1. Ondah yang asli ada Gitanya

7.3K 200 25
                                    

Terpaan sinar matahari pagi membangunkanku dari tidur nyenyakku. Dengan malas aku mendudukkan diriku di kasur. Tanganku bergerak mencari benda kotak kecil yang selalu menjadi teman sehari-hari ku, ponselku.

Dimana sih? Batinku kesal karena tak kunjung menemukannya.

Ahh ini dia.

Aku meraih ponsel itu dan menyalakannya.

Hmm.... baru setengah tujuh.

Aku mengecek lagi ponsel itu. Mengscroll-scroll untuk melihat-lihat notifikasi yang masuk.

[Ci Shani]

Gita latihan pagi ya hari ini. Jam 9

Iya ci

[Muthe]

Kak Gitaaa, aku nanti nebeng ya ke theater

Iya

[Eli]

Gue lagi diluar nih beli bubur lo nitip ngga?

Nitip satu, ngga usah pake kacang, sambelnya dikit aja, krupuknya dua

Oh iya, sama teh anget satu

Banyak ya titipan lo

Y

Buruan

SABAR!

Aku meletakkan kembali ponselku dan berdiri untuk melakukan sedikit peregangan. Kusambar handuk yang tergantung di jemuran dan segera bergegas menuju kamar mandi.

.
.
.
.
.

Aku menghentikan laju mobilku ketika sudah sampai di parkiran fx. Kubuka pintu mobilku lalu berjalan keluar dari sana. Eli dan muthe mengikutiku keluar dan kita bertiga berjalan bersama menuju theather.

"Kak Gita, kak Eli, Muthe."

Suara panggilan seseorang mengalihkan atensiku. Aku menoleh kesamping dan mendapati Indah dan Oniel yang berjalan dari arah berlawanan dari kami. Kedua tangan mereka saling bergandengan.

"Iya deh iya yang namanya pasangan. Gandengan mulu tiap hari." Gerutu Eli menyindir Oniel dan Indah.

Aku hanya diam memperhatikan mereka. Ah, tepatnya kedua tangan mereka yang bergandengan. Terbesit sedikit rasa cemburu saat melihatnya.

"Sirik aja sih kak Eli. Makanya cari pasangan."

"Mana bisa, kak Eli mah jomblo dari lahir." Sahut muthe

"Diem ya lo the." Eli mendelikkan matanya ke arah muthe.

"Udah-udah ngapain sih malah ribut disini. Cepetan masuk sana." Ucapku melerai keributan mereka.

"Eh kak Gita sini dulu deh." Ucap Oniel memanggilku.

"Kenapa?"

"Udah lama kan kita ngga bareng-bareng. Kita foto dulu yuk bertiga. Kita gemparkan jagat raya hehehe."

"Gemparkan?" Tanyaku dengan bingung

Gita & Cerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang