Pt. 36

2K 291 44
                                    

Cast :
Lee Haechan
Jung Jeno

Genre : Historical, Drama

Rated : G

WARNING : JIKA TIDAK MENYUKAI CERITA INI DIMOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI SINI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR KEBENCIAN! TERIMA KASIH

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

"Tuan, aku seperti mendengar suara tapak kaki kuda, kedengarannya seperti berhenti didepan rumah kita." Yerim yang tadi sibuk mengaduk panci berisi sup daging menghentikan kegiatannya untuk memastikan suara tapak kaki kuda yang ia dengar benar-benar berhenti didepan rumah mereka.

"Benarkah? Aku tidak mendengarnya." Timpal Manse yang ternyata ikut pulang dengan mereka, dan menitipkan dagangannya pada orang lain yang ia kenal.

"Kalau begitu biar aku saja yang periksa keluar. Pasti Jenderal Hwang yang datang. Yerim-ah, kau pastikan nasi nya sudah matang ya, awas jangan sampai gosong. Manse-ah, tolong ambil kayu bakar lagi disamping rumah." Titahnya pada dua orang itu.

"Yee.."

Donghyuk lalu meninggalkan area dapur untuk melihat apakah ada orang yang berkunjung kerumah mereka. Dan orang itu pasti Jenderal Hwang yang mungkin datang dengan membawa berita terbaru dari istana. Jika benar, dia sangat berharap Jenderal itu membawa berita baik untuknya.

Dan saat Donghyuk membuka pintu rumahnya, dia melihat sebuah kereta kuda yang terparkir apik tidak jauh dari perkarangan rumahnya.

Dan benar saja, dia melihat Jenderal Hwang yang berdiri didekat kereta kuda itu.
"Jenderal Hwang." Panggil Donghyuk.

Jenderal Hwang tidak menjawab panggilannya, hanya memberikan senyuman lebar dibibirnya, yang membuat Donghyuk keheranan.

Namun rasa heran itu tidak berlangsung lama, karna selang beberapa saat matanya menangkap seseorang yang keluar dari dalam kereta kuda. Seorang pria, yang mengenakan hanbok sutra berwarna biru gelap.

Sontak mata Donghyuk terbuka lebar, pupil matanya pun bergetar lembut.

Sosok pria itu turun dari atas kereta, tubuh gagah nya berdiri tegak dengan senyuman manis yang terpampang jelas diwajahnya.

"Ya-Yang Mulia." Gumamnya.

Keduanya saling terpaku dan tak bergerak, seolah sama-sama meyakini jika orang yang ada didepan mereka adalah sosok yang sangat mereka rindukan satu sama lain.

Setelah beberapa saat kemudian Donghyuk segera berlari menghampiri sosok yang adalah Raja Jeno.

"Yang Mulia.." Donghyuk melemparkan tubuhnya pada pelukan pria gagah itu.
Dan tentu saja langsung ditangkap oleh Yang Mulia Raja.

"Isteriku.." Raja Jeno membalas pelukan Donghyuk dengan sangat erat.

"Yang Mulia.."

Keduanya saling berpelukan dengan erat seakan takut akan kehilangan salah satunya. Saling bertukar rindu dengan hangat sentuhan tubuh mereka.
Mengabaikan Jenderal Hwang dan pengawal lain yang juga ada disana, mereka semua tidak mungkin mengganggu keintiman keduanya.

"Aku merindukanmu." Ujar Yang Mulia.

"Aku juga merindukanmu.." Balas Donghyuk. Tanpa sadar pemuda manis itu meneteskan air mata, merasakan betapa ia merindukan suaminya.

Setelah beberapa menit saling menyalurkan kerinduan dengan cara berpelukan, akhirnya mereka saling menjauh dan melepaskan pelukan mereka.

Raja Jeno lalu menangkup wajah Donghyuk yang kini terlihat lebih tirus, kemudian menghapus sisa air mata yang membasahi wajah manisnya. Dan setelahnya memberikan kecupan ringan diatas bibir Haechan.

Sang Musisi [NoHyuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang