Menangis dipelukan Nabila nyatanya berhasil membuat Salma sedikit tenang. Melihat Salma sedikit tenang membuat Nabila perlahan menghembuskan nafasnya untuk bisa berbicara dengan Salma dari hati ke hati agar Salma paham bahwa semua yang terjadi ini adalah sebuah pertanda untuknya.
"Sal, aku bukannya mau menghakimi Kak Diman, tapi bisa aja ini sebuah pertanda dari Tuhan kalau Kak Diman bukan lelaki yang terbaik buat kamu Sal." Tutur Nabila
Flashback
Diantar sang kekasih menuju kelasnya tentu saja membuat Salma begitu senang, perhatian yang Diman beri membuatnya merasa begitu dicintai, terlebih Diman adalah pacar pertama dalam hidupnya dan berhasil menjalin hubungan 1,5 tahun membuatnya yakin bahwa Diman adalah jodohnya apalagi hubungannya dengan Diman adalah hubungan yang banyak di idamkan oleh mahasiswa lain membuatnya begitu mengucap syukur.
"Anterinnya sampai sini aja ya Sayang." Ujar Salma
"Maunya sampai dalam, kenapa? Kamu malu aku anterin ke dalam?" Tanya Diman
"Ya ngapain juga malu sayang, cuman enggak enak aja sama yang lain." Ujar Salma
"Aku kira kamu enggak masuk Sal." Sapa Nabila yang juga baru tiba didepan kelas
"Nabila, gue kira lo udah di dalam." Tanya Salma
"Agak kesiangan bangun tadi Sal, makanya baru sampai kampus jam segini." Ujar Nabila
"Halo Kak Diman." Sapa Nabila dengan ramah
"Hai Nabila, gimana kabarnya? Sehat?" Ujar Diman
"Alhamdulilah sehat Kak." Jawab Nabila
"Anterinnya disini aja ya, biar aku masuk bareng Nabila." Ujar Salma
"Iya Kak, biar Salma masuk bareng aku aja, oh iya Sal enggak lupa bawa laptop kan? Hari ini kita presentasi." Ujar Nabila
Mendengar pertanyaan Nabila soal laptop membuat Salma seketika terdiam.
"Astaghfirullahaladzim, gue lupa kalau hari ini ada presentasi, gue enggak bawa laptop lagi, gimana dong Nab." Ucap Salma sembari menepuk jidatnya
"Kamu tau sendiri kan Pak Agus paling enggak suka kalau ada mahasiswa yang enggak prepare untuk presentasi terlebih soal laptop yang enggak sedia sendiri." Tutur Nabila
"Duh, gimana dong Nab, masa iya gue bolos." Ujar Salma dengan bingung
"Pacar aku mana boleh bolos-bolos, nih pakai aja laptop aku." Ujar Diman sembari mengeluarkan laptop miliknya dari dalam tas ranselnya.
"Sayang beneran? Terus sayang gimana? Jangan bilang kamu mau bolos ya sayang." Tanya Salma
"Ngapain bolos sayang, aku mah santai aja, hari ini enggak ada jadwal presentasi, jadi kamu pakai dulu aja ya laptopnya."
"Yaudah kalau gitu aku pinjam dulu ya sayang." Ucap Salma
"Iya sayang pakai aja, santai kalau sama aku ya, Yaudah sana kelas sama Nabila." Jawab Diman
"Nab, titip kesayangan gue ya." Ujar Diman
"Iya Kak Diman, aman kalau sama Nabila." Jawab Nabila
"Yaudah aku kelas dulu ya sayang." Pamit Salma
"Iya sayang, semangat ya."
"Okey sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTARA (SEGERA TERBIT)
Teen FictionHari sial Salma Rania Altharena membuatnya bertemu dengan Rony Gallendra Madaharsa, hingga keduanya terlibat dalam situasi dan kondisi yang melibatkan perasaan mereka. Akankah keterlibatan perasaan keduanya akan membuat mereka berlabuh dalam cinta...