Mari kita mainkan lagu sejuta umat yang paling cocok untuk menyalahkan siapapun di atas sana yang menggurat si takdir #np Zac Efron feat Zendaya - Rewrite the Stars
Aku berdiri menunggu di lobby MS Entertainment sedari Pk 18:00KST. Aku sudah menentukan pilihanku sedari siang. Meski hati dan logika ku kali ini berlawanan, tetapi aku memilih untuk menuruti logika kali ini. Emotions will only cloud your judgement, quotes terkenal dari series Shadowhunters yang sangat aku sukai menjadi suporter ku yang paling utama.
Lamborghini Aventador S class dengan kelir biru yang indah baru saja berhenti tepat di pintu lobby MS Entertainment. Aku dapat melihat mobil dengan warna mencolok itu begitu jelas dari lobby kantor kami yang hampir sepenuhnya terbuat dari kaca. Tidak langsung menghampiri mobil tersebut aku pun mengerling ke arah pintu lift yang baru saja terbuka. Sosok tampan dengan penampilan casual asal-asalan itu muncul dari balik pintu lift dan menghampiriku.
"Noona, maaf aku terlambat," kata Nana, "Tadi Jaechan dan Lele rebutan bakpao pas latihan, makanya jadi molor."
Aku hanya melempar senyum dan mengangguk ke arah Nana. Gambaran Jaechan dan Lele yang berlarian mengelilingi studio membuatku tersenyum, aku sungguh dapat memvisualisaikan cerita Nana barusan dengan jelas dalam benakku. Jaechan dan lele memang terkenal karena tingkahnya yang membuat para staf suka gemas melihat mereka.
Membiarkan logika mengambil alih seutuhya dengan mantap aku megamit tangan Nana dalam satu gerakkan dan mengajaknya berjalan bersama ku. Aku dapat melihat Nana yang tampak terkejut akan perbuatan ku barusan yang menggandeng tangannya.
Aku selama ini tidak pernah menyentuh Nana terlebih dahulu. Selalu Nana yang berinisiatif duluan dan membuat duniaku serasa jungkir balik. Tetapi malam ini aku memberanikan diri untuk mengikuti apa yang dikatakan pikiran ku dan juga hasratku. Aku tidak dapat menunda hal ini lebih lama lagi.
Berjalan berdampingan sambil mengamit lengan nana kami pun keluar dari lobby MS Entertainment. Hari itu karena Nana ada jadwal dengan UCT Dreamy jadi dia tidak bawa mobil pribadi yang biasanya terparkir di basement. Nana dan aku akan menggunakan kendaraan umum pada hari itu jadi kami keluar melewati lobby utama. Nana sudah memakai masker dan hoodie untuk menutupi dirinya dari pandangan netizen.
Baru saja kami berjalan menjauh dari meninggalkan lobby MS Entertainment, terdengar teriakan keras dari suara yang begitu familiar mengejar kami, "Yoona-ya! Kau mau kemana?"
Berbalik hanya untuk menemukan sosok pria yang begitu kucintai, Kim Seokjin. Tampak tampan dengan dengan baju dinginnya dan hembusan uap nafas akibat tersengal mengejar aku dan Nana, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau pergi keluar begitu saja? Kenapa kau menggandeng pria itu? Siapa dia?"tanya Jin dengan cara yang bisa kau bayangkan.
Tanpa melepas gandengan ku pada Nana, aku memangkas jarak diantara kami. Menghampiri Jin yang masih tersengal karena berlari di udara dingin. Mengambil jarak sekitar satu meter tepat di depan Jin, aku pun berkata mantap, "Oppa, mari kita putus."
Seketika itu aku dapat merasakan empat pasang bola mata menghujam menatap ke arahku dengan makna yang berbeda. Tatapan Nana yang tampak terkejut berganti dengan tatapan penuh dukungan , dan tatapan Jin yang tak kalah terkejutnya dengan nana namun dalam hitungan milisecond berubah menjadi tatapan sedih.
"Yoona-ya? Apa kau bilang?"
"Oppa mari kita putus." Ulangku mantap sekali lagi sambil menautkan kedua netra gelapku dengan netra hazelnut milik Jin. Percayalah kalau saat itu aku tidak tahu darimana aku mempunyai keberanian untuk mengatakan kalimat tadi sambil menatap Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose You : Moon || KSJ x PJM x NJM [COMPLETED]
FanfictionCho Yoona dan Park Jimin adalah sahabat sedari kecil. Seiring pertambahan usia, perasaan mereka pun kian berkembang satu sama lain. Sementara itu Kim Seokjin, rekan satu grup Park Jimin, rupanya diam-diam juga menaruh hati pada Cho Yoona. Lantas kem...