06. Kanandra

58 22 4
                                    

BRUK!

Suara hantaman pintu yang berbenturan pada dinding cukup kasar menyebabkan pemilik rumah menolehkan kepalanya.

"Rakha"

Rakha memasuki rumah Stella dengan langkah cepat dengan pandangan lurus kearah Stella. Stella memandang Rakha dari atas sampai kebawah.

"Mana perut lo yang sakit, Stella. Biar gue obatin" tanyanya sembari berjongkok dihadapan Stella.

"Gpp, Rakh. Ini udah agak mendingan tadi aku minum kiranti" ujar Stella.

Rakha yang mendengar itupun hanya menganggukan kepalanya. Lalu ia menaruh plastik yang berisikan obat-obatan dan makanan, yang tadi sempat ia beli sebelum kerumah Stella.

Singkat cerita. Rakha dan Stella sudah menjadi sahabat dari mereka sekolah dasar. Rakha selalu menjaga Stella karena Stella tidak mempunyai siapa' di sini. Keluarganya berantakan semenjak mamahnya meninggal dan ayahnya Stella menikah lagi dengan perempuan lain. Jadi semenjak itu Rakha berjanji pada diri sendirinya, bahwa ia akan selalu menjaga Stella.

"Yaudah ini cokelatnya dimakan ya, biasanya cewek kalo pms suka mau yang manis-manis" ujar Rakha sembari memberikan cokelat yang sudah ia buka bungkusnya dan memberinya kepada Stella.

"Kamu tau aja, Rakh" ujarnya lalu memakan cokelat pemberian Rakha.

"Kalo cokelatnya udah habis, langsung sikat gigi. Jangan sampe gigi lo sakit karena makan cokelat" ujarnya sembari memperhatikan Stella yang sedang memakan cokelat.

"Iyaa Rakha"

Rakha terus memperhatikan Stella yang sedang memakan cokelatnya, ia sangat gemas melihat cara makan Stella yang seperti anak kecil. Lalu ia melihat Stella yang menaruh bungkusan cokelatnya.

"Habis, sebentar ya aku mau gosok gigi dulu" ujarnya sembari beranjak dari duduknya dan melangkah kekamar mandi.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Rakha melihat Karina yang keluar dari kamar mandi lalu duduk kembali pada pinggiran ranjangnya.

"Sekarang tidur ya, ini udah malem" titah Rakha.

Stella menggelengkan kepalanya pelan pertanda cewek itu tidak mau tidur.

Rakha menghembuskan napasnya pelan. Tangan perlahan mengelus rambut Stella. "Tidur, besok lo sekolah"

"Aku mau tidur, tapi kamu temenin aku disini"

"Iya gue disini nemenin lo, sekarang tidur ya" Rakha langsung menidurkan Stella diatas kasur.

"Jangan tinggalin aku ya, Rakh. Kamu tidur disini aja temenin aku" pintanya.

"Iya gue gak bakal ninggalin lo, gue bakalan disini"

                                           ***

"Eh sendirian aja"

Karina yang mendengar itupun langsung menolehkan kepalanya, Karina menggeleng cepat. Ia mundur satu langkah, napasnya terasa sangat berat, getaran ditangannya juga semakin ketara. Sontak Mahen turun dari motor dan mendekat saat merasa gadis itu sedang dalam keadaan cemas yang berlebihan.

"Hei, ini gue Mahen. Lo kenapa, Rin?"

Rakha menghela napas saat Karina hanya menggelengkan kepalanya, lalu ia beralih menatap jemari Karina yang sedikit bergetar. Cowok itu perlahan menarik tangan Karina dan menggenggamnya, ia menatap mata gadis itu berkaca-kaca.

"G-gue takut, Hen. Rakha tinggalin gue sendiran disini, karena Stella lagi sakit dan dia butuh Rakha." lirih Karina.

Mahen mendengar itupun hanya menggelengkan kepalanya, lagi-lagi Rakha lebih mementingkan Stella dibanding pacarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kanandra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang