Part: 11

3.4K 323 127
                                    

Seperti janji Nathan semalam, tepat setelah pulang sekolah dia benar-benar mengajak ketiga temannya ke tempat yang katanya sangat seru. Namun karena acaranya baru dimulai saat malam tiba, mereka berempat akhirnya memilih untuk menunggu di cafe.

Semua makanan yang mereka pesan, Cakra'lah yang membayar. Katanya sebagai perayaan karena bisa bersekolah kembali.

"Lo pada beneran ngga pada izin?"

Selain Nathan, yang ditanyai oleh Raka mengangguk serentak. Raka benar-benar melongo melihatnya, padahal meminta izin bukan sesuatu hal yang sulit. Tidak sulit, karena setiap Raka meminta izin melalui chat baik Mamahnya maupun sang Ayah tidak pernah ada yang membalasnya.

Jadi dia sebenarnya juga tidak tahu, apakah mereka mengizinkannya atau tidak. Raka biasa saja, karena orang tua Raka memang sangat sibuk bahkan selalu melupakannya. Tapi tak apa, bagi Raka meminta izin itu penting meski tidak dibalas sekalipun. 

"Gue pasti ngga dibolehin kalo izin, mending ngga usah sekalian." Cakra membalsanya dengan santai sembari meminum es kopinya.

"Orang tua lo seprotektif itu emangnya?"

Dari dulu, Raka memang sangat penasaran dengan keluarga Cakra yang sangat tertutup. Dari awal berteman, Cakra benar-benar tidak pernah bercerita tentang keluarganya. Bahkan saat dia dan Nathan ingin menjenguk sewaktu temannya itu sakit, Cakra selalu mencari-cari alasan agar hal itu tidak terjadi.

"Lumayan." Cakra menjawab singkat.

"Kalo lo, Son?" Raka beralih pada Jason, yang nampak sekali seperti satu golongan dengan Cakra.

"Lumayan juga."

Mendengar jawaban itu, Cakra sontak menatap Jason yang juga tengah menatapnya. Kedua Anak rumahan seketika menggaruk rambutnya yang tiba-tiba saja terasa gatal.

"Kalian enak ya, Bokap gue udah di tanah si jadi ngga ada yang ngelarang-ngelarang gue lagi."

Nathan bicara seperti tidak ada beban sama sekali, sementara ketiga temannya yang lain sampai tersedak mendengarnya. Nathan memang sudah pernah cerita kalau Ayahnya sudah meninggal, sudah lumayan lama Nathan kehilangan sosok hebatnya tersebut.

Dan sekarang, Nathan merasa sudah sangat mengikhlaskannya sehingga terlihat biasa saja saat membicarakan sang Ayah.

"Bokap nyokapnya Raka malah cosplay tom and jerry sekalinya di rumah." Lanjut Nathan kemudian.

"Bangsat, tapi bener sih." Balasnya yang kemudian langsung tertawa bersama Nathan.

Mendengar keduanya saling adu nasib, Cakra semakin dibuat tersedak sampai-sampai Jason berlari panik untuk meminta air putih. Nathan dan Raka juga cukup kaget, mereka akhirnya menepuk-nepuk punggung Cakra yang batuknya tidak kunjung berhenti.

"Lo ngga papa, Cak?"

Sebelum mendapat balasan, Jason lebih dulu datang dan langsung memberikan teman kecilnya itu minum. Lebih tepatnya air putih hangat, Jason sampai harus membayarnya seratus ribu sangkin malunya saat meminta tadi.

"Nafas pelan-pelan." Titahnya sembari mengusap rambut Cakra yang semakin basah oleh keringat.

"Udah mendingan?"

Cakra mengangguk pelan, sebisa mungkin dia mengatur nafasnya yang sedikit terasa berat. Padahal tadi dia berusaha untuk abai karena merasa tak enak mendengar cerita kedua temannya yang menurutnya benar-benar menyedihkan.

Jadi yang Cakra lakukan selagi keduanya bercerita, dia terus-terusan meminum kopinya. Sampai akhirnya dia tidak bisa menahan lagi, sehingga berakhir tersedak.

All About Today | Nct 127Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang