"Dimana ya--?""Ssttt, diam"
Jaemin ingin bertanya sesuatu, namun Jeno memotongnya dan memerintahkan nya agar tetap diam.
Disini lah mereka, berjalan di tengah hutan berisi pepohonan menjulang tinggi nan rindang dengan senapan yang mereka bawa masing-masing. Tempat ini merupakan salah satu tempat mereka berburu hewan liar. Kali ini mereka akan berburu hewan yang bisa dibilang ganas, seekor Chita. Setiap berburu hewan buruan pun akan selalu berbeda, bukan itu-itu terus.
Kalau kalian bertanya buat apa? Tentu saja di jual, hasilnya mereka akan bagi rata.
"Aku akan mencari ke tempat lain" Ucap Jaemin, lalu melangkah menjauh dari Jeno.
Tungkainya semakin membawa Jaemin masuk kedalam hutan, meskipun hanya memanfaatkan cahaya rembulan sebagai penerang pun tak mampu menghentikan nya.
Tak terasa sudah jauh dari tempat dimana ia masih bersama Jeno tadi. Suara hewan-hewan liar berkeliaran di malam hari semakin terdengar di telinga Jaemin. Bukannya takut, melainkan Jaemin semakin semangat melangkahkan kaki kedepan.
Jaemin berhenti di tempat, senyumnya terbit begitu melihat mangsa didepan sana nampak tak menyadari kehadiran dirinya. Senapan yang ia bawa di persiapkan, memompa peluru, lantas di letakkan tepat didepan wajah untuk membidik mangsa.
Jaemin menutup mata sebelah kirinya, sedangkan mata kanan nya ia biarkan terbuka. Ini di lakukan agar penglihatan semakin tajam dan jelas. Tak sampai disitu, jari telunjuk Jaemin mengambil ancang-ancang untuk menarik pelatuk dari senapan.
Saat sedang fokus pada mangsa, Jaemin tiba-tiba saja mendengar suara isakan seseorang yang entah dari mana asalnya.
Jaemin menurunkan senapan nya, mengedarkan pandangan untuk mencari tahu asal suara tersebut.
Jaemin berdecak "Ck, sial, hewan itu kabur"
Ya, hewan yang sedari tadi mengambil fokusnya kabur karena terlalu lalai.
"Siapa yang menangis ditengah hutan?" Tanya Jaemin pada dirinya.
"JENO!!"
Teriakan Jaemin membuat hawan dan binatang di sekitanya berhamburan. Sebenarnya didepan sana ada banyak hewan dan binatang yang sedang beristirahat, namun suara Jaemin membuat mereka semua kaget dan berakhir kabur. Bagai telah mengenal siapa pemilik sang suara, baik hewan buas maupun bukan, semua berhamburan. Ini karena perasaan terancam sedang dalam bahaya. Ingat, Jaemin, Jeno, juga teman-temannya sering berburu disana.
Jaemin lagi-lagi berdecak saat tak mendengar sahutan dari sang empu yang diteriakinya.
"Disana" Gumam Jaemin. Ia berbelok ke kanan saat perasaannya mengatakan suara itu berasal dari sana.
Benar, suara itu semakin jelas, lantas ia mengeluarkan sebuah ponsel dari saku sweter miliknya, menekan layar tersebut hingga sebuah cahaya keluar dari balik posel tersebut. Jaemin mengedarkan flashligh ponselnya, hingga...
"Apa itu?"
Jaemin mendekati benda tersebut, dan betapa terkejutnya saat melihat seekor makhluk bersayap indah. Makhluk itu nampak menumpukan dagu dikedua lipatan tangan, sedangkan kedua kakinya tertekuk sebagai tumpuan tangan.
Jaemin baru kali ini melihat makhluk seindah ini. Apa ini nyata? Dia tak sedang ber mimpikan? Jaemin teringat sesuatu. Benar, makhluk inilah yang dimaksud buku itu, buku pemberian Haechan tadi. Jadi benar? Makhluk itu ada? Waw, Jaemin sulit mempercayai nya. Sedangkan dalam hati ia sangat bahagia. Hoho, ternyata mantra yang dibaca nya tadi berhasil.
Ya, sepulang dari kampus Jaemin tentu tak melupakan apa yang akan dilakukannya. Ia menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membaca mantra, tentu dengan melalui petunjuk buku.
Sekali lagi Jaemin merasa sangat bahagia, karena awalnya ia mengira buku itu hanya berbohong, ternyata benar. Ingatkan Jaemin untuk berterima kasih pada Haechan sang sahabat menyebalkan karena telah menawarkannya membaca buku itu. Ia sangat bersemangat ingin segera membawa makhluk itu pulang ke rumahnya. Hehe.
Namun, senyum dan rasa bahagia Jaemin hilang seketika.
Bagaimana cara ia menyembunyikan makhluk ini dari teman-teman nya jika ia membawanya pulang. Jaemin takut teman-teman nya akan melecehkan makhluk indah ini. Ketahuilah, teman-teman Jaemin sangat lah brengsek dan jangan lupa, mereka itu kantong hormon.
Tapi, kasian juga kalau ditinggalkan ditengah hutan. Disana banyak hewan buas yang entah kapan saja akan melahapnya jika lapar. Lantas, apakah makhluk ini ingin ikut Jaemin?
"Hey" Panggil Jaemin saat merasa makhluk indah ini tak kunjung menyadari kehadirannya disana.
Makhluk indah itu mengangkat kepalanya untuk menatap Jaemin dan saat itu juga tatapan Jaemin terkunci pada manik indah bak bertabur bintang itu tergenang air mata. Lihat, hidungnya tampak memerah. Menggemaskan sekali.
Jaemin bersorak dalam hati memuji indahnya makhluk ini. Rasanya Jaemin terkena serangan jantung tiba-tiba. Sangat berlebihan memang, namun anehnya ini nyata.
"N-nyata?" Jaemin terbata. Aissh, sangat tidak gentle.
Makhluk itu mengangguk samar.
"Kau sendirian?" Tanya Jaemin. Oke, bagus, sekarang ia lebih baik meski jantungnya terpacu cepat.
"S-siapa?" Kini makhluk indah yang bertanya pada Jaemin.
Astaga, rasanya Jaemin akan melayang mendengar suara lembut itu mengalun indah. Katakan Jaemin sudah gila.
Sekian memakan cukup waktu mereka berbincang dan sempat memancing ketakutan makhluk indah itu, Jaemin akhirnya memilih membawa makhluk itu kerumah nya. Persetan dengan teman-temannya. Ia hanya takut makhluk itu dalam bahaya di hutan ini. Namun, rumah Jaemin juga tak selamanya akan aman bagi makhluk itu, bisa saja rumah Jaemin sendiri yang membuat makhluk tersebut dalam bahaya.
Jaemin pulang dengan mengendarai motor kesayangan nya sendiri, tak lupa membawa makhluk indah itu. Tak memikirkan Jeno, Jaemin akan mengabarinya nanti jika ia pulang duluan karena ada urusan mendadak.
"Pakai ini" Pinta Jaemin, menyodorkan switer nya. Namun, tak ada pergerakan sedikit pun yang Jaemin dapatkan.
Jaemin mengangguk mengerti, memasangkan switear miliknya pada tubuh ringkih si makhluk dengan sayap indah yang telah menjuntai kebawah. Sedikit terkekeh karena tubuh itu tenggelam.
Kemudian memerintahkan makhluk tersebut naik ke motor, tentu jok bagian belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fairy>>Jaemren
FantasyRenjun yang tersesat di dunia manusia, dan kisah perjuangan Jaemin melindungi Renjun dari teman-teman nya untuk mengembalikan Renjun ke dunianya sendiri. ⚠Warning⚠ •bxb •bl •homophobic? Minggir! •jaemren area! •bijak dalam membaca •pandai memilih b...