29

35.1K 2.3K 120
                                    

...
Tandai typo ya guys
Vote dan komen
Selamat Membaca
...
.
.

Gerbang SMA CRIXO, 01.00 PM

"ONA" teriak seorang laki-laki lalu menghampiri gadis berkuncir dua di dekat gerbang.

"Apa?" malas Raona meladeni abangnya. Ya, yang memanggilnya adalah Ramazo abangnya.

"Pulang bareng Bang Azo ya" pinta Ramazo menatap adiknya penuh harapan.

"Gak! Ona dijemput Papa" mendudukkan dirinya di kursi panjang depan pos satpam dekat gerbang.

"Huft.. Bang Azo tungguin sampai Papa dateng" putus Ramazo duduk di samping adiknya.

"Terserah" jawabannya dengan ketus ia mengabaikan abangnya memilih memainkan benda kotak di tangannya.

Tin! Tin!

Suara klakson motor terdengar di telinga, Raona yang mendengar menoleh ke arah mobil dan terlihat mobil bapaknya sudah di depan gerbang, ia menoleh ke samping berpamitan dengan abangnya mesikpun ia sedang marah tapi sopan santun tetap harus ada. "Ona pulang dulu.. Assalamu'alaikum" meraih punggung tangan sang abang lalu mengecupnya.

"Wa'alaikumsalam.. Hati-hati dek" setelah melihat adiknya masuk mobil Ramazo beranjak dari duduknya. "Maaf" monolog Ramazo melihat mobil yang sudah melaju dengan kecepatan sedang, ia pun segera mengambil motornya di parkiran.

...
Sudah dua minggu Raona menjadi murid SMA Crixo, saat ini ia sedang berurusan dengan ketua osis sekaligus anak pemilik sekolah, ia ketahuan membolos saat jam pelajaran berlangsung jadi saat ini Raona sedang membersihkan perpustakaan dengan di awasi oleh ketua osis.

"Yang bener! Tuh masih ada debu!" tunjuk Tama pada salah satu buku. Zotama Crixo protagonis pria yang menjabat sebagai ketua osis serta anak pemilik sekolah crixo.

"Ck! Cerewet banget" gerutu Raona.

"Saya dengar" Raona memanyunkan bibirnya tanpa membalasnya.

"Kenapa bibirnya dimajuin? Mau saya cium" menaik turunkan alisnya.

...
Satu bulan telah berlalu, saat ini Zotama sedang mempersiapkan rencana di lapangan basket dari balon yang bertuliskan abjad serta kelopak bunga yang berada di bawah dengan ukiran hati.

"Sempurna" puas Tama dengan hasil dekorasinya dibantu teman-temannya. "Thanks" ucap Tama pada mereka.

"Sama-sama Tam" ujar salah satu dari mereka yang memakai kacamata, yang memiliki name tag Ciko.

"Sana jemput calon ayang lo!" sahut pria berambut ikal dengan name tag Danil.

...
"Hai" sapa Tama yang sudah sampai di kelas calon pujaan hatinya.

"Ngapain ke sini? Gue gak bolos" bingungnya.

"Ikuti"

"Mau kemana sih?" herannya.

"Bentar-bentar" merogoh hasduk yang berada di saku lalu menutup mata calon pacarnya.

"Woi ini kenapa mata gue ditutup!"

"Gue aduin ke bapak gue baru tau rasa lo" lanjutnya dengan ancaman.

"Sutt! Ikuti" meraih tangan lembut calon pacarnya lalu membimbingnya ke tengah lapangan basket.

"Nah sekarang saya buka" pelan-pelan mata cantik itu terbuka ia memandang sekitar terdapat balon bertulisan namanya serta kelopak bunga dengan bentuk hati. Apa gue mau ditembak? batinnya.

Twins Antagonis Pria | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang