Happy reading guys ;)
.
.
.
.
.
.
.Siang itu sebuah bunyi notifikasi pesan mengambil atensi seorang gadis cantik bernama Shania Gracia Harlan. Gracia menoleh ke arah layar handphonenya yang menyala karena notifikasi tadi.
Tertera nama sang mantan yang membombardir handphone Gracia dengan rentetan chatnya. Hal itu membuat Gracia kesal setengah hidup.
Dahi Gracia mengerut membaca chat sang mantan yang terkesan dilebih-lebihkan itu.
Oke, Gracia benar-benar jengah dengan sikap mantan kekasihnya itu. Selalu mengumbar janji palsu yang berakhir dengan kebohongan semata.
Gracia benar-benar muak dengan kelakuan Anin yang suka seenak jidat. Dia pikir perasaan Gracia adalah mainan yang menyenangkan sehingga dia bisa seenaknya mempermainkan perasaan Gracia.
Mau sampai kapan dia terus hidup dengan bayang bayang mantan kekasihnya itu. Gracia menghela nafas pelan sambil memejamkan matanya memikirkan cara agar dirinya bisa sepenuhnya terlepas dari Anin sang mantan kekasih.
Mata itu terbuka lebar kala dirinya mendapatkan sebuah ide gila agar Anin tidak mengganggunya lagi. Gadis itu kembali menyalakan handphonenya dan mencari satu kontak yang menurut Gracia bisa membantunya dalam menjalankan rencana gilanya ini.