02

104 10 0
                                    


Happy reading!!😉

*
*
*

"Nana"

Jaemin menghentikan acara memasaknya saat mendengar suara lembut mengalun dengan indah. Jaemin menoleh kebelakang, tersenyum mendapati makhluk indah temuannya.

Nana merupakan nama panggilan Jaemin yang diberikan oleh makhluk itu. Ah, agak aneh jika dikatakan makhluk, ya katakan saja makhluk itu adalah seekor fairy.

"Injun sudah bangun?" Tanya Jaemin sekedar basa basi.

Yang di sebut Injun pun mengangguk.

Injun sendiri adalah nama si fairy. Nama aslinya Renjun, namun katanya keluarganya sering memanggilnya Injun, jadi Jaemin ikuti saja. Nama yang sangat menggemaskan untuk makhluk menggemaskan.

Jaemin menghampiri Renjun, mencubit gemas hidung mancung itu, hingga membuat sang empu mengaduh kesakitan.

Jaemin terkekeh. Lihatlah Renjun sangat menggemaskan jika baru bangun, apalagi Renjun sekarang mengenakan hoodie miliknya dan tampak kebesaran, astaga Jaemin jadi lupa jika didepannya ini bukan seorang manusia melainkan seekor fairy, tentu ini karena Jaemin tak melihat sayapnya lagi.

Tunggu, sayap? Ah, iya, dimana sayap yang sering menghiasi punggung Renjun?!

Jaemin shock. Bagaimana ini? Baru juga semalam ia bawa pulang, masa sudah Jadi manusia, Jaemin kan belum sempat membawanya ke ilmuan untuk mencari ramuan pengubah fairy mejadi manusia.

"Dimana sayap mu Injun?" Tanya Jaemin panik.

"Ung? Hahaha, Nana belum tau?" Tanya Renjun sembari tertawa ringan. Lucu sekali pikirnya si Jaemin ini.

Jaemin menggeleng.

"Sayap Injun akan hilang jika Injun mau, dan akan kembali jika Injun mau juga" Ucap Renjun.

Jaemin menghembuskan nafas kasar, bermaksud meredakan kepanikan nya tadi. Rasanya Jantung Jaemin mau jatuh kerena terpacu terlalu cepat. Ia kira Renjun benar-benar menjadi manusia, konyol sekali.

Ah ya, sayap Renjun akan hilang jika sang pemilik menginginkannya. Namun, ada kalanya dimana sayap seekor fairy tak bisa hilang walaupun sang pemilik meghendaki, tentu ini terjadi karena adanya faktor emosi yang dirasakan oleh fairy tersebut, juga ketakutan dan ancaman yang dirasakan oleh sang fairy, faktor lainnya juga terjadi apa bila bulan telah memasuki bulan kelahiran fairy tersebut, ini akan memakan waktu yang lebih lama, yaitu sebulan penuh.

"Ingin sarapan?" Tanya Jaemin.

Mendengar pertanyaan Jaemin, Renjun bingung, lantas kepala nya ia miringkan dengan alis mengernyit bingung. Disamping itu, Jaemin terkekeh melihat tingkah menggemaskan Renjun.

"Sarapan itu adalah makan di pagi hari" Jelas Jaemin.

Renjun mengangguk mengerti menanggapi.

"Kita akan makan nasi goreng" Sahut Jaemin lagi.

Dan lagi-lagi Renjun dibuat bingung dengan kata-kata aneh yang baru ia dengar.

Jaemin segera mengambil sepiring nasi goreng dan hendak menyuapi Renjun. Namun, sang empu terus menutup mulutnya. Tentu, ia hanya merasa aneh dengan apa yang Jaemin suap kan untuknya. Makanan apa ini? Terlihat sangat aneh, apa manusia memakan ini setiap hari? Atau...Jaemin hanya berniat membunuhnya dengan makanan aneh ini? Pikir Renjun.

Tak tahu saja jika nasi goreng itu sangatlah lezat.

"Bukalah mulut mu Injun. Ini hanyalah makanan yang biasa manusia makan, aku tak akan membunuh mu dengan makanan yang mungkin kau anggap aneh ini" Ucap Jaemin.

The Fairy>>JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang