3.

13.1K 538 3
                                    

3. Ikhlas

🙌🦋

~~~~

"Astagfirullah, mah.." Lirih papa Demis.

"Mamahhh hiksss.... mahh bangunnn" Air mata yang semula Salma tahan agar tidak keluar akhir nya keluar karna mama nya yang pingsan.

~~~

Tiga puluh menit kemudian Salma masi setia di samping mama nya yang sedang terbaring pingsan.

"Dek...., mau ya sayang? " Suara lirih dari papa Demis. Salma tidak mengangguk mau pun menggelengkan kepala nya.

Tidak ada jawaban dari Salma akhir nya Demis pun mengalah,memahami diri Salma.
Salma masi kalut dengan pikiran nya sendiri, di sisi lain Salma tidak ingin menggantikan Rosa yang di jodohkan dan satu sisi lain pun Salma tidak ingin mengecewakan orang tua nya.

"Yasudah, tolong jaga mama dulu ya dek, papa mau mengabari untuk membatalkan perjodohan ini. Setelah ini papa percayakan pada Salma untuk tidak mengecewakan kami seperti kakak mu mengecewakan kami, papa percaya itu pada Salma! " ucap tegas papa Salma, kemudian ia berjalan keluar kamar untuk menelepon seseorang yang bersangkutan dengan perjodohan ini.

Satu langkah lagi kaki papa Salma menuju luar kamar, Salma memanggil nya dengan lirih.

"Pahhh..... " panggil Salma

"Ya nak? " tanya Demis membalikan badan nya. Setelah mengarah pada Salma, beberapa detik kemudian Salma mengangguk, entah ia mengangguk menyetujui ucapan tidak ingin mengecewakan nya atau menerima menggantikan posisi Rosa.

"Kenapa nak? " Tanya Demis sekali lagi.

"Ssal-salma mau menggantikan posisi kak Rosa" ucap nya sedikit sesenggukan sembari memejam kan mata nya. Demis pun tersenyum.

"Tidak usah di paksa sayang, biar papa yang bicara dengan mama" kata papa Salma sembari mengusap  pucuk kepala Salma.

"Insyaallah Salma nerima, ikhlas. Salma gak mau mengecewakan kalian berdua" ucap nya lantang. Demis pun segera memeluk Salma dengan erat.

"Terimakasih ya sayang... ", Salma pun mengangguk.

" Pahh, dekk... " panggil mama Salma dengan pelan. Salma dan papa nya pun segera menyudahi pelukan nya dan beralih pada mama Ita.

"Mamah... ini diminum dulu." ucap Salma sembari memberikan teh hangat untuk mama nya.

"Pah, bagaimana ini?" tanya mama Ita langsung.

"Anak kesayangan kita insyaAllah menerima dengan ikhlas. " jelas papa Demis dengan senyuman di bibir nya.

"Dekk.... sini nak peluk mamah" kata mama Ita sembari merentang kan tangan nya.
"Terimakasih ya sayang! "

"Yasudah adek siap siap sana, satu jam an lagi mereka datang. " Tanpa banyak bicara, Salma langsung melangkahkan kaki nya untuk ke kamar dia.

Setelah sampai kamar, Salma kembali menangis sejadi-jadi nya. Ia bingung dengan diri nya sendiri, tadi Salma sudah menerima nya dengan ucapan lantang tetapi sekarang entah lah rasa nya campur aduk.

ENDS WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang