8

13.5K 1.2K 42
                                    

Apa yang Aleneo suka dari Amy? Jawabannya Aleneo pun tidak tahu, awal pertama Aleneo tertarik pada Amy  ketika Aleneo tahu bahwa Amy, adalah wanita yang sudah mengambil secara paksa kesuciannya di saat penyakitnya sedang kambuh.

Itu pertama kalinya Aleneo merasakan perasaan di rendahkan oleh orang lain.  Setelah malam panjang yang tidak bisa Aleneo lupakan, jauh di dalam hatinya Aleneo berjanji untuk menangkap wanita lancang itu dan mengurungnya. Namun perintah menikah dari ibu suri menunda rencana Aleneo untuk menjadikan wanita itu budak di atas ranjangnya dan membuat hidup wanita lancang itu seolah tinggal di neraka.

Sekarang setelah tahu bahwa wanita lancang itu adalah calon istrinya, Amy.  Apa Aleneo harus melakukan hal itu pada Amy? Calon istri yang dipersembahkan oleh ibu suri untuknya? Dan wanita yang baru-baru ini memberikannya sebuah kenyamanan?

Aleneo merasa terganggu.

“Tahun ini usia mu sudah 22 tahun, Aleneo Mannix Stanley. Jangan sampai kau tidak menikah di usia ini. Kau tidak memiliki banyak waktu, aku memberikan berkat naga padamu sebagai gantinya kau memiliki lonjakan mana yang besar di dalam tubuhmu... Nanti bukan hanya ingatan dan kepribadian mu yang berubah, kau bahkan bisa menjadi mayat hidup dan aku sang naga agung tidak ingin terikat bersama mayat hidup.”

“Jadi, cepatlah menikah agar kau bisa mendapatkan anak!  Nantinya kau juga tidak perlu menderita lagi  karena setengah dari mana mu akan menjadi milik anakmu.” 

Suara naga merah, Readly menggema di alam bawah sadar Aleneo membuat Aleneo mendengus. Readly, selalu bersikap menyebalkan.

“Kau mendengar perkataan naga tua ini,’ kan. Aleneo jangan bersikap kurang ajar seperti kerabat jauh mu, Edlan.” maki naga merah marah namun  Aleneo tak menanggapi, Aleneo terus membiarkan naga merah itu mengoceh hingga dia bosan sendiri. “Sudahlah, tapi yang pasti lebih cepat menikah lebih baik lagi. Kau tahu sendiri orang yang diberkati oleh naga selalu kesulitan mendapatkan seorang anak. Tapi kali ini aku yakin wanita bernama Amy  bisa memberikan mu anak lebih cepat.”

Kali ini Aleneo sedikit bereaksi tatkala naga merah menyebutkan nama Amy. Aleneo berdehem pelan dan memilih memutuskan komunikasinya secara sepihak dengan sang naga.

Ngomong-ngomong tentang Amy. Setelah bangun tidur pagi ini Aleneo tak melihat keberadaan Amy dimanapun. Aleneo pikir Amy melarikan diri namun saat Aleneo berjalan ke arah pintu keluar Aleneo malah melihat Amy sedang bicara dan tertawa bersama pria lain.

Aleneo mengepalkan tangannya dan memalingkan wajahnya dengan muram. 5 menit berlalu Aleneo masih mendengar suara tawa dan candaan Amy bersama pria asing itu.

“Hah....” Aleneo mendengus dengan ekspresi malas, dia lalu melangkah mendekat kearah mereka.

Tiba di samping Amy. Aleneo dengan sengaja memeluk tubuh Amy, wajahnya bertumpu pada bahu Amy dan tanpa di sadari oleh wanita dalam pelukannya, Aleneo memasang senyuman dingin kearah pria asing dihadapannya.

Tubuh pria asing berambut cokelat itu mendadak gemetar takut. Pria itu meneguk ludahnya gugup sebelum memilih memberikan keranjang sayur milik Amy dan berpamitan pergi pada Amy.

Satu alias Amy terangkat tatkala melihat sosok pria yang membantunya berlari terbirit-birit. Amy lalu menoleh pada Aleneo yang masih memeluk tubuhnya.

“Ale, kau tidak marah lagi?” tanya Amy yang membuat Aleneo segera melepaskan pelukannya.

Aleneo menatap wajah memelas Amy dengan pikiran aneh; bagaimana jika dia memasang ekspresi ini di bawah ku? Dia pasti akan sangat cantik dan menggoda bukan? Aku ingin membuatnya menangis dan memohon.

“Aleneo!!” teriak Amy sambil melambaikan tangannya di depan wajah pria itu.

Aleneo tersadar dari pikiran mesumnya, lantas dia tersenyum dan berkata, “Ale tidak pernah marah pada ibu, Ale hanya merasa tidak nyaman.”

“Tidak nyaman?” kata Amy khawatir, “Apa kau sakit? Bagian mana yang terasa sakit? Ayo kita temui dokter Angel.”

Amy takut jika penyakit lonjakan mana pria ini semakin parah.

“Bukan karena itu,” elak Aleneo, dia kemudian berkata malu-malu, “Aku hanya merasa tidak nyaman jika berada jauh dari ibu.”

Bruk

Isi dari keranjang belanjaan yang dibawa oleh Flo jatuh berserakan di bawah tanah. Flo menatap bergiliran antara sang majikan dan kaisar tiran yang juga sedang menatapnya. Kata-kata kaisar tiran bagi Flo itu malah terdengar seperti kata-kata rayuan, itu sama sekali bukan kata-kata untuk menyampaikan rasa rindu pada ibu.

****

“Nona Amy. Saya benar-benar masih merasa curiga pada Baginda Kaisar.” kata Flo ketika mereka sedang memetik buah pir di kebun milik pengurus Geo.

Amy menoleh pada Flo yang duduk di batang pohon sebelah kirinya. Sebelum menjawab ucapan Flo, Amy mengusap buah pir itu dan memakannya.

“Aku juga masih merasa curiga.” ucap Amy menyetujui namun detik berikutnya Amy menggelengkan kepalanya. “Tapi, aku merasa bersalah karena telah mencurigai bayi kemasan sachet ku.”

Flo mendengus malas. Lagi-lagi ‘kemasan sachet ku’ yang selalu dibahas oleh nonanya. “Anda harus berpikir konsisten nona.” Flo lalu menunjuk Aleneo yang sedang membawa keranjang buah bersama pengurus Geo. “Lihat beliau adalah pria dewasa, pria yang dikenal sebagai kaisar tiran pemilik wajah bencana besar abad ini.” ujar Flo menyebutkan titel yang baru-baru ini tersemat untuk pria itu.

“Yah, aku akui dia pria yang licik dan pintar. Tapi Flo. Dokter Angel juga mengatakan kaisar tiran akan sembuh setelah 1 minggu.” Amy kembali bicara, “ Kau tahu dengan kepribadiannya yang kejam bak diktator dia mana mau berpura-pura menjadi anak kecil, itu sama sekali tidak menguntungkannya.”

Flo diam-diam menyetujui perkataan Amy. Flo pernah menjadi kstaria istana dan mengabdikan dirinya pada sang kaisar tiran selama 1 tahun lamanya. Karena itu dia sedikit tahu bila kaisar tiran tidak akan melakukan hal tidak penting seperti berpura-pura menjadi anak kecil, harga diri kaisar tiran terlalu tinggi.

Sebenarnya Flo sama sekali tidak menyukai kaisar di negaranya ini. Selain pernah memiliki beberapa konflik dengan kaisar tiran, Flo juga tidak suka sikapnya yang selalu menginjak orang yang lebih lemah.

Melihat keterdiam Flo, Amy menepuk bahu Flo. “Aku mengerti kau mengkhawatirkan ku Flo, kau tenang saja meksipun untuk saat ini aku sangat menyukainya, tapi aku tidak akan pernah lengah.”

Lagipula Amy masih memiliki hal yang lebih penting daripada kaisar tiran. Benar mencari keberadaan pembunuhnya di masa lalu dan membalas dendam pada orang itu karena berkatnya Amy terus mengalami reinkarnasi yang tak berujung.

Bersambung...

Untuk Amy mencari pembunuhnya tetap nomor satu, kasihan Kaisar tiran pemilik wajah bencana besar abad ini wkwkwk 🤣🤭🤧

Vote sampe 50 dan spam komen aku update satu episode lagi 🤭

I tried to escape from marriage Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang