15. Kabur

1.4K 148 20
                                    

Chaeyoung terduduk cemas di dalam bus. Matanya terus mengedar ke segala arah. Mencari apakah pesuruh Jaehyun akan mengikuti dirinya. Matanya terus mengawasi seluruh penumpang dan tentu saja Sion yang tertidur pulas di dalam gendongannya. Fyuh, sepertinya Jaehyun belum menyadari bahwa dirinya kabur. Ini pertanda yang bagus baginya.

Iya, Chaeyoung memutuskan untuk pergi dari kediaman Jaehyun. Tentu ini rencana ini sudah sangat matang dia pikirkan. Dengan menjual satu perhiasaan mahal miliknya, dirinya sudah mendapatkan segepok uang untuk kabur. Meski harga jualnya tidak semahal jika dia menjual pada toko resmi, tentu saja. Tapi tak apa, ini sudah lebih dari cukup sebagai uang pegangan miliknya. Masih ada beberapa perhiasaan sebagai tabungan darurat untuknya kelak.

Dengan bantuan Jiyoung, dokter spesalis anak langganan dirinya berkonsultasi, akhirnya Chaeyoung berhasil kabur. Tentu awalnya Jiyoung menolak, mengetahui bagaimana pengaruh keluarga Jaehyun di negara ini, bukan tidak mungkin jika dirinya akan masuk jeruji besi karena membantu Chaeyoung kabur. Namun Chaeyoung berhasil meyakinkan Jinyoung, Chaeyoung hanya meminta Jiyoung untuk meyimpan tas besar yang telah di isi beberapa baju milik Sion dan Chaeyoung. Jiyoung hanya perlu menyuruh pekerja kebersihan untuk menaruh tasnya di dalam loker umum stasiun. Jadi Jiyoung tidak akan di curigai telah bersekongkol dengan dirinya. Awalnya Chaeyoung ingin membayarnya, namun Jiyoung menolaknya.

"Chaeyoung, aku bisa menjadi temanmu, di luar hubungan pekerjaanku sebagai dokter. Apakah kau sangat yakin dengan keputusanmu?"

"Iya, Kak. Aku sangat yakin. Terima kasih karena kau telah membantuku."

Jiyoung hanya menghela nafas pelan. "Baiklah Chaeyoung, ku harap apapun keputusanmu itu tidak akan menyakitimu dan juga Sion. Ku harap kita bisa bertemu lagi setelah keadaanmu membaik. Kau bukan orang jahat, Chaeyoung."

"Pasti, Kak. Aku akan menemuimu lagi. Terima kasih sudah mendengarkanku selama ini."

Jiyoung hanya tersenyum menatap Chaeyoung. Iya, wanita itu sering bercerita tentang permasalahan hidupnya dan masa lalunya. Jiyoung tentu merasa iba, karena wanita semuda Chaeyoung harus melewati ini semua. Jiyoung berharap jika kehidupan rumah tangga Chaeyoung segera membaik, karena sepengetahuannya, Jaehyun bukanlah suami yang buruk. Semoga pasangan itu segera menemui titik terang dalam hubungan mereka. Tak apa jika saat ini Chaeyoung ingin sendirian menjernihkan pikirannya.

***

Perjalanan selama kurang lebih 6 jam harus dia lewati menuju tempat yang dia inginkan. Chaeyoung berharap bayi berumur dua bulan ini tidak rewel di jalan. Sedikit sulit jika Chaeyoung harus menyusui di dalam bus ini. Semoga saja stok air susu yang dia bawa cukup untuk anaknya yang saat ini sedang tertidur pulas.

Bukan tanpa alasan Chaeyoung akhirnya memilih hari ini untuk kabur, dirinya sudah memikirkan secara matang. Hari ini Jaehyun sedang melakukan perjalanan bisnis selama satu minggu. Jadi inilah kesempatannya untuk kabur. Dirinya juga memastikan agar jejaknya tidak terendus oleh suaminya, sengaja meninggalkan ponsel di kamarnya dan memilih bus yang tidak merekam identitasnya sebagai penumpang.

Orang-orang pasti mengatainya wanita gila, karena nekat membawa kabur anaknya yang masih bayi. Namun Chaeyoung tidak punya pilihan lagi. Dirinya tidak bisa terus-terusan berbohong bahwa dirinya sedang baik-baik saja. Batinnya tersiksa, Jaehyun telah berhasil menyiksa batinnya. Semua perhatian yang Jaehyun limpahkan, tidak lebih dari Jaehyun yang menganggap dirinya adalah Chaeyeon dan ibu dari anaknya. Tidak pernah ada Chaeyoung di mata Jaehyun, dan Chaeyoung tidak sanggup lagi menjalaninya. Chaeyoung tidak ingin Sion tumbuh di dalam keluarga yang tidak harmonis, cukuplah dia menjadi ibu sekaligus ayah untuk sang anak. Lebih baik dirinya pergi, tidak membiarkan Jaehyun hidup sesuai rencananya.

Out of Time [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang