PART 36 || Selalu Menunggunya

803 91 0
                                    

Pengobatan Narumi menunjukkan kemajuan yang bagus. Dibarengi dengan perawatan dan komunikasi sosial, Narumi bisa menunjukkan ekpresi kecil dan tersenyum kecil. Gadis itu juga bisa berbicara kepada orang lain selain Kakashi dan merespon mereka.

Sudah beberapa hari ini berlalu, Kakashi selalu setia mengunjungi Narumi dan menghabiskan waktu bersama. Kakashi juga selalu mengajak Narumi jalan-jalan di Konoha, membeli makanan ringan yang enak. Dan untuk pertama kalinya, Kakashi kembali mengajak Narumi makan ramen setelah sekian lama.

Dan hal baiknya, ingatan Narumi semakin baik dan pulih.

“Bagaimana? Apakah enak?” tanya Kakashi.

“Hn, rasanya masih sama seperti dulu. Tapi aku tidak tau dulu bagaimana.” Balas Narumi dengan senyuman kecil. Ada rona kecil di pipinya.

Mendengarnya, Kakashi mengusap kepala Narumi dengan lembut, “Jangan dipaksa, perlahan saja.”

“Hn, terimakasih.” Narumi menoleh kearah Kakashi, “Kakashi nii, terimakasih banyak.”

“Apapun untukmu.” Kakashi mengecup lembut ujung mata Narumi.

Narumi sangat nyaman dengan Kakashi. Ingatannya perlahan mulai kembali dan gadis itu tau jika Kakashi adalah seseorang yang sangat berarti baginya sedari mereka kecil. Lelaki itu sangat peduli padanya, mau itu dulu atau sekarang. Tidak pernah Kakashi meninggalkannya sendirian di rumah sakit.

Selama ini, siang dan malam, Kakashi selalu berada di sampingnya. Saat siang hari, mereka selalu berjalan-jalan. Dan ketika malam, mereka akan menghabiskan waktu bersama di ruang rawat Narumi. Saling bercerita tentang apa yang terjadi pada mereka selama ini. Hal ini juga bermanfaan untuk Kakashi untuk mengetahui apa yang telah terjadi pada Narumi selama menghilang.

Tiba-tiba, Narumi menudukkan kepalanya dengan sedih. Kakashi melihat itu, “Kenapa?”

“Kakashi nii, Sasuke?”

Kakashi tau tentang Sasuke yang menghabiskan waktu dengan Narumi selama di markas Orochimaru. Narumi menceritakannya kepada Kakashi begitu gadis itu ingat. Narumi sangat bersemangat menceritakannya tentang bagaimana Sasuke semakin kuat saat waktu berganti. Dan gadis itu terkadang terkikik geli saat mengingat bagaimana anak itu belajar membuat onigiri.

“Dia akan baik-baik saja.”

Kening Narumi berkerut, “Aku tidak ingat apa yang telah terjadi padaku saat aku tidak sadarkan diri. Setelah keluar dari markas Orochimaru, aku tidak tau Sasuke melakukan apa.”

“Rumi, jangan paksakan ingatanmu. Kepalamu akan kembali sakit.”

“Tapi, Sasuke kecil itu menangis di depan—ukh!”

“Rumi!”

“Apa yang telah terjadi?” Teuchi menatap Narumi dengan khawatir.

Kakashi langsung menghampiri Narumi dan mendekapnya dengan lembut. Melihat kondisi gadis itu yang memegangi kepalanya, Kakashi memberikan uang kepada Teuchi untuk membayar ramen mereka dan segera menggendong gadis di dekapannya untuk pergi dari sana.

Selama di perjalanan, Narumi mencoba mengatur nafasnya dan tidak berusaha kembali mengingat-ingat apa yang ia telah lupakan. Kakashi melihat kondisi Narumi dan berbalik arah ke arah taman yang cukup sepi di kunjungi. Tadinya, Kakashi ingin membawa Narumi ke rumah sakit untuk segera di tangani Sakura atau Tsunade.

Kakashi menurunkan Narumi di atas kursi dan menatap gadis itu tajam, “Jangan lakukan hal itu lagi. Kau membuatku takut, Rumi.”

“Maafkan aku, Kakashi nii.”

Mendengarnya, hati Kakashi langsung terasa lembut. Lelaki itu kembali mendekap Narumi dan memeluknya dengan erat. Gadis di dekapannya adalah harapan terakhir miliknya. Narumi adalah seseorang yang menjadi ikatan terakhir yang di pegang erat Kakashi. Tidak lagi. Kakashi tidak ingin kehilangan lagi.

Tidak jika ini adalah orang yang dia cintai.

“Kamu sudah berjanji untuk selalu berada di sisiku. Jangan pergi.” Ucap Kakashi lirih.

“Kumohon, jangan seperti mereka. Aku tidak ingin di tinggalkan lagi.”

“Aku tidak akan kuat lagi jika kau benar-benar pergi.”

“Berjanjilah padaku, Narumi.”

Narumi membalas pelukan Kakashi dan mengusap punggung lelaki itu dengan lembut. Setelah sekian lama, ia bisa merasakan hatinya menghangat. Dengan pengobatan yang Narumi lakukan, entah mengapa ia mulai merasakan perubahan pada dirinya sendiri. Ia bisa merasakan sesuatu yang selalu menggelitik hati dan wajahnya.

Mungkin itulah yang selalu orang-orang katakan sebagai perasaan dan emosi. Selayaknya manusia miliki, mereka bisa dikatakan memiliki hati di dalamnya jika mempunyai perasaan. Selama ini, sudah bertahun-tahun, Narumi bisa sembuh dari rasa kosong di hatinya dan bisa lepas dari sesuatu yang selalu menggerogoti tubuhnya yang aneh.

Walau masih banyak ingatan yang belum Narumi ingat, ia masih memiliki Kakashi di sisinya. Satu-satunya orang yang ia ingat dan Sasuke yang baru saja ia ingat akhir-akhir ini. Tapi Narumi yakin, seiring berjalannya waktu, ia bisa mengingat tentang masa kecilnya dan apa yang terlah terjadi pada hidupnya selama ini.

“Aku disini, Kakashi nii. Maafkan aku, dan terimakasih.”

Maaf karena membuatnya menunggu.

Dan terimakasih karena sudah menunggu tanpa menyerah.

“Aku akan selalu menunggumu, Rumi.”

Si Kilat Merah || Naruto [CERPEN] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang