Chapter 1

9.1K 425 80
                                    

"Sah-!!"

Semua itu terjadi begitu cepat


-

2 years later

"Papi....sebentarhh~"

Taehyung melepaskan ciuman, mendesis pelan kemudian segera mematikan lampu tidur yang berada tepat di samping nakas "Sssshh..." kecupnya di kening sang putra. Menutup mata si kecil lalu mengarahkan bibir mungil tersebut pada pucuk dada yang sejak tadi dimainkan oleh suaminya

"Suamiku pelan pelan.." bisiknya sesaat setelahnya dia meremat sprei kuat dan memejamkan mata kala benda keras dan besar didorong masuk kedalam tubuhnya. Taehyung menggigit bibir, berusaha meredam desahan disaat keberadaan putra—nya masih ada di sekitar. Ini menyiksa, tak leluasa ketika permainan suaminya harus dia telan mentah mentah tanpa rengekan kenikmatan

Pria Jeon di belakang tubuhnya mulai bergerak, memegangi pinggang dan mendorong keluar masuk miliknya dengan tempo lambat. Dia menaikkan satu kaki kekasihnya ke atas pundak, sebelum merendahkan sedikit tubuh lalu menggapai bibir suaminya dan mulai menaikkan tempo dorongan menjadi cepat

Mereka saling menjilat, menghisap rasa satu sama lain hingga salah satunya kewalahan dan meminta berhenti. Pun sang tuan menurut, mengecup dagu runcing Taehyung sebelum membuka piyama tidur untuk menyerang bagian puting yang satunya— ikut menyusu seperti putra—nya. Dia tampak menikmati, kelewat puas hingga tak memikirkan kondisi Taehyung yang setengah mati menahan rintihannya keluar

Dia memeluk tubuh putra—nya, sentiasa menutup kedua mata sang anak guna mencegahnya melihat aksi tak senonoh mereka. Taehyung tidak berniat melakukannya di sini, sesungguhnya pria itu sudah siap dengan seragam kantornya. Bahkan mereka telah melaksanakan sarapan paginya bersama putra pertama yang juga bersiap untuk berangkat sekolah

Namun sekarang inilah yang terjadi, Jeongguk terangsang hanya karena melihat buah dada suaminya terbuka untuk memberikan asi pada sang anak. Dia segera mengunci pintu kamar putra—nya kemudian secepat kilat menindih Taehyung dan menggodanya dengan ciuman ciuman kecil

"Ahhh— !" Taehyung menggeleng, menutup mulut ketika hentakan dia terima mengenai titik kenikmatannya. Jeongguk di atasnya membubuhkan kecupan di seluruh wajah, sentiasa membisikkan kalimat "Enak sayang"  yang membuat kewarasan Taehyung hilang saat itu juga.

—Papi!"

"Ahh zack— hmpph" matanya melotot, berusaha meredam desahan begitu tangan besar suaminya menutup mulutnya dan menaikkan tempo dorongan di bawah sana. Dia menjilat daun telinga Taehyung —mengigitnya kecil sebelum dia emut layaknya permen "Be quiet babe, atau bedebah itu akan mendengar kita"

Papi—! i dont want to be late again! open the dor!"

—Papi! apa papi akan terus memeluk papa seperti seekor ular?! aku juga ingin melakukannya! buka pintunya!"

Jeongguk menggeram, memuakkan. Sejak kapan anak itu jadi pandai berbicara? dia menjadi cerewet dan menyebalkan. Jeongguk menarik tubuh suaminya, menjauhkan dari si balita hingga pernyatuan antar keduanya terputus. Taehyung sempat keberatan, memekik terkejut namun kembali dibungkam oleh ciuman panas

Oh astaga

Belum saja dia menarik napas lega, hal yang ditakutkannya terjadi begitu saja. Rengekan sang anak terdengar, Taehyung sontak melepaskan ikatan bibir mereka dan menutup mulut suaminya saat itu juga. Di sampingnya Ethan terbangun, mengucek kedua mata sebelum memecah tangis dan merangkak kearahnya

"Tidak, tidak.. tunggu suamiku—!"

