Putraku

1.6K 15 0
                                    

" Ibuk..... Ibuk ... Aldi pulang Bu..." teriak Aldi setelah membuka pintu rumahnya.

Bu Asih ;
Aduh,,, anak ibu darimana aja dari siang baru pulang.....

Aldi ;
ini steak untuk ibuk.... gak jadi beli lauk... Tadi kita maem steak, jadi ibu di bungkusin Steak , pakde juga, tadi nganter steak kerumah Pakde Ardo dulu ..

Bu Asih ;
Ayah kog diem aja? Kok sepertinya lesu ? Ayah baik baik aja kan?

Fahry ;
Ayah agak nggreges bu , tolong bikinin ayah Kopi susu dikasih madu ya Bu ...

Bu Asih ;
iya Yah sekalian , aku bikin air panas buat mandi Ayah. Aldi mau nggak kopi susu dikasih madu??

Aldy ;
Em .... Aldi mau Susu sama madu aja gak pake kopi. Sama aku mau air hangatnya buat mandi buk...

Bu Asih ;
eee ... Mandinya kan gantian , kamu nanti yah...

Aldi ngasih senyuman ke ibunya,,,
Sedang Asih segera ke dapur menyiapkan minum dan air hangat.
Tak perlu waktu lama Asih keluar dari dapur membawa dua gelas minuman buat anak dan suaminya.

Bu Asih ;
ini minum dulu mumpung masih hangat, eh emang Aldi bisa mijitin?
(Asih melihat Aldi sedang mijitin ayahnya)

Aldi ;
Asal pijit aja buk , moga aja capeknya ayah berkurang . ((Aldi memijit ayahnya sambil menaiki badan ayahnya.))

Fahry ;
(berbisik pada Aldi)
Al... Kontol kamu ngacung ya?? Hati- hati ntar di lihat ibuk lho!!!

Aldi ;
(menjawab dengan berbisik juga) iya yah. Aku gak bisa mijit ayah di rumah .

Bu Asih ;
Kenapa Al kog gak jadi mijit ,?

Aldi mengambil plastik berisi baju baru itu buat nutupin celana depannya. Dan berjalan kearah kamar.

Bu Asih ; eh Ibu lihat dulu baju baru nya...

Aldi ; bentar buk. Aku coba dulu.
(Padahal Aldi hanya ingin menyembunyikan kontolnya yang lagi ngacung itu) (kalau ibuk tahu aku dekat ayah ngacung ,,, bahaya nih)

Aldi masuk kamar ,,setelah thithitnya kembali normal, dia pakai baju dan celana yg tadi siang beli itu.
"Bagai mana buk?"
Aldi keluar kamar menunjukkan baju yg dulua pakai.

Bu Asih ;
wah .. ganteng banget Al,,, eh kalau gaya mu gini, kog mirip Ayah Fahry ya?

Fahry ;
Bener kog buk , para pelanggan toko juga bilang kalau Aldi mirip ayah, . Ya.... Emang dia Anaku , satu -satunya generasi Ayah.
(Fahry mendekati putranya dan memeluk dan menciumnya di depan istri nya...

Aldi ; Aku ganti baju lagi yah...
eh Susunya enak lho buk...

Bu Asih ; itu ibu pakek madu asli lho...

Aldi ; iya Buk

Aldi masuk ke kamar lagi untuk ganti baju,

Bu Asih. ;
Yah ,, ibu makin tenang sekarang, Aldi jauh lebih akrab sama ayah, bahkan lebih nempel sama ayahnya daripada ibunya . (Tuturnya sambil menyantap steak)

Fahry ;
mungkin dulu itu hanya perlu adaptasi bu . Aku pun menganggap Aldi seperti anakku sendiri. Dia satu satunya harapan ayah. Dia rajin , sering membantu ditoko.

****

Disalah satu kamar Hotel Alam Asri Wisnu terbangun, dia memandangi Burhan yang sedang tidur nyenyak, (Apa keputusanku tadi benar ya , kalau aku nguliahin dia , dia sering tinggal di rumahku, bagaimana dengan orangtuanya, aku harus cari alasan untuk orang tuanya, Burhan anak yg polos , ganteng , karena dialah aku jadi homo, hidupku terlalu sepi, dan aku kayaknya tidak ada hasrat untuk meningkah lagi,, Tuhan maafkan kekilafanku, maafkan aku Tuhan, tidak bisa menjalani kodrad yang semestinya, maafkan aku Tuhan hamba telah mencintai anak ini seperti pasangan hidupku....)

Wisnu melamun memikirkan keputusan yang dia janjikan ke Burhan. Tak terasa airmatanya membasahi pipinya,dia tak mampu melawan arus hidup yang merubahnya, terkadang bertentangan dengan pikirannya, akan tetapi dia tak mampu mengubah arah karena rasa dari hatinya sendiri.

Burhan terbangun , pipinya terasa ada tetesan air hangat yang membangunkannya. Tetesan itu tak lain air mata Pak Wisnu Gurunya yg sekarang menjadi kekasih nya itu.

Burhan ; Mas... Mas kenapa... Mas Sakit? ... Aku anter berobat yuk mas .. .
Namun Wisnu tak menjawab satu katapun, air mata yg tertahan kini makin mengalir diiringi isapan Wisnu yg tersendat sendat....

Burhan ;
( sambil memeluk Wisnu) mas Wisnu kenapa? ,, jujurlah sama Saya mas?? Ada apa?

Wisnu ; Semua ini salahku Han ... Aku bukan Guru yg baik, mengapa Han bapak jadi begini, aku terlanjur , kita terlalu jauh untuk bermain seperti ini ..

Burhan ;
Mas gak salah, semua sudah berjalan seperti air mengalir , Mas seorang guru, kalau mas memang mau berhenti, jangan menyalahkan mas sendiri, saya juga salah , karna saya murid yg tidak normal, saya homo. Biar saya yang pergi dari kehidupan mas Wisnu.
( Burhan beranjak dan pergi meninggalkan kamar itu dia duduk di kursi taman , airmata Burhan mengalir kepipi yg putih kemerahan, dia menyesali pertemuannya dengan pak Wisnu . Karna pak Wisnu juga menyesalinya..)

Beberapa menit Burhan disana , tiba-tiba Wisnu Menghampirinya
"Sudah larut malam tak baik diluar" kata Wisnu.
Di gandengnya tangan Burhan , dan mengajaknya masuk.

Wisnu ;
Burhan, mas tadi menyadari, kalau hubungan kita ini salah.

Burhan ;
Saya tahu mas. Mulai sekarang hubungan kita kayak Guru dan murid lagi pak.

Wisnu ; Mas menangis bukan ingin menyudahi, mas merasa bersalah dan berdosa, tapi mas sudah bikin keputusan , mas sangat sayang padamu Han. Mas tidak bisa melawan rasa ini.

Burhan ;
mas Maunya gimana?

Wisnu ;
Maunya kamu tetep bersamaku, dan aku mau tanya padamu?

Burhan ; Apa itu?

Wisnu ;
Apa nanti kamu selalu setia, jika kita bersama?

Burhan ;
Mas... Saya belum pernah berhubungan dengan siapapun sebelumnya, saya tidak tahu bagaimana , dan apa saja konsekuensinya. Kalau Mas ingin saya setia, itu tidak sulit mas bagi saya.. saya akan setia, begitu juga Mas Wisnu, Jadilah orang terbaik bagiku mas...

Mereka Berpelukan kembali.melepaskan penat mereka...

****





















Ayah Mu Kesayangan Mu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang