"Apakah ini yang dinamakan prahara rumah tangga?"
Hao mendengar itu langsung melempar bantal sofa ke arah wajah Gyuvin.
Jadi, Hao minggat dari apartemennya, tepatnya ia ingin menghindari Hanbin. Namun Hao enggan untuk kembali ke rumah orang tuanya, ia tidak sanggup mendengar ceramah orang tuanya mengenai ia yang sedang cek cok dengan Hanbin. Ia hanya pulang ke rumah orang tuanya saat Heat, menjawab bahwa Hao belum siap mating lebih mudah ketimbang menjelaskan alasan pertengkarannya kepada orang tuanya.
Beruntungnya, adik sepupunya Ricky sudah tinggal sendiri selama beberapa bulan dan terpantau belum kembali ke rumah orang tuanya. Sedikit tidak tau diri, Hao menumpang tinggal di apartemen itu sudah 3 hari lamanya. Namun di hari ketiga, pada sore hari, kekasih pemilik tempat penampungan Hao berkunjung dan tentu mulutnya yang menyebalkan langsung mendapat sambutan lemparan bantal dari Hao.
"Kak Hao galak, efek belum dimanja matenya" Gyuvin bukannya kapok, malah semakin menjadi.
Hao hanya lanjut menonton televisi di hadapannya, ia tidak mood meladeni kekasih Ricky yang tingkahnya ajaib itu. Meski sekarang Gyuvin sudah duduk manis di dekatnya, ia tetap tidak peduli.
"Aku mau berkencan dengan Ricky, kak Hao mau ikut?"
"Tidak" Tentu Hao tidak mau. Dia tentu saja punya wibawa untuk tidak mengikuti sepasang kekasih berkencan.
"Memang Kak Hao sibuk? Kata Ricky Kak Hao cuti bekerja" tanya Gyuvin lagi. Saat ini Gyuvin ikut menonton apa yang Hao tonton sambil menunggu kekasihnya bersiap-siap di kamar.
"Cuti apanya? Aku memang tidak pernah punya pekerjaan tetap"
"Kalau begitu ayo ikut saja" ajak Gyuvin
"Tidak terima kasih. Aku cukup punya pride untuk tidak ikut orang lain berkencan"
Gyuvin mencomot cemilan di toples yang sejak tadi dipegang oleh Hao. "Kak Hao marahnya jangan lama-lama, lusa Kak Hanbin ulang tahun"
"Tanggal 13 besok?" Hao membulatkan matanya terkejut.
"Kak Hao tidak tahu kapan ulang tahun Kak Hanbin??!" Gyuvin ikut terkejut. Bagaimana tidak, mereka sudah berbulan-bulan bersama tapi masa Hao tidak tahu ulang tahun Hanbin. Itu kan informasi dasar sepasang kekasih, apalagi mate.
Hao terkesiap. Benar, 13 Juni. Alphanya itu Gemini. Tidak, bukan itu. Maksudnya, Hao pernah tahu Hanbin lahir pada tanggal 13 Juni. Mungkin ia tahu itu saat awal-awal ingin mengenal Hanbin, di masa ia menjadi detektif nomor 1 Hanbin. Namun ia lupa kalau tanggal 13 itu lusa. Hao merasa bersalah melupakan itu.
"Aku tidak menyangka kau setidak peduli itu pada Kak Hanbin" Gyuvin mulai mendramatisir keadaan. "Tapi biasanya Kak Hanbin merayakan ulang tahun dengan makan malam kecil-kecilan dengan keluarganya. Kami para tetangga diundang juga, mungkin kalau beruntung tahun ini Kak Hao diundang. Tapi tidak tahu juga kalau posisinya masih saling bertengkar"
"Tapi besok keluarga Sung berencana pulang kampung ke rumah nenek Hanbin yang sakit. Yujin juga dibawa" Hao tampak berfikir.
Kalau keluarga Sung tidak ada, lantas apa yang akan Hanbin lakukan di hari ulang tahunnya? Mungkin teman-temannya ada yang memberikan hadiah atau kue karena Hanbin punya cukup banyak teman. Hao jadi merasa amat bersalah kalau ia tidak ada di hari spesial Alphanya itu namun disisi lain dia masih sangat malas untuk bertemu dengan Hanbin.
"Yuk vin"
Pikiran Hao terhenti saat melihat Ricky keluar dari kamarnya. Ricky tampak sangat elegan dengan kemeja hitam satin dipadukan dengan kalung berlian yang Hao yakini harganya bisa membuatnya punya rumah seketika. Walau sudah kabur dari rumah, aura Ricky sebagai anak konglomerat masih tercium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milk Rose (BinHao/Haobin)
FanficWARNING!! [18+] Meskipun sedikit terlambat, Hanbin sudah menduga jika dirinya adalah seorang Alpha. Hanbin selalu mendambakan seorang omega teman masa kecilnya yang terkenal berbau sangat harum untuk menjadi matenya. Tidak pernah sekalipun terlintas...