"Ngapain lo ngumpulin kita disini?" Tanya Malik pada Ryan yang duduk manis di ruang tengah apartemen Raka yang sengaja dijadikan tempat berkumpul.
"Gue mau bikin kejutan buat Lia"
"Anniv ya? Bukannya udah lewat?" Tanya Malik "Iyaa gue sengaja, harusnya gue udah pulang dua hari yang lalu" ucap Ryan dengan senyum cerahnya " jadi belum ketemu sama Lia?" Tanya Alvaro dan Ryan hanya mengangguk "makanya gue butuh bantuan kalian bikin kejutan buat Lia" katanyaSuara ponsel Raka terdengar nyaring di penjuru ruangan membuat atensi semua orang berpindah pada benda pipih yang sedang bergetar di atas meja.
"Halo?"
"Ka, lo tau Ryan sekarang dimana?" Mendengar pertanyaan dari si penelpon membuat Raka langsung memandang Ryan "dia disini, kenapa Jay?""Gue gatau masalah apa yg terjadi sama keluarga Ryan, tapi please kasih tau dia Kemarin sore Lia udah gugat cerai Ryan di pengadilan" ucapan Jayden selaku pengacara keluarga Dominic membuat Raka membola kaget.
"Jangan bercanda Jay, mereka bahkan mau liburan buat anniversary pernikahan" ucapan Raka membuat Ryan sadar bahwa dialah yang menjadi topik pembicaraan raka dengan orang di telpon.
"Gue gak bercanda Ka, dari kemarin gue udah coba hubungi Ryan tapi gak tembus, bahkan pagi tadi media udah mencium berita ini" ucapan Jayden membuat Raka menghela napas
"Bukan cuma itu Ka, lo bilangin Ryan tapi pelan-pelan biar dia gak panik"
"Apa?" Tanya Raka
"Sekarang Lia di rawat di rumah sakit karena percobaan bunuh diri tadi malam di rumah orang tuanya" sekali lagi ucapan Jayden membuat Raka terdiam sambil menatap Ryan
"Okey tolong kabarin gue lokasi pastinya dan perkembangan kasusnya ya" ucap Raka lalu menutup telponnya.
"Kenapa Ka?" Tanya Alvaro dan semua menatap Raka penasaran
"Yan? Lo ada buat salah apa sama Lia?" Tanya Raka dan membuat semua menatap Ryan bingung "Hah? Maksudnya?" Tanya Ryan karena tidak mengerti dengan situasi yang terjadi.
"Kemarin sore Lia udah gugat cerai lo di pengadilan" ucapan Raka membuat dada Ryan serasa di jatuhi godam besar "Gak mungkin, pasti Lia lagi prank gue" ucap Ryan lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi sang istri namun nihil karena tak ada jawaban yang ia terima.
"Lo mau nelpon sampai kapan pun gabakalan di angkat" Ucap Raka "Diem, lo gak usah ikut campur" sergah Ryan masih terus menelpon Lia membuat Raka menghela napas lelah.
"Lia sekarang di rumah sakit, dia di rawat karna percobaan bunuh diri di rumah mamanya semalem" ucapan Raka membuat ponsel ditangan Ryan jatuh dan tatapannya menjadi kosong.
"Ka, kalo lo mau ngeprank gak gini lah" ucap Damar yang merasa horor dengan semua yang di ucapkan Raka barusan "Gue serius, tadi Jayden yang nelpon. Dia sama tim nya lagi usaha buat menutup akses media. Makanya gue tanya lo ada buat salah apa sama Lia?" Ryan tak menjawab pertanyaan Raka namun ia langsung berdiri berniat mencari keberadaan istrinya.
"Yan, jangan gegabah! Jawab pertanyaan gue biar kita tau sumber masalahnya dimana" ucap Raka setelah berhasil menarik Ryan kembali duduk.
"Gue gatau, kita gak pernah ada masalah" jawaban Ryan membuat Raka kembali menghela napas karena dia bingung dengan semua yang terjadi.
Ting Nong Ting Nong
Suara bel berbunyi membuat Malik yang duduk paling dekat dengan pintu pun berdiri untuk melihat siapa yang datang.
"Siapa?" Tanya Jero
"Mala" Mendengar itu membuat Alvaro berdiri dan langsung membukakan pintu istrinya."Ma, ngapain kesini? Bukannya kamu mau jalan sa..." belum selesai Alvaro bicara namun Mala langsung melenggang masuk tanpa banyak bicara hal itu membuat semua orang menatapnya bingung. Mala yang sudah sampai di depan seluruh sepupu suaminya itu langsung mengambil segelas air penuh yang ada di atas meja lalu menyiramnya pada Ryan yang masih duduk dengan wajah bingungnya. Melihat perlakuan Mala membuat Alvaro bergegas menarik istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
119 (7 Dreams)
Romance7 pasang 7 kisah 7 cerita Mengandung konten dewasa jadi untuk yang masih di bawah umur silahkan menjauh!!!!