Perempuan itu melirik ke arah jam tangannya, ini bahkan belum ada jam delapan namun Ia sudah harus parkir di gedung paling belakang lantai lima.
'benar-benar hari yang luar biasa' gumamnya sambil menyusur jalan yang cukup jauh untuk menuju gedung utama Rumah Sakit Umum Daerah terbesar di Kota ini.
"Ini Pak. Maskernya di pakai dulu ya?" Pria paruh baya itu menerima masker dari putrinya dan langsung memakainya.
setelah chek in di bagian pendaftaran dan melewati serangkaian pemeriksaan dasar untuk bertemu dokter, Perempuan itu membawa serta Ayahnya menuju Poliklinik penyakit dalam di lantai Dua.
Meski telah sering menunggu lama untuk diperiksa Dokter, nyatanya hal itu tidak menjadikan Ayahnya terbiasa dengan hal itu. Ia melirik sekilas ke arah ayahnya, terlihat sekali wajah yang sudah mulai keriput itu tampak jenuh dan kesal. Ya, Sudah Dua jam berlalu dan mereka belum juga dipanggil untuk pemeriksaan.
"Bapak mau Jajan?" Tanya Perempuan itu hati-hati
"Iya Mau" Perempuan itu tertegun mendengar jawaban Ayahnya. Senyum tulus dan lega terbit menghias wajahnya.
"Tumbenan Bapak mau?" Tanyanya iseng. Sudah berkali-kali saat kontrol Dokter seperti ini Ia menawarkan jajan pada Ayahnya namun selalu berakhir ditolak dan ceramah yang panjang.
"Nolak terus nanti Aku nggak pernah ditawari lagi". Tawa renyah perempuan itu benar-benar lepas mendengar penuturan Ayahnya.
"Kalo begitu, Bapak tinggal disini Aku pergi ke kantin sebentar ya Pak?"
***
Bruk
Mata Pria itu menjadi terbuka sempurna begitu mendapati Perempuan yang tak jauh dari pandangannya terjatuh.
saat ingin mendekat, Perempuan berkerudung navy itu terlihat mencoba segera bangkit sambil melihat kekiri dan kekanan. Padangan mereka bertemu sepersekian detik hingga perempuan itu kembali menaiki tangga dengan terburu-buru.
Pria itu tersenyum sambil menggeleng melihat perempuan tadi, kombinasi antara malu, takut dan kesakitan di wajah perempuan itu terlihat sangat lucu jika diingat
"Tidak licin sama sekali" Pria itu menggosok-gosokan sepatunya di anak tangga tempat gadis tadi terjatuh.
"Ada-ada saja"