"nara" panggil seseorang dari arah belakang
Sang gadis pemilik nama tersebut. menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Seketika mata gadis itu melebar. Terkejut
'aduh ada apa ya. pak alvano manggil. Perasaan tugas nggak ada yang harus di revisi' batin nya bertanya tanya. Sampailah pria bernama alvano mendekat ke arahnya sampai gadis itu mundur satu langkah kebelakang
Alvano terkekeh kecil. Mendapati gadis di hadapannya. Seperti takut padanya. Apa wajah alvano semenyeramkan itu. sampai gadis semanis nara takut padanya?
"kamu mau pulang?" tanya pria itu
Tapi tak ada respon dari nara. Gadis itu malah diam. Sambil menatapnya
"nara...saya tanya kamu" tangan alvano mengibas di depan wajah nara. Sampai gadis itu tersadar
"Hah!"
"eh iya...bpak tadi tanya apa?"
Mata pria itu melotot garang sampai nara terkesiap."sudah tidak jadi. Ayo saya antar kamu pulang" ucap alvaro
Lagi nara hanya bisa bengong. Menatap pada alvano. Takut dia salah dengar
"astaga naraya darmawansyah!"pekik pria itu gemas
dengan cepat menarik tangan nara. Menuju ke arah mobilnya. Lalu dengn paksa mendudukan nara di kursi depan. Bersamanya.
Sedangkan nara masih diam saja. Tiba-tiba ia seperti orang linglung. Semalam nara rasa ia tidak salah mimpi buruk ataupun manis. Kenapa siang ini dosen kutub utara itu. Tiba-tiba mengajak nara pulang. Entah harus di kata apa..tidak pernah terlintas dipikiran nara jika dosen judesnya akan menawari pulang bersama. jangan kan itu. Di ajak bicara saja tidak ada dalam pikiran nara
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Collapse (Pak Dosen)
Romancekerja part time setiap hari naraya lakukan. Agar bisa mencukupi kehidupan sehari harinya. Dan juga untuk biaya kuliahnya. Mendiang kedua orang tuanya pernah berpesan jangan pernah putus sekolah. Pendidikan itu harus di utamakan. Jadi karna itulah na...