KEENAN : Chapter 08.

6.1K 415 6
                                    

Kabogoh Haechan jeng Eunwoo nu geulis pisan balik yeh, pren!

Keenan menatap sosok gadis cantik yang saat ini tengah duduk disisi ranjang pesakitannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keenan menatap sosok gadis cantik yang saat ini tengah duduk disisi ranjang pesakitannya. Gadis yang dia ketahui bernama Qiara itu sudah ada sejak Keenan bangun dari tidurnya, membuat Keenan hampir meloloskan sumpah-serapah pada gadis ini karna membuatnya terkejut.

"Keenan mau Cheesecake gak? Kak Qia bawa nih, khusus buat kamu," Qiara mengangkat satu kotak berukuran sedang yang berisi Cheesecake dengan sebuah senyuman manis yang terus menghiasi wajah cantiknya.

Keenan menggeleng, Cheesecake adalah salah satu makanan yang dia benci dikehidupannya yang pertama, "Nggak kak, Keenan gak suka Cheesecake, rasanya gak enak," Mendengar itu, Qiara menyingrit heran.

"Sejak kapan kamu gak suka sama Cheesecake? Bukannya itu makanan favorit kamu dari kecil, ya?" Qiara meletakkan kotak berisi kue itu di atas nakas, lalu menatap Keenan dengan lembut penuh kasih sayang.

Keenan terdiam, memikirkan beberapa alasan yang tepat untuk dia berikan pada Qiara, dan keterdiaman Keenan membuat Qiara merasa heran sekaligus bingung, "Mhn.. Yaudah, nggak usah dijawab. Kalo kamu gak suka Cheesecake, kamu sukanya kue rasa apa?"

Memikirkan kue favoritnya, mata Keenan menndadak dipenuhi binar antusias, membuat Qiara mengulum senyumannya, "Keenan suka kue rasa coklat, terus ditaburin sama messes gitu. Kira-kira, disini ada gak ya kak?"

"Ada, Keenan mau?"

Keenan menganggukan kepalanya antusias, "Boleh, kalo kakak izinin. Gak usah kebanyakan, cukup satu box kecil aja,"

"Satu box besar aja bakal kakak beliin, asalkan Keenan cepet sembuh dan balik kerumah. Kakak janji, kalo Keenan balik kerumah Om Max, kakak bakal beliin kue yang kamu mau, sebanyak apapun itu,"

Keenan terdiam sejenak, lalu tak lama sebuah senyuman menggemaskan yang menunjukkan gigi kelincinya timbul, "Janjiii?" Pemuda dengan pakaian pasien itu, menyodorkan jari kelingkingnya.

Sejenak Qiara terkekeh, lalu dia menautkan jari kelingking miliknya pada milik Keenan, "Kakak janji," Lalu setelahnya, ruangan bernuansa putih itu diisi oleh ocehan dua kakak-beradik yang tengah merekatkan tali hubungan mereka yang sempat merenggang.

...

"Huaah! Akhirnya balik juga," Keenan menatap mansion didepannya dengan raut wajah yang bahagia, lalu dengan langkah cepat, dia masuk kedalam diikuti Andrean, Theo dan juga Qiara.

Hal pertama yang Keenan lihat saat memasuki mansion besar ini adalah kesunyian, karna sebagian maid dan bodyguard ditempatkan di bagian belakang rumah, entah karna apa, tapi Keenan tak peduli. Yang saat ini dipedulikan oleh dirinya, adalah janji Qiara yang katanya akan membelikan kue rasa coklat bertabur messes untuknya. Ya, hanya itu yang Keenan pedulikan.

Transmigrasi Keenan (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang