01. Kanandra

110 30 18
                                    

Suara alarm yang nyaring membuat seseorang gadis yang tertidur pulas menjadi terusik. Gadis itu perlahan membuka matanya. Melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06.30. Dengan cepat, gadis itu langsung berlari menuju kamar mandi. Ia tidak ingin di hukum karena terlambat datang sekolah.

Dua puluh menit sudah berlalu, kini gadis itu sudah keluar kamar mandi dengan keadaan segar. Seragam sekolah sudah melekat di tubuhnya. Lalu mengambil tasnya yang tergeletak di atas meja belajar. Sebelum keluar kamar gadis itu menyempatkan diri untuk bercermin.

"Pagi mah" sapa Karina pada sang mamah

Karina Cintya Adistiana. Gadis berparas cantik yang selalu tersenyum manis kepada semua orang. Di SMA Arnenda karina bisa dibilang cukup terkenal, karena parasnya yang cantik dan pintar. Bukan hanya itu, Karina juga disukai banyak orang karena sifatnya yang ramah kepada siapa saja.

Karina adalah anak broken home, mamah dan ayahnya sudah berpisah saat Karina masih berumur 4 tahun. Dirinya memilih untuk ikut dengan mamahnya. Karena ayahnya sudah menikah lagi dan mempunyai dua anak dari istri barunya.

Masalah asmara, Karina mempunyai hubungan spesial dengan seseorang. Keduanya menjalani hubungan spesial yang tidak diketahui banyak orang kecuali mereka berdua, sahabat, dan orang tua.

Keduanya sepakat menjalani hubungan backstreet. Meskipun pada awalnya Karina merasa keberatan. Akhirnya gadis itupun setuju-setuju saja. Paling kalau di tanya kenapa memilih hubungan backstreet, Rakha akan beralasan "Ini demi kebaikan kamu, Karina.

Semua teman sekolahnya hanya mengira kalau Rakha dan Karina hanya sebatas sahabat saja, karena mereka lihat kalau Rakha dan Karina selalu bersama dari kelas 1 SMA.

Karina langsung duduk di samping mamahnya dan mengambil roti untuk sarapannya, sangat simpel tapi itulah yang harus Karina makan pagi ini.

"Karina, mulai besok kamu tidak boleh bangun terlalu siang lagi, mengerti?" Ucap Dina dengan lembut pada anak gadis satu-satunya.

"Oke, aku usahakan bangun lebih awal"

"Yaudah cepat habisin roti nya, kasian pak Agus udah nungguin kamu didepan"

Karina yang mendengar itupun hanya menganggukan kepalanya. Dengan cepat ia memakai roti nya. Setelah menyelesaikan sarapannya Karina berdiri menghampiri mamahnya lalu bersalaman "Aku berangkat sekolah dulu ya mah" pamitnya.

"Iya kamu hati-hati di jalan, bilang sama pak Agus jangan ngebut-ngebut"

Setelah berpamitan dengan mamahnya. Kini Karina melangkah keluar rumah dan mendapati pak Agus yang sedang duduk di dekat pintu rumahnya.

"Pak Agus sudah nunggu lama ya? Maaf ya pak. Tadi saya kesiangan. Duh saya jadi gak enak." Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Pak Agus selaku supir pribadinya hanya bisa tersenyum maklum. "Gpp atuh neng"

Karina hanya menganggukan kepalanya.

Karina dan pak Agus langsung masuk kedalam mobil. Mobil sport berwarna hitam itu langsung menancap gas menuju sekolah Karina, SMA Arnenda. Hanya membutuhkan sekitar dua puluh menit untuk sampai disekolah tersebut.

Kini Karina keluar dari mobilnya, dan berpamitan dengan pak Agus. Karina melirik jam yang melingkar di tangannya, sepuluh menit lagi bel berbunyi, Karina harus cepat-cepat ke kelasnya.

                                        ***

Karina melangkah lebar, sedikit berlari karena sebentar lagi bel akan berbunyi. Ia tidak mau kalau harus terlambat masuk kelas, karena kalau terlambat masuk kelas akan mendapatkan hukuman.

Kanandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang