Menghindar

2.7K 270 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.

Bugh!

Taeyong jatuh tersungkur ke lantai saat dengan tiba-tiba Taeil memukul wajahnya cukup keras. Johnny dan sembilan belas orang lainnya memekik terkejut akan ulah sang Kakak tertua yang tak disangka.

Semuanya sedang berada di ruang tamu.

"Kenapa lo harus jujur sama dia tanpa sepersetujuan dari kami dulu, hah?!" ucap Taeil dengan nada dingin.

"Hyung--"

"Diam kalian! Gue lagi ngomong sama anak ini!" kata Taeil memotong perkataan dari Johnny. "Jawab pertanyaan gue, Lee Taeyong!"

"G-gue cuma gak bisa mikir lagi gimana caranya biar Haechan maafin segala kesalahan gue dan dia balik kaya dulu lagi sama kita semua," sahut Taeyong sembari berusaha untuk berdiri. Rasa perih di sudut bibirnya tak ia hiraukan.

"Waktu lo ngarang cerita biar kami benci sama Haechan aja lo bisa. Bahkan mulut lo lancar nyusun kalimat karangan yang bikin kami semua percaya sama lo. Tapi, giliran buat memperbaiki keadaan lo gak bisa?" ucap Taeil sinis. "Ke mana otak jenius lo pergi, Taeyong?"

"Gue minta maaf." Taeyong menundukkan kepala. "Gue beneran gak bisa mikir apa-apa. Perasaan gue campur aduk, Hyung."

"Kalau emang lo gak bisa mikir, gak seharusnya lo ngelakuin hal kaya tadi," kata Taeil. "Lihat, gara-gara lo Haechan justru kecewa dan kita semua jadi sulit buat dapat maaf dari dia!"

"Hyung, sabar."

Johnny mendekat dan berusaha menenangkan emosi Taeil yang meledak keluar. Sisa anggota hanya bisa diam mendengarkan dengan gelisah serta khawatir. Baru kali ini mereka melihat sang Kakak tertua bersikap demikian.

"Lo masih bisa nyuruh gue sabar disaat dia bikin kita kehilangan kesempatan buat memperbaiki keadaan seperti semula?" tanya Taeil seraya menggelengkan kepala. "Dia bikin kacau semuanya!" Ia semakin meninggikan suaranya. "Dari awal dia yang salah!"

"Gue juga tau, Hyung. Tindakkan Taeyong emang salah. Gak seharusnya dia jujur di saat keadaan belum normal," ujar Johnny. "Tapi, apa dengan emosi semua bisa balik kaya dulu lagi?" lanjutnya. "Enggak bisa, Hyung."

"Sorry, gue rasa tindakkan Taeyong mungkin bener dengan jujur sama Haechan. Tapi, waktu yang dia ambil itu salah," ucap Yuta.

"Emang salah! Gak seharusnya dia jujur sekarang saat kita baru mulai berusaha buat deketin Haechan lagi," kata Taeil.

"Gue setuju sama Taeil Hyung. Tapi, Taeyong Hyung juga salah karena dia jujur ke Haechan soal kita yang tau tentang penyakitnya di saat yang gak tepat," ucap Jaehyun. "Gue masih kebayang sama perkataan dia yang bilang. Kalau aja Taeyong gak nemuin obat di dekat kamar Haechan, mungkin selamanya kita bakal benci dia."

"Harusnya itu sebuah rasa syukur. Karena kita masih bisa diberi jalan buat sadar dari kesalahan," balas Jungwoo.

"Hyung benar," gumam Xiaojun. "Kalau gak kaya gitu, selamanya kita bakal jadi orang jahat karena menyiksa seseorang yang gak bersalah.'

Dandelion Promise(Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang