.
.
Saat itu..
keduanya hanyalah seorang anak kecil polos. Yang masing-masing sedang bergandengan tangan dengan sang ibu.
"Ayo yujin.. kamu duluan."
Ibu yujin menuntun sang anak untuk berkenalan dengan anak lelaki yang berada didepannya.
Dengan malu-malu yujin berusaha memberanikan diri memperkenalkan dirinya..
"Halo! Aku an yujin.. kamu?"
yujin dengan menampilkan senyuman cerianya, ia mengulurkan tangannya.Lelaki itu sedikit berjalan memajukan tubuhnya untuk menerima uluran tangan dari teman barunya.. yujin.
"Sungchan.. namaku jung sungchan."
Sungchan juga membalas dengan senyuman cerianya.Sejak saat itu.. keduanya menjadi dua sahabat yang selalu bersama dan tak terpisahkan.
Hingga sampai akhirnya.. saat mereka berumur 9 tahun..
Pada waktu dimana mereka harus berpisah satu sama lain.
Sungchan terpaksa harus merelakan kepergian ahn yujin. Teman yang selalu berada disisinya untuk pergi bersama keluarganya ke luar negeri .
"Uchan.. aku kasih kamu ini.. aku membuat sendiri, tolong dijaga ya.."
Sebelum yujin berangkat, ia sempatkan untuk memberikan sebuah gelang buatannya kepada sungchan..
"Karena kemungkinan besar, mungkin aku nggak akan kembali lagi kekorea.."
"Hah!? Kenapa? Kenapa kamu bilang begitu?"
"Itu soalnya–"
"Tidak! Tidak.. bukan itu yang ingin kudengar! sekarang cobalah berjanji padaku bahwa..
Suatu hari nanti, kamu pasti kembali kekorea dan menemuiku.."Sambil menggenggam tangan yang lebih mungil.. sungchan kecil benar-benar memandang serius yujin dan mengatakan suatu hal layaknya seperti orang dewasa.
"Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini yujin.. selama kita terus berharap satu sama lain.. sekarang, ayo! katakan padaku dengan jelas, apa yang ingin kudengar.."
Yujin kala itu sempat terpana melihat sosok sungchan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.. sosok yang dewasa dan tegas.
Ia hanya tersenyum, berpikir 'sungchan sudah mulai keliatan dewasa..'
"Baiklah.. Baiklah.. aku akan terus berharap, untuk bisa kembali dan bertemu denganmu lagi suatu hari nanti. Makannya.. tunggu aku ya uchan."
~♡~♥︎~
8 tahun kemudian..
Seoul 10 januari
Langit yang berawan tak begitu cerah dengan angin dingin yang selalu berhembus, meliputi seluruh kota.
Tahun sudah berlalu sejak saat itu.
Kenangan yang sudah lama berlalu.. tiba-tiba muncul dibenak sungchan. lelaki tinggi dan tampan yang saat ini duduk di salah satu bangku dalam kereta.
Ting..
Ia lalu mengeluarkan hp dari saku mantel hitamnya tuk melihat notifikasi pesan, yang barusaja masuk.
Itu dari teman dekatnya.
Seok-i~🪨Eunseok
Kapan sampai?Anda
Bentar lagi..
masih dalam perjalanan.Eunseok
Ya.. aku tunggu dikelas..Anda
Oke👌
•••••"Huufth.. sekali lagi, aku merinduka'nya' lagi.."
"Sungchan, sebentar lagi mau sampai ayo.. Sebaiknya kita bersiap-siap untuk turun, Sebelum nanti akan ada banyak orang.. kita akan kesusahan untuk keluar." Ucap jeongin. Teman sekelasnya.
Saat kereta sampai, dan pintu terbuka.. banyak orang-orang yang berhemburan keluar untuk turun.
Disela-sela tersebut.. Pandangan sungchan tak sengaja melihat seorang perempuan yang terlihat memakai seragam sekolah yang sama dengannya. Diambil memegang tasnya, perempuan itu berjalan diantara kerumunan banyaknya orang.
Dan anehnya sungchan merasa tertarik dengan sosok asing tersebut.. ia penasaran karena perempuan itu terlihat 'familiar' untuknya.
Langkahnya sedikit berjalan mendekat untuk memastikan apa yang ditebak oleh isi hatinya.
Apakah dia... ahn yujin?
Walaupun banyak orang yang berjalan dan berpapasan saat itu disekililingnya, tetapi pandangannya tak sedikitpun teralihkan dari gadis tersebut..
Ia tetap berusaha untuk mengejar dan menggapai tangan gadis itu..
Semakin ia mendekat, semakin ia yakin bahwa gadis tersebut adalah sahabatnya yang selama ini ia tunggu dan ia rindukan.Tap..
Dengan tiba-tiba.. lengan sungchan ditarik dari belakang..
"Hei sungchan! Kau mau kemana?"
Beomgyu merasa bingung dengan kelakuan temannya yang tiba-tiba berjalan terburu-buru meninggalkannya dibelakang."Maaf gyu, aku harus–"
Sungchan merasa kecewa, karena saat menoleh kembali kedepan.. ia telah kehilangan perempuan yang tadi ia kejar.Pandangannya berusaha mencari-cari sosok itu..
"Tidak ada.. dia hilang..—"
"Aku.. telah kehilangannya."
.
.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love 119 | Sungchan and Yujin
Romance"Perpisahan yang nyata adalah seikat rasa sakit yang sulit tuk disembuhkan.."