Bagian 21: Si Lelaki Pesta

26 3 1
                                    

Bagian 21: SI LELAKI PESTA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 21: SI LELAKI PESTA

   ALUNAN musik keras terus terdengarkan, suasana meriah pesta yang terjadi di dalam villa mewah tersebut kelihatannya tidak akan memiliki akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   ALUNAN musik keras terus terdengarkan, suasana meriah pesta yang terjadi di dalam villa mewah tersebut kelihatannya tidak akan memiliki akhir. Tamu undangan tampak terus berdatangan, dan puncak acara belum juga terjadi.

   Tersisa beberapa menit lagi sampai acara puncak dilakukan. Tiup lilin dan party yang sebenarnya.

    Nadine selaku pemilik utama pesta yang tengah berlangsung masih berada di bawah menyambut tamu-tamu pentingnya. Bukan cuma teman sekolah di Dawangga saja, Nadine itu adalah famous person.

   Semua orang dikenalinya, karena dia memang anak yang mudah berbaur.

   Berbagai kalangan menjadi temannya. Bahkan yang di cap sebagai preman jalanan saja bisa menjadi temannya. Asalnya saja yang katanya dari kalangan bintang terkenal, namun Nadine adalah sosok sederhana yang memimpikan keanggunan yang alami.

   Kalea Reese adalah sosok yang selalu menjadi panutannya. Perempuan itu tak memerlukan banyak usaha sepertinya, karena auranya sendiri sudah memperlihatkan energi feminim yang sangat besar.

   "Bener-bener pesta ya," gumam Inizian memperhatikan sekitarnya yang sudah begitu ramai.
 
    Lelaki itu baru hadir beberapa menit yang lalu. Tidak ada penjelasan panjang yang diberikan atas rasa penasaran dari teman-temannya, hanya kendala mesin yang diberikannya sebagai alasan.

   Dan mereka langsung mempercayai.

   "Kirain cuma murid sekolah kita aja, tahunya lebih," cetus Topan juga memperhatikan.

     Nadine sepertinya menginginkan pesta yang sangat besar.

    Untungnya mereka diberikan tempat khusus sehingga bisa berada di area sendiri tanpa harus bergabung bersama yang lain yang sudah sangat ramai berkumpul.

    Meskipun nanti mereka akan bersapa ria juga, tapi untuk Morlan yang tidak menyukai basa-basi. Tempat khusus seperti itu adalah sebuah berkah tersendiri baginya.

    "Mau ke mana Ber?" tanya Moses melihat Oberon akan beranjak.

     "Lihat-lihat," jawab Oberon merapikan jas yang terpasang melapisi tubuhnya.

 SHE IS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang