That Person Must Be You (End)

246 46 14
                                    

Sea sudah berada di kampus sekarang,tapi keliatannya yang dia khawatirin gak terjadi deh,soalnya mereka biasa aja ngeliat Sea,kayak biasanya aja.

Sea jadi yakin kalau kakak kakak BEM gak ada yang nyebarin satu rumor pun,mereka baik baik semua.

Eum kecuali...

Sean.

"Sea!" Monica datang dan langsung merangkul bahu Sea.

"Cantik gak? Cantik kan? Duh pantes aja buat dapetin aja susah banget harus ospek dua minggu" Monica memamerkan pin nya yang sudah terpasang di baju nya.

Pin perak yang akan berkilau kala tertimpa cahaya,berbentuk burung bangau sesuai lambang fakultas mereka.

Sea iri...

Soalnya dia gak punya,

Kemarin kan dia skip.

Jadilah,tahun depan dia harus ngulang lagi.

"Adek lo gimana? Udah baikan?" Tanya Monica,setahunya kan semalam Sea balik ya karena adiknya sakit.

"Udah baik,kemarin gimana? Seru banget pasti ya?" Tanya Sea.

"Eum yaa lumayan sih,meskipun ada beberapa senior yang gak ikut,padahal udah nungguin Kak Sean perform,tapi ternyata Kak Sean pulang"

Hah pulang?

Apa karena kemarin?

Yang ngancem mau keluar BEM itu?

Haduh kok Sea jadi merasa bersalah ya?

"Sea,dipanggil tuh,disuruh ke ruang sektretariat BEM" kata Luna,teman sefakultas Sea.

"Oh iya,makasih infonya" balas Sea.

"Ada apa ya,kok lo disuruh ke BEM? Apa karena masalah lo skip event kemarin" gumam Monica,Sea menggeleng gak tau,tapi akhirnya Sea tetap pergi ke sekretariat BEM.

....

Sea kira yang akan dia temui adalah Gavin,atau kalau enggak ya Imelda,ketua serikat di fakultas hukum,tapi ternyataaa...

Di ruangan 8x8 meter itu,hanya ada satu manusia.

Yaitu Sean.

Sea takut,habis ini dia bakalan diapain lagi?

"Sini,deketan" enggak pake ngegas,pria itu duduk di kursinya,menyandarkan tubuhnya ke belakang.

Sea ragu ragu mendekat,dari jarak yang semakin dekat itu,Sea bisa melihat wajah tampan Sean...yang kebiruan di bagian pipi kanannya.

Kenapa? Habis kena pukulkah?

"Deketan sini" Sean gak sabaran.

Begitu tubuh Sea bisa dijangkau,tangan Sean menariknya,hingga membuat tubuh Sea terdorong ke depan dan menubruk tubuh Sean.

"Kak,maaf" Sea buru buru bangun dan meminta maaf.

Sean menghela nafas lalu menggeser kursi hingga posisinya kursi itu ada di hadapan Sean.

"Duduk" perintahnya.

Sea gugup,dia gak tau dengan maksud Sean menyuruhnya duduk berhadapan begini.

"Udah sarapan?" Tanyanya.

Hah?

Dia gak salah denger kan? Sean nawarin dia sarapan?

"U-udah Kak" jawab Sea takut takut.

"Gak usah takut,gue gak gigit kok" lah malah ngelawak,apa yang sebenarnya Sean rencanakan?

"Sini deketan,lo belum dapet pin kan?" Sean mengambil sesuatu dari laci mejanya.

The Story of True Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang