"Malaysia, benar juga. Saya ingin pergi ke Kuantan" ucap Nanami sambil memandang hamparan lautan yang ada di depannya.
Hening sesat.
Membiarkan angin pantai mengisi kekosongan jeda tersebut. Sudut bibir [Name] sedikit tertarik.
"Hee.. memangnya kalau udah kesana Nanami mau ngapain?" Tanya [Name] yang duduk di atas pasir. Kakinya menekuk sehingga dia bisa memeluk kedua lututnya. Pandangannya juga sama. Menghadap ke laut yang sangat jernih dan sebiru langit.
Nanami berganti melihat seorang gadis yang ada disampingnya. Dia memandangnya sesaat sebelum memutuskan untuk mengambil tempat di samping gadis itu. Sepatu yang dia pakai, dia lepas sementara dan menaruhnya disisi lain. Dia membiarkan kaki telanjangnya menyentuh pasir. Pandangannya kembali ke laut.
"Saya ingin membangun rumah dipinggir pantai yang sunyi. Ada banyak buku yang belum saya baca,"
[Name] menyimak setiap kata yang dilontarkan Nanami. Dia tidak ingin melewati satupun apa yang Nanami bicarakan.
"-jadi saya akan membacanya perlahan untuk mengembalikan waktu yang telah terbuang"
Sudut bibir [Name] masih sama.
"Kenapa Nanami pengen seperti itu?" Tanya [Name]. Kali ini dia memeluk sambil menaruh kepalanya diatas lutut. Matanya berbinar saat menatap Nanami.
"Saya lelah.. Ya saya lelah.. Saya sudah cukup bekerja keras"
[Name] tertawa kecil hingga matanya menyipit dan pipinya memerah. "Begitu ya.. "
[Name] menghela napas. Pandangannya masih sama. "Nanami memang pantas mendapatkan itu. Nanami sudah cukup bekerja keras, jadi reward semacam itu memang cocok"
Nanami memandang gadis itu sekali lagi. Wajahnya tersenyum tipis. Angin pantai menyapa helaian rambutnya membuat wajahnya yang damai semakin mempesona.
Tapi hati [Name] seketika sakit saat mengingat kalau Nanami sebentar lagi pergi. Dia kembali bertanya, "Nanami.. apa Nanami senang karena sebentar lagi berhenti membasmi kutukan?"
Senyuman Nanami masih melekat. Tangannya memainkan pasir dan membentuk sebuah istana kecil yang dibuat buat sendiri. "Kenapa bertanya seperti itu?"
Alis [Name] bertaut dan matanya memanas. Air matanya mengalir tanpa suara isakan. "Tidak tau.. " nadanya bergetar.
Nanami tertawa kecil. "Luka bakar saya cukup parah dan itu menyakitka. Saya juga sudah sangat lelah dan cepat-cepat ingin istirahat. Jadi saya sangat menantikan hal ini"
[Name] mulai terisak. "Begitu ya.. kalau begitu aku ikut senang.."
Senyum [Name] yang diringi air mata tidak bisa terhindarkan lagi. Disisi lain dia tidak ingin kehilangan Nanami, disisi lain Nanami menantikan kepergiannya sendiri.
[Name] yang masih terisak menenggelamkan wajahnya untuk menutupi kesedihannya. "Nanami.."
"Ya?" Nanami.
"Pantainya.. bagus ya.. aku suka" kata [Name] yang masih terisak.
Tangan Nanami menyentuh helaian rambut gadis itu dan menepuknya beberapa kali sebelum menariknya.
"Iya bagus, tapi sayangnya.. teman saya sudah menjemput.." kata Nanami memberi jeda.
[Name] kembali mengangkat kepalanya dan menatap Nanami dengan mata yang basah. Dia melihat kesamping Nanami dan beberapa meter ada sahabat Nanami yang berdiri disana. Tangannya melambai menyapa.
Setelah itu Nanami berdiri dan mengambil sepatu. Sepertinya dia tidak berniat untuk memakainya ketika pergi.
"Sudah waktunya.." kata Nanami sambil menatap Haibara yang ada di kejauhan.
[Name] menghapus air matanya dan ikut berdiri. Dia berusaha tersenyum selebar mungkin untuk mengiringi kepergian Nanami.
[Name] mengangguk. "Hati-hati.."
Nanami menoleh dan tangannya terulur kembali untuk menepuk pucuk kepala [Name]. Kali ini dia memberikan beberapa belaian. Lalu dia tersenyum.
"Arigato.. ittekuru.."
"Um.. itterasai.. Nanami"
Setelah itu Nanami perlahan melangkah menjauh bersama sahabatnya Haibara. Wajahnya terlihat senang dan senyumannya bahkan tidak pudar sedari awal. Wajah yang tidak pernah dia perlihatkan. Kali ini dia bisa puas melihat itu. Andai saja bisa melihat senyum Nanami lebih lama.
Tangan [Name] melambai beberapa kali lalu menurunkannya perlahan.
"I will miss you.. Nanami" gumamnya.
-tamat-
To short but its okeyyy
Setidaknya mengobati rasa kangen ke Mas Nanami😭Anyway... I forgot upload this book i don't know why..
But if you like this book, jangan lupa vomment buat dukung author 🫶🏻🫰🏻20, Juli 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before You Go [Nanami Kento × Readers] ONE SHOOT📌
FanfictionWARNING! Book ini mengandung spoiler bagi yang belum nonton animenya⚠️ Cerita book ini diambil dari scene JJK Season 2 Episode 18 ketika Nanami Kento ada di pantai. Jadi sebenernya author pernah halu ngobrol sama Nanami sebelum dia (mati) pergi di p...