PROLOG

1.9K 156 0
                                    


“Ibu, bisakah aku pergi ke distrik Uchiha?”

Wanita dengan rambut merah itu menoleh kebelakang untuk menatap gadis kecil dengan warna rambut yang sama. Rambutnya di kepang dengan longgar dan terdapat jepit rambut lucu di bagian kanan kepalanya. Iris birunya bersinar terang dengan senyumannya yang sangat menawan.

Kushina, dengan celemek hijaunya menghampiri gadis tersebut, “Sayang, kau ingin berlatih lagi dengan Itachi dan Shisui?”

“Benar, Ibu. Aku ingin kuat seperti Ayah.”

“Kenapa tidak bermain boneka dengan Ibu saja?”

Gadis itu mengerucutkan bibirnya, “Ibu kan sedang hamil. Ayah bilang aku tidak boleh terus merepotkan Ibu dan membuat Ibu lelah.”

“Bermain boneka tidak membuat Ibu lelah kok, Nak.”

“Tidak, aku akan pergi berlatih saja.” Gadis itu berbalik, “Aku pergi, Ibu.”

Di sisi lain, Kushina hanya bisa menghela nafas lelah melihat tingkah laku putrinya. Ia berjalan kearah kursi makan dan duduk disana sembari mengelus perutnya yang sudah menonjol agak besar. Bibir itu tanpa sadar melengkung dengan lembut, membawa kehangatan yang menular.

“Lihat, Naruto. Kakakmu tidak terlihat seperti anak gadis lainnya yang bermain boneka dengan teman-temannya. Tapi Ibu percaya, di masa depan, Kakakmu akan menjadi gadis hebat yang akan membuatmu bangga.”

Seakan mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Ibunya, bayi yang berada di dalam kandungan itu menendang pelan. Kushina yang merasakan itu hanya bisa terkekeh pelan dan semakin mengelus perutnya dengan kasih sayang.

Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang