* US *
-
-
-
-
-
2046NEO CITY
Di tempat lain yang tengah di pikirkan oleh Jisung saat ini Jayden justru tengah melangkah dengan pasti tanpa suara beriringan bersama dengan Jino, sama seperti latihannya terdahulu ketika masih menempati asrama di Gedung Pertahanan Negara.
Dengan langkah cepat ia memberikan arahan pada Jino dengan isyarat tangan yang selama ini mereka pelajari, ia menatap Jino yang memperhatikan setiap gerakannya agar mengikuti gerakan perintahnya untuk berpindah pada hitungan ke-3 menuju bebatuan besar saat beberapa orang di depan sana tengah lengah.
Saat beberapa pasukan bersenjata di depan sana lengah Jayden segera menggerakan jemarinya hingga Jino segera berlari pindah menuju bebatuan, dan dengan cepat ia juga menurunkan tas miliknya dan mengeluarkan senapan rakitan dari sana dan merakitnya dengan cepat setelahnya ia segera menyusul Jino menuju batu besar tersebut dan merunduk di balik batu sembari mengarahkan ujung senapannya ke arah depan ketika ia memastikan sekali lagi bahwa tidak ada yang mengetahui keberadaannya berserta dengan Jino.
Dalam kesunyian Jayden memperhatikan keberadaan prajurit yang berada di depan sana tidak jauh dari mereka dengan menggunakan teleskop yang berada di bagian atas senapannya, siapa orang-orang ini? Mengapa mereka kemari? Keningnya sampai berkerut memikirkan siapa gerangan para tentara tersebut.
Dari pakaian yang mereka gunakan Jayden sangat yakin 100% bahwa mereka bukanlah pasukan dari Neo City, Mad City, apalagi Emerald City. Lagipula apa tujuannya? Jika ingin membawa para freak yang masih berdiam di sini untuk kembali ke kota tentu saja tidak dengan cara seperti ini, pakaian lengkap dan senjata yang berada dalam keadaan tidak terkunci.
Mereka dalam mode waspada dan siap menyerang kapan saja.
"Kau tahu siapa mereka Jeno Hyung?"
Kepalanya menggeleng, Jayden menurunkan kembali senjatanya dan berbalik menjadi bersandar pada batuan tersebut menatap pada arah Jino yang terlihat sedikit takut dan bingung bersamaan.
Jayden menghirup nafas dari hidung dan membuangnya perlahan dari mulut, sudah lama dirinya tidak berada di lapangan pertempuran seperti ini, terasa menantang dan menakutkan di saat yang bersamaan.
"Pakaian yang mereka kenakan berbeda dari pasukan yang pernah ku kenal dahulu.." Jayden sesekali masih mengintip dari balik batuan dan memperhatikan bagaimana gerak gerik mereka semua yang amat sangat berjaga-jaga dengan senjata laras panjang yang siap melontarkan peluru kapan saja.
"Lagipula, gerak gerik mereka saat ini terlalu waspada jikalau ini hanyalah sebuah kunjungan belaka.." tambahnya sembari berbisik sama seperti Jino yang berbisik padanya tadi.
Ia segera mendekatkan tubuhnya pada Jino saat sebuah ide lain melintas dalam benaknya, ia sedikit curiga dengan keadaan saat ini dan tentu saja nama Lucas dan Johnny melintas dalam benaknya. Hanya mereka yang bisa ia tanyakan mengenai hal ini karena hanya mereka berdua mantan anggota timnya yang masih berada di pemerintahan dan tentu saja masih hidup.
"Sebaiknya kita kembali ke kabin dan menggunakan radio milikku di sana untuk menghubungi temanku di luar sana agar dapat.."
DUAAAAR!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
US - THE UNTOLD STORY (ON HOLD)
Fiksi Penggemar[ BOOK 3 ] All this time we never know about the truth..