Arc 1 Chapter 6 : Duel

2.2K 284 9
                                    

Setelah kegiatan pembelajaran di akademi selesai, selanjutnya aku berjalan menuju Kantor Komite Murid Akademi untuk melakukan pengarahan kepada seluruh anggota komite disiplin.

Memasuki kantor, aku merasakan anggota-anggota yang ada di sana sedang memperhatikanku. Walaupun begitu, aku mencoba tidak menghiraukan pandangan mereka.

"Hey, bukankah itu Raul? Orang yang berani berbuat mesum kepada Valeria?"

"Kau benar, kudengar dia dengan beraninya memeluk tubuh dan memegang tangan Valeria saat sesi pembelajaran."

"Ughhh... Menjijikan sekali, bagaimana mungkin orang sepertinya diangkat menjadi pemimpin komite kedisiplinan."

Mendengar mereka membicarakan kejadian tadi pagi membuat pipiku yang ditampar Valeria sebelumnya terasa sakit kembali.

Lagipula apa yang dipikirkan wanita itu? Dia menamparku dengan sihir penguat tingkat kedua! Sebegitu bencinya 'kah dia terhadap Raul? Aku tidak tahu dan tidak ingin memikirkan hal itu kembali.

Memasuki ruangan Ketua Dewan Siswa, aku melihat Ketua duduk sambil membaca beberapa dokumen. Dia kemudian menyadari kehadiranku lalu pandangannya terarah menuju pipiku.

Aku memberikannya tatapan dingin yang menandakan 'Jangan kau bahas masalah ini' padanya. Akan tetapi, Ketua terlihat tersenyum seperti telah menemukan sebuah hiburan.

"Ah bukan 'kah itu kau, Raul? Bangsawan mesum yang merenggut kesucian Valeria?" katanya dengan nada mengejek.

Mendengar ini, aku hanya menghela nafas pasrah. "Mengapa mereka melebih-lebihkan kejadian yang ada? Kau juga melihatnya bukan, Ketua? Aku hanya membantunya agar tidak terjatuh."

Ketua kemudian tertawa kecil mendengar keluhanku. "Kau peduli dengan reputasimu juga ternyata."

"Tentu saja, memangnya Ketua pikir aku ini pria macam apa?"

"Pria brengsek?" Ketua menjawabnya secara langsung tanpa jeda.

Bagaimana kau bisa mengatakan hal sekejam itu sambil tersenyum, Ketua? Apakah aku mensetting kepribadiannya menjadi Sadistic saat membuat game ini? Well ... Aku hanya memberi karakternya sifat berani dan terhormat, kurasa sifat barunya ini muncul secara acak ketika aku masuk ke dunia ini.

"Kesampingkan hal itu, bukankah Ketua ingin secara resmi mengangkatku sebagai pemimpin komite disiplin di depan anggota lainnya?" tanyaku mencoba mengganti bahasan.

"Kau benar, ikuti aku, Raul," jawab Ketua seraya berdiri lalu berjalan keluar ruangan.

Aku mengikutinya dari belakang.

Tujuanku mengambil posisi ini adalah untuk mengumpulkan dan melatih murid di akademi ini secara khusus untuk mengatasi ancaman yang menyerang. Selain itu, aku ingin mulai mengumpulkan beberapa Loyalis agar bisa kuandalkan di masa depan nanti.

Aku juga harus membuat Brian dapat menggunakan Blessingnya. Tanpa kekuatannya itu, dia hanya pria biasa dengan keberanian yang tinggi. Tapi bagaimana caranya aku dapat membangkitkan kekuatan Brian tanpa harus menciptakan sebuah Death Flag untukku?

Kami kemudian sampai di arena duel dimana para anggota telah berbaris menunggu kedatangan kami.

Total terdapat 30 anggota komite disiplin yang terbagi atas tingkatan Senior dan Junior. Mereka akan berpatroli secara bergantian. Anggota Junior yang mana anggota tahun ajaran pertama akan berpasangan dengan Anggota Senior ketika melakukan patroli.

Tugas komite disiplin adalah mencegah adanya tindak pelanggaran di lingkungan Akademi. Petinggi akademi memberi kebebasan terhadap para murid untuk mengatur kebijakan mereka sendiri di dalam akademi.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang