PART 05 || Bayi Sasuke

1.1K 124 0
                                    

“Permisi, maaf mengganggu!”

“Sebentar, Itachi.”

Narumi berlari kearah Kushina dengan kaki kecilnya. Matanya melihat sang Ibu yang sedang merajut sebuah syal berwarna hijau dengan gradasi putih di sofa depan TV. Ia langsung saja menghampiri sang Ibu dengan senyumannya yang manis.

“Ibu, aku pergi ke rumah Itachi ya.”

“Ada apa, sayang?” Kushina mengelus rambut Narumi lembut.

“Itachi mengajakku untuk bermain dengan Adiknya yang baru lahir.”

“Benarkah?”

“Iya.” Narumi lalu menatap perut besar Ibunya dan menciumnya dengan lembut, “Adikku juga harus segera lahir agar nanti Kakak mengajakmu bermain dengan Adiknya Itachi.”

Mendengar itu, Kushina terkekeh. Wanita itu tersenyum terharu melihat tingkah laku Narumi pada janin di perutnya. Ia menepuk-nepuk puncak kepala Narumi dan mencium gadis itu di kedua pipinya. Narumi terkekeh lucu mendapati kecupan sang Ibu.

“Pergilah, Nak. Hati-hati ya. Sampaikan salam Ibu pada Bibi Mikoto.”

“Baiklah, Ibu. Aku pergi.”

Di depan pintu, Itachi sudah menunggu. Anak lelaki itu terlihat serius melihat barisan semut di sebuah pohon. Ia menghabiskan waktu dengan memandang barisan semut itu sembari menunggu Narumi meminta izin kepada Ibunya. Hingga beberapa waktu setelahnya, Narumi keluar dari rumah.

“Ayok, Itachi. Kita pergi.”

Itachi menoleh, “Baiklah, ayok.”

Kedua anak kecil itu saling bergandengan tangan selama berjalan di jalanan Konoha menuju distrik Uchiha yang berada di pojok wilayah Konoha. Karena campur tangan politik dan titah Hokage ke-2, distrik Uchiha berada di sisi lain yang jauh dari pusat. Tapi walau begitu, Itachi dan Narumi tidak terlalu mengerti.

Sesampainya mereka di distrik Uchiha, sudah ada beberapa orang yang menyapa mereka. Tentu saja orang-orang itu adalah Uchiha dengan lambang kipas di punggung mereka. Dengan semangat, Itachi menarik Narumi kearah rumahnya untuk menunjukkan Adik kecilnya yang baru lahir.

Di rumah kediaman kepala Uchiha, Mikota yang sedang berada di dapur melirik kearah dua anak kecil di ruang keluarga dengan senyuman. Dua anak kecil itu adalah Itachi serta Narumi yang saat ini memandang seorang bayi kecil yang tertidur di alas kain yang lembut.

“Nama Adikku adalah Sasuke, Sasuke Uchiha.”

Sasuke menggeliat dan menangkat tangannya untuk menggapai kedua wajah di atasya. Sasuke terlihat lucu dengan gaya rambutnya dan juga kedua pipinya yang besar. Wajahnya sangat mirip dengan Mikoto dengan versi laki-laki. Pakaiannya berwarna biru tua dengan lambang kipas di punggungnya, khas Uchiha.

Narumi menyodorkan jari telunjuknya yang lansung di genggam oleh Sasuke dengan kuat. Bayi itu menatap Narumi dengan kedipan polos sebelum tertawa dengan keras yang terdengar sangat lucu. Entah mengapa, seluruh darah di tubuh Narumi bergejolak hebat. Tubuhnya bergetar.

Itachi yang melihat itu khawatir dengan keadaan temannya, “Narumi?”

“Kenapa Sasuke lucu sekali...”

“Eh?”

Mikoto dari arah dapur sudah terkekeh lucu.

“Sasuke sangat kecil. Lihatlah kedua pipinya, benar-benar sangat lucu. Matanya sangat indah, cantik. Aku menyukaimu, Sasuke.” Narumi terharu ketika melihatnya, “Aku akan pastika jika Sasuke kecil akan berteman dengan Adikku.”

“Adik-adik kita pasti akan berteman seperti kita.” Timpal Itachi.

Narumi menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan Itachi. Mereka berdua juga adalah teman kecil. Karena keluarga Namikaze memiliki hubungan yang baik dengan keluarga kepala Uchiha, Itachi dan Narumi sudah sering bertemu karena keluarga mereka dan berteman.

Di tambah dengan kehadiran Shisui sebagai yang tertua dan dapat membantu mereka dalam pelatihan, petemanan tiga orang itu terasa harmonis. Tidak seperti rumor yang beredar tentang klan Uchiha di Konoha, yang Narumi tahu bahwa Uchiha hanya terlalu menghargai ikatan.

Uchiha bukan monster.

“Adikku yang manis, dia adalah teman Kakak. Sasuke harus memanggilnya ‘Rumi nee’, baik?”

Sasuke hanya membalas ucapan Itachi dengan suara tawanya yang lucu. Akhirnya, Narumi tinggal di kediaman kepala Uchiha hingga malam dan di jemput oleh Minato untuk pulang ke rumah. Hari itu menjadi hari yang panjang dan melelahkan bagi Narumi hingga gadis itu terlelap di pangkuan Ayahnya.

Di sisi lain, Mikoto menyimpan kameranya dan berjalan kearah kamarnya yang terdengar suara Sasuke menangis. Kamera itu diletakan di atas meja. Layarnya menunjukkan sebuah gambar yang diambil dengan Itachi, Narumi, dan Sasuke di dalamnya.

Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang