🐣 Kuma-kuma (2) 🐣 Picking up a stinky kid

178 24 3
                                    

I need your vote and coments

----

"Shit!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shit!"

Azka mengumpat pelan dan menatap jalanan kota dengan tatapan tajam, ia lalu beralih menatap mahluk kecil dalam pelukannya yang tertidur pulas sambil memeluknya erat.

Ditengah perjalanan tadi, Azka tiba-tiba putar balik ke panti asuhan dan membawa si buluk bersamanya.

Mendengar si buluk berteriak dan menangis memanggil-manggil papa membuat hati Azka berdenyut sakit, tanpa pikir panjang dia membawanya dan bilang pada ibu panti kalau ia akan mengurusnya sendiri.

"Jangan-jangan emak setan lo yang ngerasukin gue buat bawa lo balik," gumam Azka tak habis pikir.

Sekitar lima belas menit kemudian, Azka sampai di pentahouse miliknya, pentahouse ini adalah salah satu dari karya yang ia buat. Karya terbaiknya saat masih menjadi pemula.

____

"Nas! Ntu nas, Pa!" (Panas! Itu panas, papa!)

Azka menyibak rambutnya kebelakang  menatap garang si buluk yang bersembunyi dibawah meja makan. Azka hanya ingin memandikan si buluk ini, kenapa susah sekali. Biasanya anak-anak suka mandi dengar air hangat, kenapa si buluk ini tidak suka, benar-benar anak dedemit hutan.

"Ini nggak panas, ini anget kuku tau. Bunda gue aja mandiin anaknya kakak airnya kaya gini," sahut Azka yang mencoba membujuk si buluk.

"Ayo mandi, Luk buluk ayo mandi buluk," bujuk Azka dengan nada yang mulai frustasi.

"Nda au! Ntu nas nda au ndi." (Nggak mau! Itu panas nggak mau mandi.)

"Mau sungkeman besok sama bunda, gini ternyata rasanya ngurusin anak yang kaga mau mandi," gerutu Azka.

Dengan segala bujuk rayuan Azka yang melebihi setan, akhirnya dia berhasil membujuk bocah buluk itu untuk mandi. Azka membawa bocah itu berdiri disamping bath tub dan melepas bajunya.

"Pa?" Bocah itu memiringkan kepalanya saat melihat Azka yang tengah menatap tubuhnya.

Azka tidak mesum, Azka hanya kaget melihat banyak luka, memar, bekas sayatan dan darah yang mengering pada tubuh si buluk. Selain itu, tubuhnya juga sangat kurus kering seperti tidak pernah diberi makan sama sekali.

Azka mengusap tubuh si buluk dengan pelan, bocah kecil itu asik bermain sabun dan bebek kecil didalam bak mandi tidak merasa sakit atau nyeri sedikitpun.

Kuma's PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang