Jungkook merosot dari sandaran kasurnya, mengingat kembali punishment dari Jin membuatnya rindu pria berbahu lebar tersebut. Dulu mereka bisa bercinta kapan pun mereka mau. 24/7, seven days a week. Tapi sekarang, dia harus menekan hasrat gairahnya dan harus bersabar menunggu sampai tiba waktu libur Jin-nya.
"Ini sungguh penyiksaan lahir & batin." Keluhnya.
Dia mulai bersenandung pelan.
"Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday, Sunday (a week)
Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Seven days a week
Every hour, every minute, every second , You know night after night
I'll be fuckin' you right, seven days a week."
"Ya Tuhan Yeobo aku sangat merindukanmu. Kapan kita bisa melakukannya lagi seven days a week?" Ocehnya sambil kakinya menendang-nendang kecil di atas kasur.
Tentu saja seven ditulis berdasarkan kehidupan bercinta-nya dengan Jin. Lagu itu memang tentang Jin. Banyak teori bertebaran dari para penggemar ataupun shipper tentang makna lagu tersebut. Padahal dia sudah sangat sengaja dan jelas meninggalkan hint besar diawal liriknya.
Weight of the world on your shoulders
I'll kiss your waist and ease your mind.
Bahu siapa lagi yang menjadi tempat favorit-nya bersandar selain bahu seluas samudra milik pria bernama lengkap Kim Seokjin itu. Bahkan di setiap kali kesempatan dia tidak pernah lelah menyebutkan bahwa bahu Jin Hyung lah yang membuatnya merasa aman dan tidak pernah takut menghadapi apapun di dunia ini.
Dia mengingat bahwa komposisi dan rasio bahu yang sudah lebar itu semakin bertambah lebar dengan otot perut yang semakin kencang akibat ditempa oleh latihan fisik yang berat selama berbulan-bulan di dalam camp.
Dan pinggang siapa yang selalu diciumi olehnya setiap malam? Tentu saja pinggang ramping yang sudah di stempel dengan tatto bertanda 7 disana. Sejujurnya bukan hanya pinggang, melainkan semua anggota tubuh pria yang dikenal sebagai wwh itu adalah favorit dan kesukaan bagi Jungkook. Setiap malam Jungkook tidak akan melewatkan kesempatan untuk menciuminya dari head to toe. Tidak akan melewatkan satu incipun dari tubuh putih dan mulus kekasihnya itu.
Karena kebiasaan inilah, maka tanpa sadar seringkali dibawa Jungkook sampai ke lokasi syuting. Dia ingat waktu itu dia sedang melakukan photoshoot untuk sub unit janjankook yang beranggotakan dia, Jin dan juga Hoseok. Saat tiba giliran foto berdua dengan Jin, kekasihnya itu menyuruhnya untuk merapikan celananya. Bukannya merapikan, namun Jungkook malah langsung nyosor dan mencium betis Jin. Sontak hal itu membuat Jin kaget, karena camera sedang on. Jin langsung pura-pura mengeluh. Namun Jungkook dengan entengnya menjawab, "kamu menyukainya."
Jin terkejut karena Jungkook tidak berusaha menyangkalnya. Posisi mereka sedang on cam, itu terlalu beresiko. Agensi pasti akan menegur mereka. Sejak awal berita hubungan keduanya mulai tercium oleh media, perusahaan mengambil langkah tegas untuk menjauhkan mereka di depan camera. Mereka bilang itu adalah cara perusahaan melindungi hubungan keduanya. Bahkan fan service mulai di suguhkan sebagai upaya untuk mengaburkan the real relationship antara Jin dan Jungkook.
Jungkook benci melakukan fan service. Itu menyakiti hatinya. Terlebih itu menyakiti hati Jin-nya. Dia tahu para member hanya berusaha untuk meng-cover dan melindungi hyung tertua dan golden maknae mereka. Tapi dia tidak nyaman harus melakukan hal romantis atau skinship berlebihan bersama Jimin maupun Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Standing Next to You
Fanfiction"Annyeonghasimnikka, je ireumeun Jeon Jungkook-imnida." Si pemuda bergigi kelinci itu membungkukkan badan dengan sopan. Jin terpesona oleh sepasang doe eyes yang sedang menatapnya malu-malu. "Annyeonghaseyo, jeoneun Kim Seokjin-imnida. Mannasobanga...