【 O3 】

189 30 0
                                    

Hari yang menyenangkan bersama Navia pun berakhir dengan (Name) yang sedang berjalan pulang ke rumahnya.

Di tangannya, terlihat (Name) sedang membawa sebungkus hadiah yang ia belikan khusus untuk kakaknya.

"Kalau aku belikan kak Wio teh kesukaannya, pasti dia akan memujiku!" 

Begitu kiranya isi pikiran (Name) saat membeli jenis teh kesukaan Wriothesley di Cafe yang sebelumnya ia kunjungi.

Di jalan, bahkan (Name) masih tersenyum saat membayangkan kalau dia akan mendapatkan sebuah pujian dari kakak yang sangat disayanginya.

"Loh?" (Name) bersuara heran saat mengetahui kalau pintu rumahnya sudah dalam keadaan terkunci.

Lantas membuatnya langsung beralih ke sebuah pintu kecil rahasia yang terdapat di depan rumah dan mengambil sebuah kunci dari sana.

"Kira-kira kak Wio pergi ke mana ya.." (Name) berucap pada dirinya sambil perlahan membuka pintu rumah yang sebelumnya terkunci.

Ada sedikit rasa kecewa dalam hatinya──atau mungkin banyak?

Padahal dia ingin segera sampai rumah untuk memberikan hadiah kecilnya pada Wriothesley, tapi nyatanya seseorang yang ditunggu malah tak ada di tempat.

Dengan begitu (Name) pergi ke kamarnya di lantai dua, kemudian dengan cekatan membersihkan dirinya karena kegiatan yang seharian ia lakukan di luar rumah.

Saat hendak merebahkan diri di atas ranjang, (Name) lantas mendengar suara pintu yang dibuka. Tak dipungkiri lagi itu pasti kakak tersayang yang telah dinantinya!

(Name) segera menuju ke bawah, hendak menyambut kepulangan Wriothesley.

"Kak Wio selamat datang──! Eh?" Kalimat yang senang nadanya berubah heran karena melihat hal yang asing baginya.

"Oh (Name), kau sudah pulang."

Wriothesley membawa seorang gadis kecil pulang ke rumah mereka.

Yang membuat (Name) terkejut adalah kakaknya tengah mengandeng tangan gadis kecil itu!

Tentu saja pemandangan saat itu adalah hal yang membuatnya sangat iri, bagi (Name) yang merupakan seorang brocon──maksudnya yang sedikit berlebihan menyayangi kakaknya.

Wriothesley membungkuk untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan gadis kecil yang sedaritadi menggandeng tangannya, kemudian berbicara singkat.

(Name) benar-benar akan meledak jika Wriothesley terus melanjutkan hal itu di di depan wajahnya.

"(Name), aku akan pergi lagi untuk beberapa saat. Sampai aku tiba, tolong jaga anak ini dengan baik." Wriothesley berujar pada (Name) selesai berbincang singkat dengan sang gadis kecil.

"Eh, kak Wio mau pergi lagi? Tunggu, kakak kan baru saja sampai!" (Name) membuka suara tanda tak terima.

"Lagipula siapa anak kecil ini──" Belum selesai dengan ucapannya yang lain, Wriothesley buat (Name) bungkam dengan cara mendekatkan tubuhnya seraya berbicara.

"Dia adalah anak dari salah satu kriminal yang akan aku amankan, jadi aku meminta tolong padamu untuk menjaganya sekarang." Wriothesley berbisik upaya suaranya tak sampai pada telinga gadis kecil yang setia di sana.

Insan yang telah tau asal-usul keberadaan gadis kecil yang tiba-tiba ada di rumahnya langsung bungkam begitu ingin mengeluarkan sumpah serapah juga protes kepada Wriothesley. Pandangannya tentu berubah seketika begitu tau mengapa bisa ada gadis kecil bersama kakaknya.

"Aku mengandalkanmu, (Name)." Ucap Wriothesley dengan sigap sembari ke luar dari pintu yang semulanya tertutup.

Mengandalkan.

(Name) yang suasana hatinya menurun karena Wriothesley akan pergi lagi lantas berubah dengan cepat karena mendengar penuturan sang kakak.

Suasana hatinya melonjak naik hanya karena beberapa kata yang dilontarkan oleh sang lawan bicara.

"Karena kak Wio sudah bilang mengandalkanku, tentu saja aku tak akan mengecewakannya!"

𝐀𝐓𝐓𝐄𝐍𝐓𝐢𝐎𝐍 ー⌗WriothesleyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang