'Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pasien atas nama Haikal Mahendra di nyatakan mengidap Tumor otak stadium tiga.'
Tumor otak adalah massa atau benjolan yang tumbuh di dalam otak dan sangat berbahaya. Tumor otak memiliki tingkat keganasan dan kematian yang cukup tinggi. Gejala utama tumor otak adalah: Infiltrasi atau penyusupan toksin/racun sel tumor, merusak parenkim otak, mengakibatkan hilangnya sebagian atau seluruhnya fungsi otak, dan gangguan mental, penglihatan menurun, emosional yang tidak stabil, hemiplegia/lumpuh, dll.
Tumor yang tumbuh dalam otak posisinya akan menekan jaringan otak sehingga peningkatan tekanan intrakranial, dan muncul pusing, sakit kepala, muntah, kejang, mimisan, dll. Bersamaan dengan peningkatan tekanan intrakranial sedang hingga berat, terjadi penurunan pernapasan dan denyut nadi, tekanan darah menjadi tinggi, yang akan membahayakan nyawa.
Faktor utama penyebab tumor otak adalah penurunan fungsi kekebalan tubuh, fungsi detoksifikasi menurun, terjadi penumpukan toksin/racun di otak, dan mutasi genetik dalam sel-sel jaringan otak, hiperplasia atau sel tumbuh tak terbatas, pembelahan sel yang membentuk massa.
Tumor otak stadium 3, pengobatan dengan cara pengangkatan tumor saja umumnya sudah tidak cukup. Pasien tumor otak ganas pada stadium ini mungkin perlu melakukan pengobatan lain seperti kemoterapi dan radioterapi. Untuk kesembuhan tumor otak stadium 3 secara total tidak bisa, namun akan memperlambat keburukan dimana menurut berbagai sumber kemungkinan penderita kanker stadium 3 untuk bisa bertahan hidup hingga 5 tahun usia diagnosis ditegakkan adalah sekitar 86%, namun tentu hal ini tergantung kondisi masing-masing penderita.
Setelah membaca serta kembali mengingat penjelasan dokter tadi kaki Haikal merosot, dia hanya bertumpu pada kedua lututnya dengan cairan bening yang tanpa henti menetes dari mata indahnya. Haikal Mahendra lelaki yang di kenal dengan cengiran khasnya itu kini telah rapuh, dia menangis tersedu-sedu meratapi nasib yang telah tuhan berikan kepadanya.
Banyak pasang mata yang menatap nya iba. Hingga seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri Haikal. Dia berjongkok di depan Haikal, satu tangannya mengusap punggung Haikal lembut.
"Nak, kamu kenapa?"
Haikal mendongak segera menghapus kasar air matanya, "saya tidak papa nek," seulas senyum terbit di bibir nya.
"Saya permisi ya nek, Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsallam."
Setelahnya Haikal berdiri dan berjalan keluar rumah sakit.
Lelaki itu mengendarai motornya dengan tatapan kosong, di balik helm full face nya air mata mengalir dengan deras membasahi pipi lelaki rapuh itu.Nek, Haikal sakit nek.
Ma, Pa Haikal sakit.
Umur Haikal udah nggak lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]
Teen FictionVERSI LEBIH LENGKAP ADA DI NOVELTOON, GRATIS!!! "Untukmu Haikal Mahendra, lelaki hebat yang tertawa tanpa harus merasa bahagia." - Rumah Tanpa Jendela. "Gue nggak boleh nyerah sebelum denger kata sayang dari mama papa." - Haikal Mahendra. [PEACEABLE...