19
[Regret]***
Penurunan Saham Drastis Thomas Company!
Kebangkrutan Thomas Company Sudah Didepan Mata!
Hot News. Saham Turun Hingga 92%, Thomas Company Terancam Bangkrut!
Elisa tertegun sejenak mendengar suara pembaca berita yang mengalun keras di seluruh sudut ruangan ini. Matanya memicing dengan telinga yang menajamkan pendengarannya hebat. Mencoba meresapi tiap kata yang begitu mencengangkan untuk didengar di pagi hari ini.
"... Setelah Almora Company memutuskan kerja sama sepihak dengan Thomas Company, banyak yang berspekulasi bahwa Almora Company-lah yang akan segera mengalami kebangkrutan. Namun siapa sangka? Pagi ini, saham Thomas Company turun drastis hingga 92%! Sebuah kemustahilan, bila perusahaan yang baru saja dinyatakan berskala internasional itu bisa bangkit dari masalah ini dengan mudah!"
Klik!
Elisa mematikan televisi dengan suara tarikan napasnya yang berat. Ia menutup mata seraya mengusap wajahnya kasar. Memandang nanar pemandangan dalam ruangan dengan sorot mata yang menerawang jauh pada pembicaraannya dengan Almer kemarin.
"Katakan saja, siapa pelakunya. Aku berhak mengetahui siapa yang terang-terangan mengibarkan bendera perang padaku, Almer."
"John Thomas dan Selia Thomas."
"K-kedua orang tua Henry."
"B-bagaimana bisa?!"
"Apa mereka menaruh dendam padaku, Almer? Sebab aku memutuskan kerja sama dengan perusahaan mereka? Atau karena akulah yang menjadi penyebab Henry mendekam di penjara saat ini?"
"Semua itu mungkin saja terjadi. Tapi tak usah lagi dipikirkan. Lupakan saja semuanya, okey? Aku yang akan mengurusnya."
Aku yang akan mengurusnya...
Elisa seketika berdiri dengan mata terbelalak hebat. Seakan baru saja menyadari sebuah fakta yang menampar kenyataannya dengan begitu keras.
Apa Almer yang melakukan semua ini? Batin Elisa bermonolog.
Elisa berlari keluar dari ruangan. Entah menuju kemana, ia tak tahu. Satu yang pasti, Elisa ingin bertemu dengan Almer. Menanyakan langsung pada lelaki itu tentang semua pikiran buruk yang bercokol dalam pikirannya.
Namun belum sempat melangkah lebih jauh, ia melihat bibi Mey menghadang jalannya di lorong utama yang menghubungkan ruangannya dengan ruang bagian utama mansion ini.
"Anda mau kemana, nona?"
"Aku mau bertemu Almer, bibi. Bisakah kau mengantarku padanya? Ada hal mendesak yang mau kutanyakan."
Elisa pikir kedatangan wanita paruh baya itu bisa dengan mudah membuatnya bertemu Almer lebih cepat. Setidaknya itu yang ada dalam benaknya beberapa menit lalu. Namun, perlakuan bibi Mey yang ditunjukkan olehnya berhasil membuat Elisa memandang tak percaya wanita dihadapannya itu.
"Tuan Almer tidak bisa diganggu, nona. Anda sebaiknya tetap berada di ruangan dan menunggu tuan Almer menghampiri anda." Ucapnya seraya bergerak membawa tubuh Elisa kembali memasuki ruangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Obsession (Tamat)
RomanceJika orang lain menganggap obsesi adalah hal negatif, maka jauh berbeda untuk Almer. Ia terobsesi dengan Elisa. Dan melalui cerita ini, akan ia tunjukkan sebuah obsesi baru yang penuh cinta dan ketulusan. _____ Elisa Jasmine selalu berharap bahwa ke...