🐣 Kuma-kuma (4) 🐣 Shop and check your health

161 24 8
                                    

I need your vote and coments 😋

___

"Asal lo tau ya dek!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Asal lo tau ya dek!"

"Lo nyolot sama gue yang notabenenya lebih tua sepuluh menit, ha?"

Aldi berdecak kesal dan dengan sengaja menjambak rambut Alde sampai pemuda itu hampir tersungkur kedeoan jika tidak cepat menyeimbangkan tubuhnya. Tak terima dengan perilaku sang adik, Alde balas menarik rambut Aldi sama kerasnya.

Aksi tarik menarik rambut itu menarik perhatian pengunjung toko yang nampak penasaran, sedangkan kedua saudara itu terus saja bertengkar sambil melontarkan kata-kata ejekan satu sama lain.

"Kek monyet lo!" cemooh Aldi seraya memperkeras tarikannya pada rambut sang kakak.

"Berati lo adiknya monyet!" sahut Alde dengan nada sinis.

"Udah gue bilang Kuma cocoknya pake warna pink!" seru Aldi ngotot dan memberontak dalam pelukan Faisal yang berhasil menjauhkannya dari Alde.

"Pink apaan? Kaga ada, bagusnya warna hijau!" tolak Alde dengan nada tinggi.

"Lo pikir dia ulet keket lo kasih warna hijau?" tanya Aldi kesal.

Alland yang melihat keributan itu hanya bisa menggelengkan kepalanya maklum, ia lalu pergi menemui satpam dan meminta tolong agar kedua temannya itu diusir dari toko baju agar tidak menggangu pelanggan yang lain.

Kedua pemuda itu tentu memberontak tak terima, namun saat melihat tatapan tajam Azka nyali mereka langsung menciut dan mengikuti perkataan satpam itu seperti seekor anak ayam.

"Pa, ni a'a? Ncu, ya?" (Pa, ini apa? Lucu, ya?)

Kuma berjongkok memandangi boneka tupai yang berada disalah satu etalase toko tersebut. Azka mengikuti arah pandang Kuma, "Kalo mau ambil aja jangan kek orang miskin. Inget, kita kaya," ujar Azka dengan nada ketusnya.

Kuma menggeleng pelan lalu berdiri dan berlari kecil menghampiri Alland yang tengah melambaikan tangan kearahnya, "Nkel, li ana?" (Angkell dari mana?)

Alland dengan senang hati menggendong tubuh mungil Kuma lalu menjawab pertanyaan gadis itu dengan nada lembut, "Ngusir nyamuk," jawabnya.

"Muk?"

Azka menatap kedua manusia yang tengah bercanda itu, tak lama ia melirik boneka tupai yang sempat dilihat oleh Kuma tadi. Isi hati dan otaknya sedang tidak sama, ia jadi bingung harus bagaimana.

Kuma's PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang