03

67 7 0
                                    

"Bismillahirrahmanirrahim.."

Happy Reading🌹🌹🌹

Pagi hari pun tiba di pondok pesantren AT-TAQWIN sedang sibuk mempersiapkan pernikahan sang Gus, persiapan sudah rampung hanya tinggal menunggu mempelai wanita saja.

Tentu saja santri-santri kebingungan mendengar kabar bahwa Gus mereka akan menikah, karna yang mereka tau, Gus mereka itu tidak pernah dekat dengan wanita manapun.

"Wah wanita mana ya yang bisa memikat hati Gus Arfaz? " Tanya santri A.

"Entahlah, beruntung sekali dia. " Jawab santri B.

"Benar sekali. Apa dia ning dari pesantren lain? " Sahut santri C.

"Entahlah, sudah sudah jangan ngomongin Gus nanti ada yang dengar kita di laporin" Final Santri B.

"Iya kebetulan saya dengar. Nanti malam datang keruang hafalan, saya minta setoran kalian." Ucap Arfaz yang kebetulan sedang berjalan menuju masjid pesantren untuk persiapan ijab qabul.

"Astaghfirullah Gus! Masa malam pertama mau diabisin buat denger setoran!" Protes santri C.

"Suka-suka saya kali." Balas Arfaz.

————————————————————————

"Daddy kenapa setuju sih!!" Protes Amara.

"Apa yang bapak itu bilang benar kok, ini demi nama baik kamu. Jangan membantah." Jelas daddy Rajendra.

"Tapi gak gitu juga daddy!!!"

Daddy Rajendra menghela nafas, dia berjalan mendekat ke arah Amara begitu sampai di hadapan Amara dia tersenyum sambil mengelus rambutnya. "Sayang, nurut sama daddy ya? " Pinta daddy Rajendra dengan suara lembut, membuat Amara tak kuasa untuk menolak.

"Huft,, baiklah tapi ingat ini cuma demi daddy dan bukan berarti aku nerima pernikahan ini!" Ucap Amara.

"Iya sayanggggg" Jawab daddy Rajendra.

"Udah-udah sekarang kita berangkat udah telat ini, ayo sayang" Ucap mommy Ayla sembari menuntun Amara. Daddy Rajendra pun mengikuti dibelakang mereka.

Mereka pun meninggalkan mansion MILLANO, karna perjalanan menuju pondok pesantren membutuhkan waktu 1 jam otomatis jika mereka menunda waktu berangkat mereka akan semakin terlambat.

Skipp sampai pondok pesantren

Beberapa mobil mewah dengan harga fantastis melaju memasuki area pesantren, hal itu pun mengundang atensi seluruh manusia yang ada disitu.

Setelah mobil terparkir, keluar lah sepasang suami-istri paruh baya namun masih terlihat cantik dan tampan dengan setelan Tuxedo juga gaun mewahnya. Semua orang memandang kagum mereka, tak berselang lama sang pria membuka pintu belakang mobil lalu keluarlah wanita yang sangat cantik dengan gaun pernikahannya yang menampilkan kulit putih mulusnya juga rambut yang digerai juga beberapa hiasan di sisinya. Semua orang membeku begitu melihat wanita itu keluar dari mobil.

"Itu calon istri Gus? MasyaAllah.. cantik banget.." Bisik-bisik para santri.

Khemm

Laki-laki yang ada disana pun langsung mengalihkan pandangannya sambil beristighfar begitu mendengar deheman seseorang.

"Bisa-bisanya mereka, saya yang calon suaminya aja gak berani liat." Protes Arfaz dalam hati.

"Selamat datang, inilah pondok kami. Mari masuk, kita segera mulai acaranya." Ajak abah Zafir.

Mereka pun pergi menuju masjid yang akan digunakan untuk acara ijab qabul. Setelah masuk ijab qabul pun langsung dimulai.

"Bismillahirrahmanirrahim, “Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Arfaz Zayn Kaysan bin Bapak Zafir Muflih Kaysan dengan anak saya yang bernama Amara Victoria Millano dengan mas kawin berupa seperangkat alat shalat, bacaan ayat suci Al-Quran, tunai."

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Amara Victoria Millano binti bapak Rajendra Wilson Millano dengan mas kawin tersebut, tunai."

"Bagaimana para saksi, SAH!"

"Sah!"

"Alhamdulillah.."

Arfaz mengulurkan tangannya pada Amara agar Amara bisa mencium tangannya. Sementara itu Amara hanya diam menatap tangan Arfaz. "Ngapain?" Tanya Amara.

"Cium tangan"jawab Arfaz.

Amara pun mencium tangan Arfaz setelah mendapatkan pelototan dari mommy Ayla. Saat Amara mencium tangan Arfaz, Arfaz meletakkan tangannya di ubun-ubun Amara dan membacakan doa.

"Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltahaa 'alaihi." Do'a Arfaz sembari meniup ubun-ubun Amara.

"Ni cowok ngapain? Jangan jangan dia nge guna-guna gw lagi!" Batin Amara.

Setelah ijab qabul selesai, tiba-tiba terdengar suara gemuruh baling-baling helikopter yang hendak mendarat. Semua orang langsung pergi keluar untuk melihat apa yang terjadi disana.

Ternyata diluar ada sebuah helikopter yang akan mendarat juga beberapa mobil mewah memasuki area pesantren, mereka bertanya tanya siapa yang datang kesini menggunakan helikopter, tak lama berselang keluarlah sepasang suami-istri setengah baya dengan pakaian mewahnya juga beberapa remaja lainnya dari mobil lain dan jangan lupakan beberapa bodyguard yang mengawal. Jangan lupakan sepasang suami-istri lansia yang baru turun dari helikopter mereka tampak begitu sempurna dengan wajah yang begitu rupawan dan barang barang mewah yang mereka bawa.

Ternyata meraka adalah Ganendra Rahardian Millano(Opa) (70 tahun) - Annetha Lyncia Millano(Oma) (67 tahun), Jesper Refaldo Millano(Papi) (51 tahun) - Floryn Davina Millano(Mami) (48 tahun), Olivia Lauren Millano (sepupu) (25 tahun), Briana Cecilia Millano  (sepupu) (23 tahun), Keandra Areksa Millano(sepupu) (23 tahun), dan Alaska Jayden Millano (kakak) (27 tahun) - Kevin Andreas Millano (kakak) (24 tahun).

Melihat keluarga besarnya datang, Amara dengan senyum sumringah diwajahnya berlari untuk memeluk dan menyambut mereka.

"Abang Ara rindu!" Seru Amara seraya memeluk Alaska.

Alaska mengelus kepala Amara. "Haha.. me too princess.." Balas Alaska mencium kening adiknya, sementara Arfaz yang melihat itu merasakan panas di hatinya. Arfaz hanya memperhatikan mereka dari jauh.

Amara pun beralih memeluk keluarganya yang lain dan tentu saja dibalas dengan suka rela oleh mereka, dan hal itu tak luput dari pandangan mereka yang ada disana.

Setelah acara kangen kangenan itu pun selesai meraka langsung masuk kedalam, keluarga yang baru datang pun langsung meminta penjelasan kepada mereka terutama daddy Rajen dan mommy Ayla tentang alasan Amara yang tiba-tiba menikah, daddy Rajen pun menjelaskan alasannya mereka semua mendengarkan dengan seksama.

"Lo yakin bisa bertanggung jawab sama adek gw? Adek gw itu anak yang paling disayang didalam keluarga gw, dia di ratukan oleh semua anggota keluarga. Apa lo yakin bisa memperlakukan dia selayaknya kita memperlakukan dia?" Ucap Kevin seolah berusaha untuk membuat Arfaz ragu.

Tetapi, respon Arfaz tidak seperti yang Kevin harapkan. Arfaz malah menjawab dengan jawaban yang tidak terduga.

"InsyaAllah selama ada Allah saya pasti bisa, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan Amara, juga memperlakukan dia selayaknya kalian memperlakukan dia. Karena dia adalah tanggung jawab saya sekarang, dan jika saya membuat dia menangis maka silahkan bawa Amara pergi jauh dari saya." Jawab Arfaz yakin.

Semua yang ada disana tercengang dengan jawaban Arfaz. Begitupun dengan Amara, ia menatap pria dihadapannya yang sekarang telah menjadi suaminya itu.

"Dia beneran? Seyakin itu? Tapi bagus lah, gw akan pura-pura nangis biar dibawa pulang sama abang!" Batin Amara.

————————————————————————

Typo tandai...
Jangan lupa vote dan komen teman teman.... ✨💌

And btw aku ga kasih cast karna biar kalian bisa membayangkan sendiri castnya.

AMARFAZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang