Malam ini adalah malam yang membahagiakan untuk ara, bagaimana tidak? chika telah kembali kepadanya..
meskipun tanpa ada alasan yang jelas mengapa chika kembali namun ia tak perduli dengan itu semua*klunting
"EH MONYET" latah ara
*ditelp
Adel:
nyet
woy
ada yang mau gue tanyainapaan si del ngagetin gue aja lu
yeuh elu ya
buru mau nanya apaan
ra.. lo serius mau balik lagi sama chika?
mksd?
lo ga curiga kenapa tiba" dia balik ke lu tanpa ada alasan yang jelas?
engga
ck minimal lo sedikit ngasih cobaan kek ke dia buat ngetes dia beneran niat balik kagak sama lu
gue yg udh temenan lama sama lo gamau kalo lo kenapa raa
...
ntar gue pikirin....
"dipikir pikir bener juga kata adel" gumam ara
"ahh tau ah besok aja gue pikirin"
.
.
.pagi harinya ara terbangun dari tidurnya yang nyenyak, melihat sinar mentari yang menyapanya dengan terang. Kini ia segera bersiap siap untuk berangkat ke sekolah, sengaja ia bangun lebih pagi agar bisa menjemput chika
"pagi bundadari"
"eh pagi ra tumben udah siap"
"ehehe mau jemput seseorang"
"eleuh eleuh siapa tuh" ucap gracio yang menyela pembicaraan shani dan ara
"ih papa ye kepo bet" ucap ara yang langsung digelitiki oleh gracio, shani yang melihat interaksi itupun hanya bisa menggelengkan kepalanya
"hei udah udah, ara.. "
"hm? iya bunda? "
"bunda bolehin kamu deket sama seseorang tapi jangan sama chika"
"t-tapi ke-
"dia yang sudah membuat kamu kecelakaan ra"
"tapi itu semua-
" papa juga ga setuju ra kalo kamu dekat sama dia" ucap gracio
"iya pa" ucap ara yang menunduk lesu
akhirnya sarapan itu pun berlangsung dengan kesunyian tanpa adanya pembicaraan lagi. Setelahnya ara pun pamit untuk berangkat
tak lama dalam perjalanan ara pun sampai dirumah chika, terlihat chika yang sudah menunggu kedatangan ara didepan rumahnya
"pagi kak"