Jeongguk menahan kepala putranya, berdecak sesaat "Tidak sekarang boy, he's mine now" ucapnya menggulingkan tubuh mungil si anak dan membuatnya tersungkur pada koleksi boneka miliknya

"Papi! jangan!"

"Ssst.. diam saya tidak ingin ada gangguan lagi untuk sekarang"

Tangisan sang putra masih terdengar, sayup sayup meski teredam sebab kepalanya berada di bawah tumpukan bantal dan boneka. Buntalan popok itu tampak kesulitan menarik kepalanya sendiri, keadaan gelap membuatnya memangis sebab ketakutan. Dia menggeram kesal

"Papi hik—"

—PAPI OPEN THE DOR NOW!"

"Ethan so scarled.."

Terdenger geraman amarah setelahnya, Jeongguk menegakkan tubuh bersuara rendah lalu berucap "I swear i'l kill u both" yang pada saat itu juga tangisan Ethan terhenti, menyisakan isakan dengan helaan napas yang tak teratur. Sang anak mengepalkan tangan, berusaha mencari dimana keberadaan dua orang yang tengah memadu kasih tak jauh dari dia duduk

Sementara Taehyung tidak bisa tenang, susah payah menelan suara dan memejamkan mata setiap kali suaminya bergerak. Pria— nya terlalu bersemangat, dan ini terlalu nekat untuk dilakukan. Satu kali si kecil mendekat maka satu kali tangan suaminya akan bergerak untuk menyingkirkan apa yang menghalanginya

"Papi.. sudahhh" lirih Taehyung

"Pwapaaa hik— "

"Ah— papa di sini sayang.. kemarilah, bergerak maju papa ada di depan mu sayang" ucapnya menenangkan mengulurkan sebelah tangan agar dapat meraih putra— nya yang tampak menangis ketakutan tak jauh dari mereka bercinta

"Tidak, tetap berada di tempatmu Ethan. Papi masih belum selesai"

Lalu gerakan si anak kembali berhenti, sesungguhnya putra mereka yang kedua adalah anak yang penurut dan paling takut jika sang papi sudah bersuara. Maka saat perintah di layangkan dia segera menarik diri lalu duduk dengan isak tangis yang perlahan mulai berhenti

"Pwapii... Ethan wanna get huggie~"

Kemudian desahan panjang terdengar, Jeongguk melepaskan pernyatuan. Terengah untuk mencium bibir suaminya sekilas, dia memejamkan mata. Sejenak dapat menarik napas panjang ketika pelepasan telah berhasil dia kejar. Ditutupnya tubuh sang kekasih dengan selimut lalu menyalakan kembali lampu tidur hingga dengan secepat kilat Ethan memekik senang dan merangkak cepat mendekati sang ayah

"Pwapiii— !"

Taehyung mendesis pelan, menutupi bagian tubuhnya dengan selimut kemudian bergeser ke tepian ranjang "Papi.. bawa putra ku turun terlebih dulu, aku harus membersihkan diri sebentar" ucapnya menerima kecupan di kening lalu segera turun untuk lari terbirit ke kamar mandi

"Alright boy c'mon—" Jeongguk menepuk kedua tangan, membukanya lebar memasang gestur agar sang putra melompat ke arahnya. Ethan tertawa, berlari dengan tertatih kemudian menghambur pada tubuh sang ayah

"Pap— hmmp!" kedua mata bulatnya berkedip lucu, kebingungan disaat bibirnya dibekap oleh satu tangan besar milik pria di depannya "Kau pikir apa yang akan kau lakukan? jauhkan benda menjijikkan itu dariku atau aku akan menarik bibirmu dan membuatmu tak memilikinya satu"



















Halo !
Selamat datang di Book ke 3
Aku ngga yakin sih ini..
Disc dulu kalau ini (kalau jadi lanjut sampe panjang) bakalan ada times past nya gitu seiring berjalannya waktu
Kalau ini ga seru aku bakalan tarik lagi dan memutuskan untuk stop di Book 2 ya
Temen temen di sini aku bakalan kasih konflik ringan semoga kalian sukaa
Thanks for ur support dan makasih udah mampir kesini
Plis jangan naruh harapan di sini :(
Doain biar rajin update ya
Ayyafu

J E O N ' S || KV 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang