𝗦𝗨𝗡𝗦𝗛𝗜𝗡𝗘 & 𝗠𝗢𝗢𝗡𝗟𝗜𝗚𝗛𝗧

1. BACKSTREET

Warn: Typo, OOC, Menggunakan bahasa Baku/Non-Baku

Happy Reading~

.

.

.

“Liat deh, ta. Tsukishima tuh bener-bener cowok idaman banget, badan atletis, tinggi, pintar, ganteng lagi. Siapa yang nggak bakalan klepek-klepek coba,” teman Hinata yang bernama Yamaguchi Tadashi itu menopang dagu sembari memandang lekat Tsukishima yang tak jauh dari tempat mereka berada.

“Ouh,” Hinata hanya merespon singkat.

“Kenapa responmu gitu sih? Kau nggak mendukungku untuk menyukai Tsukishima?”

Dengan cepat Hinata menyangkal, “Nggak! Bukan gitu maksudnya. Aku dukung-dukung aja kok kau mau suka sama siapa.”

“Ah, liat! Tsukki mau lewat ke sini.”

Pandangan mereka berdua pun terfokus pada Tsukishima yang sedang berjalan sembari membawa tumpukan buku di tangannya. Merasa diperhatikan, Tsukishima pun menoleh balik ke arah mereka lalu melempar sebuah senyum tipis.

“ARGHH, HINATA KAU LIAT JUGA KAN? TSUKISHIMA SENYUM KE ARAHKU!” Teriaknya dengan hati yang berbunga-bunga.

Padahal sebenarnya Tsukishima tadi memberi senyuman itu kepada Hinata. Namun, Yamaguchi malah salah paham dan mengira kalau Tsukishima tersenyum kepadanya. Meski begitu Hinata tetap tak ingin memberitahunya karena tidak mau membuat temannya sedih, makanya dia membiarkan hal itu.

*    *    *

“Shoyou, nanti temani aku ke perpustakaan kota ya. Aku mau beli buku sekalian mengajakmu buat belajar.” Tsukishima menyamakan langkah kakinya dengan Hinata.

“Sorry, kei. Kayaknya aku nggak bisa deh nanti.”

“Kenapa nggak bisa? Perasaan kamu bilang kemarin lagi nggak ada jadwal, kenapa tiba-tiba jadi nggak bisa?”

“Aku ada urusan mendadak di rumah. Gimana kalo sebagai gantinya kamu ajak Yamaguchi aja? Kebetulan dia juga suka buku dan mau pergi ke sana pulang sekolah nanti.”

“Tapi-” Kalimat Tsukishima terpotong.

“Nggak papa, kei. Cuman sekali ini doang.” Hinata berusaha mungkin membujuk Tsukishima.

Tsukishima menghela napas, “Baiklah, tapi hanya kali ini saja. Lain kali aku tidak akan mau.”

Sepulang Sekolah~

Hinata sedang membereskan buku-bukunya dan ingin segera beranjak pulang. Tetapi tiba-tiba dia dikejutkan oleh Yamaguchi yang entah sejak kapan berada di depannya, alhasil dia dibuat terkejut dengan kehadirannya.

“Astaga, kau membuatku kaget tau gak!”

Orang yang membuatnya terkejut barusan hanya menyengir dengan tampang tak bersalah, “Yaudah, maafin deh. Btw aku punya berita penting dan kau pasti bakalan kaget.”

“Berita apa?” Jawabnya masih dengan mata yang terfokus dengan buku-buku yang dia masukan dalam tas.

“Tadi pas baru abis dari toilet, aku kan nggak sengaja papasan sama Tsukishima. Terus dia datang nyamperin aku lalu bilang, ‘Yamaguchi, aku dengar-dengar kau suka baca novel.’ Terus gue jawab, ‘Iya, benar.’ Lalu dia bilang lagi, ‘Sepulang sekolah aku mau ke perpus kota. Bareng kali kau mau ikut juga?’ Tanpa pikir panjang aku langsung ngiyain ajakannya.”