Asmaraloka

3. Menyesal (Kahfi)

Menyesal

(Kahfi Side)

Minho SHINee as Mahendra Rajasa

Seohyun Girls' Generation as Shakila Junia

Kyuhyun Super Junior as M. Kahfi Rajasa

Key SHINee as Keegan Gautama

Irene Red Velvet as Airin Jelita

Changmin TVXQ as Ajisaka Rajasa

---

Aku menyesal tak menemukanmu lebih awal...

---

Kahfi membalas lambaian tangan Shakila yang baru saja turun dari mobil.

Gadis kesayangannya tadi sudah menawari untuk mampir ke rumahnya terlebih dahulu, namun dia menolak karena diminta Aji untuk segera pulang dan membelikan martabak telur langganan keluarga. Baru keluar dari kompleks perumahan, Aji meneleponnya.

"Lo udah jalan pulang ke rumah belum?"

"Iya. Baru aja keluar dari kompleks rumahnya Ila. Ini sebenarnya akal-akalan lo aja kan? Yang pengen martabak tuh elo, bukan Bude Indah,"

Kahfi bisa mendengar suara tawa Aji, kakak kandung Mahendra yang berarti juga sepupunya. Mereka berdua seumuran, hari lahirnya hanya berbeda beberapa hari saja.

Handinata Rajasa, ayah Aji dan Mahendra adalah kakak kandung ayahnya. Ayahnya meninggal saat Kahfi berumur 6 tahun karena serangan jantung.

Selang dua tahun, ibunda tercintanya menyusul karena kecelakaan tunggal ketika hendak menjemputnya ke sekolah.

Kahfi pun akhirnya dirawat oleh keluarga Pakde Handi dan Bude Indah. Pria itu tidak masalah, justru sangat bersyukur karena masih ada saudara yang peduli kepadanya.

"Tapi mama emang lagi pengen martabak juga, cuma gue mager mau keluar. Kebetulan lo lagi di luar, ya sekalianlah!"

Kahfi mendengkus. "Mahen belum pulang?"

"Udah. Daritadi nggak keluar kamar, palingan juga molor atau galauin si Shakila,"

Kahfi terdiam. Shakila Junia. Gadis yang telah dia ikat dalam tali pertunangan itu adalah mantan kekasih Mahendra. Adik sepupu kesayangannya.

Bahkan, Mahendra lebih sering curhat atau pergi bersama Kahfi daripada dengan kakaknya sendiri.

Setelah pertunangannya dengan Shakila, hubungannya dengan Mahendra merenggang begitu saja.

Tidak ada lagi rengekan pria itu kepada Kahfi perihal ingin makan ayam penyet di kaki lima. Tidak ada lagi omelan panjang yang menyuruhnya untuk berolahraga rutin.

Mahendra benar-benar menganggapnya transparan di rumah. Tak terlihat.

"Eh, sorry, Kaf! Gue nggak maksud begitu," Aji mulai menyadari mulut rem blongnya yang salah bicara.

"Iya, tahu! Ini udah deket penjual martabaknya, gue tutup ya!"

Sambungan telepon terputus. Kahfi menghela napas pelan. Meyakinkan hatinya sekali lagi jika keputusannya tidak salah.

***

Kahfi bertemu Shakila pertama kali ketika gadis itu diajak Mahendra main ke rumah.