ㅡTwist n Turnㅡ
Ctas!
Barra tersenyum setelah aksinya berhasil. Ia menyembunyikan wajahnya dari balik lipatan kedua tangannya.
Sang korban menoleh kearah belakang, mencari-cari sosok yang sudah menjadikannya sasaran kejahilannya. Meski sebenarnya dirinya sudah tahu dan sudah hafal siapa pelaku dibalik ini semua, dirinya hanya ingin memastikan saja.
Dia membalikkan badannya, kembali menulis dengan khusyuk. Sedangkan Barra, mendongakkan kepalanya lalu mencoba mengarah karet ke kepala Prima, dan...
Ctas!
Tepat sasaran. Tapi untuk kali ini refleknya terlambat, justru Prima yang lebih dulu menghadap kearahnya setelah berhasil ia tembakkan karet itu kearah Prima.
Prima yang tahu aksi itu adalah hasil kegabutan Barra, ia tak ingin tinggal diam. Sambil membawa penggaris besi milik Mika, Prima berjalan menghampiri posisi Barra yang ada diujung.
Plak!
Prima mengarahkan penggaris besi itu ke lengan Barra yang membuat sosok dihadapannya mengaduh kesakitan sambil menggosok-gosok lengan bekas pukulan Prima menggunakan penggaris.
"Awh!" pekik Barra.
"Ngapain lo jepretin karet ke kepala gue?!" tegur Prima sambil berkacak pinggang dihadapan Barra.
"Paan sih, orang gue jepretnya kearah Dena.."
Plak!
"Lo pikir mata gue buta!"
"ADUH!"
"Ngaku nggak lo?!"
"Yee... Ngaku apaan coba, lagian bukan gue juga yang jepretin karet ke elo. Geer banget," ungkap Barra.
Prima yang udah naik pitam, akhirnya mengobrak-abrik isi laci Barra.
Dan.. Yah..
Ketauan deh si Barra kalo nyimpen banyak karet dilaci mejanya.
"Orang-orang gamau temenan sama lo karena lo orangnya jahil tau nggak! Lagian ngapain coba lo bekal karet begini?! Mau gantian bibir lo yang gue kuncir pake karet lo ini?!"
Barra kemudian bangkit, sambil menyambar karetnya yang dibawa Prima. "Ya kenapa emang kalo gue bekal karet? Mau gue makan kek, mau gue jepretin ke muka lo kek. Emang salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twist & Turn -Beomryu- ft.Yeonji
Fanfiction[TWIST N TURN ON GOING] -------- Lika-Liku kisah cinta Denira Primadona memandang Bharratala Darris sebagai pria yang dia cari dahulu. Bukan, ia hanya tidak menyangka bahwa anak laki-laki yang menjadi teman kecilnya dulu adalah musuh bebuyutannya ki...