28

85 3 0
                                    


"Baginda raja,"

Gaara menatap wanita itu dari kursinya. Wanita itu adalah Nezumi, permaisurinya. Wanita itu telah melepaskan jubah, satu-satunya penutup tubuhnya. Alhasil, jubah itu meluncur ke lantai, menunjukkan lekukan tubuh aduhai Nezuni yang mulus, berkilat diterpa cahaya.

Gaara memandang cairan sisa yang ada di cangkir. Wanita itu tahu dan berkata,"Saya sudah satu bulan mengkonsumsi ramuan penyubur. Malam ini adalah hari subur. Suna akan mendapatkan penerus."

"Hem," Gaara mengangguk.

Nezumi mendekati. Merangkul Gaara dan mencium pipinya. "Baginda, saya mohon."

Gaara menarik pinggang Nezumi hingga pantat Nezumi jatuh di pangkuannya. Mata wanita itu yang tadinya terkejut jadi berbinar. Tangan lembutnya mulai mengelus dada Gaara.

"Saya sangat merindukan anda.'

Gaara tersenyum simpul mendengarnya. Usapan lembut diberikannya di pundak Nezumi. Nezumi menutup matanya saat Gaara mulai menjamah dadanya. Tangan Gaara meremas gundukan yang kenyal dan hangat, menumbuhkan desahan dari bibir Nezumi.

Apalagi saat jemari Gaara memilin-milin putingnya, Nezumi menggeliat dengan tubuh yang semakin memanas. Wajahnya semakin memerah dan Gaara tetap menyiksanya hingga kedua puting itu mengeras dan memanjang.

"Oh.. Baginda... Saya Mohon... Saya... ehm..."

Racauan Nezumi terhenti saat dia merasakan jemari Gaara menelusup di antara selakangannya. Jemari Gaara seolah begitu lihai mencari titik sensitifnya. Punggung Nezumi semakin meliuk ke belakang. Sesuatu seperti akan keluar. Dan dia meleguh bersamaan dengan cairan yang melembabkan inti tubuhnya.

"Baginda... oh... "

Gaara membimbingnya sehingga kepalanya tersampir di pundak Gaara. Kedua kakinya kini melingkari pinggang Gaara. Dan pria itu mengangkat pantat Nezumi.

Nezumi mengerang saat sesuatu yang besar memasuki inti persiknya seiring dengan semakin menurunnya pantatnya di pangkuan Gaara.

"Bergeraklah. Giliranmu menyenangkanku." Bisik Gaara setelah pantat Nezumi menempel di pahanya.

Nezumi mulai bergerak. Gaara semakin menyandar. Pria itu berusaha menikmati service permaisurinya. Dia meleguh saat organ tubuhnya di bawah sana semakin sensitif merasakan remasan dan gesekan dari Nezumi. Hingga akhirnya Gaara merilis cairan kepuasannya. Nezumi terdiam di pundaknya. Dia bisa mendengar nafas kelelahan Nezumi yang berusaha menyenangkannya. Gaara mengelus punggungnya dan berbisik,"Kerja bagus, Permaisuri."

Nezumi tersenyum bahagia. Dia mempererat pelukannya dan berkata,"Semoga malam ini berhasil. Saya begitu ingin memberikan anda keturunan."

Gaara terkekeh."Ya, terima kasih untuk itu."

Nezumi mengangkat tubuhnya hingga menatap wajah Gaara. "Baginda raja, saya sangat mencintai anda."

"Aku percaya itu."

"Saya lebih mencintai anda dari pada selir-selir itu."

"Kau ibu negara. Bukan sifat ibu negara untuk posesif seperti itu."

"Saya harus posesif agar bisa mendapatkan anak lebih dulu dari mereka."

"Jangan terlalu terbebani."

Gaara mengambil cangkir di meja lalu mengisinya dengan teh yang sudah tidak hangat lagi. Lalu menyodorkannya pada Nezumi."Minumlah."

Bibir Nezumi menyambut cangkir itu lalu menyesap isinya.

"Sudah merasa segar?" Tanya Gaara.

Nezumi mengangguk.

Desire Of KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang