Dibawah langit yang terselimuti oleh gelap malam, dengan membawa sebatang rokok yang masih membara bahkan percikan kecil apinya sesekali beterbangan karena helaian angin malam itu terdapat sepasang kaki jenjang yang terbalut celana jogger hitam secara perlahan menarik langkah demi langkah menuju atap share house.
Angin malam menyapu setiap helai surainya dan membawa nuansa dingin yang menyegarkan diri yang berkeringat bak belaian lembut sang malam. Ocean yang berada di atap saat ini merasa sangat damai—seolah berada disisi lain dari dunia sehari-harinya yang begitu sibuk dan kacau. Rokok yang berada di sudut bibirnya itu memancarkan cahaya merah kecil bak satu-satunya sumber cahaya ditengah gelapnya malam.
Ocean memilih untuk diam saat Moony sedari tadi menatap dirinya. Adiknya itu memperhatikan setiap detail pergerakan yang ia buat: menarik napas pertama kali lalu melepaskan asap kelabu. Sebuah nikmat yang hanya Ocean rasakan karena Moony tidak merokok seperti dirinya dan memilih untuk menghisap lolipop daripada rokok.
"Mau coba?" Dengan sengaja Ocean menggoda Moony. Melihat sejauh mana adiknya tersebut bisa menahan dirinya untuk tidak merokok.
Moony menggeleng. Ia bersandar ke depan memegang pagar atap dan menjatuhkan pandangnya pada bangunan Welcome Home share house yang terlihat sepi.
"Aku rindu Ayah," ucap Moony singkat tanpa menatap wajah Ocean dan terus menatap bangunan Welcome Home share house seperti memiliki daya tarik tersendiri.
Ocean mengangguk kecil, ia paham akan perasaan Moony yang sangat merindukan sang ayah. "Ayah pasti sibuk sekali sampai melupakan kita. Dia bahkan tidak mengirim pesan."
"Biasalah. Ayah juga manusia, Ayah pasti pikun," jawab Moony sembari tersenyum kecil pada Ocean.
Atensi Moony yang sedari tadi memantau bangunan Welcome House share house menangkap seseorang yang keluar dari bangunan tersebut. Moony terus memperhatikan Puma yang baru saja keluar dari share house dengan sebatang rokok yang terselip apik diantara jari telunjuk dan jari tengah kirinya.
Moony menjatuhkan pandangnya pada pribadi Ocean yang sedang menikmati angin malam tanpa memperhatikan Puma. "Bukankah Puma terlihat sangat kacau? Rambutnya berantakan dan wajahnya juga terlihat seperti tertekan."
"Begitulah konsekuensi tinggal satu atap bersama dengan mantannya. Mungkin Puma dan Jasmine sedang bertengkar lagi. Sungguh penghuni share house yang sangat kacau," jawab Ocean sembari tersenyum menatap Moony.
"Puma sudah bertemu dengan Ayah tidak ya?" tanya Moony pada Ocean.
Ocean menghela napas lalu menatap Moony dengan lekat setelah mendengar pertanyaan adiknya itu. "Puma pasti akan mengabari kita jika ia akan bertemu dengan Ayah. Meskipun kau dan Puma saling bermusuhan tentang hal sepele."
Perasaan Ocean sedikit tenang saat sang adik tidak lagi mengajukan pertanyaan padanya. Atensinya menitikberatkan pada pribadi Moony yang kini sedang mengeluarkan tangkai lolipop dari dalam mulutnya karena lolipop yang ia isap telah habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Favorite Villain
أدب الهواةCast : ‐ Bae Suzy as Paris - Rose Blackpink as Georgia - Park Juhyun as Jasmine - DPR Ian as Sydney - DPR LIVE as Puma - V BTS as Moony - Suga BTS as Gemini - Choi Woosik as Zero - Nam Yoon Soo as Summer - Kim Nam Gil as Harley - Shin Ha Kyun as Gre...