Happy Reading
_______________________________
_______________
_____________________Di dalam ruangan yang gelap, hanya ada satu pancaran cahaya dari jendela kecil. Suara rintik hujan terus berbunyi dari luar tiba tiba ada benda di meja yang terjatuh akibat petir yang tiba tiba menggelegar kencang, anak kecil bersurai magenta itu meringkuk di sudut ruangan sambil menutup telinganya, tatapan di matanya sungguh menunjukkan rasa takut yang mendalam.
"Takut... Takut... Mah.. mamah di mana..?" Lirih anak kecil itu yang bernama Alexis Ness
Apakah ibunya membuangnya ke ruangan yang gelap dan mengerikan ini? Bahkan tidak memedulikan nya sama sekali? Sungguh kejam.. Ness kecil yang malang berjalan keluar untuk melihat keadaan di luar. Saat dia keluar, ia hanya melihat jalanan kosong dan beberapa pepohonan di samping rumah kumuh nan kecil ini
Ness kecil duduk di depan pintu dan masih berharap ibunya akan menjemputnya di sini dan membawanya pulang, Ness menunggu sangat lama sampai ia tertidur di tengah rintik hujan yang masih belum reda dan malah semakin deras, tapi itu tidak menghalangi Ness untuk tertidur di luar rumah itu.
______________________________________________________________
_________________________________
_____________Ness terbangun dari tidurnya, matanya terbuka perlahan, ia melihat ada bantal dan selimut, tentu dia kebingungan, bukankah tadi ia tidur di depan rumah? Siapa yang memindahkannya? Saat sedang berusaha mencerna apa yang terjadi pintu rumah kumuh itu terbuka dan menampilkan sesosok anak kecil mungkin sesusianya, anak itu memakai baju abu abu, rambutnya agak berantakan dan wajahnya penuh luka memar di tangan pun juga begitu, kulit si sosok anak kecil ini putih pucat
Anak itu berjalan mendekat kearah Ness, Ness yang tidak mengenali siapa anak ini mundur sedikit karena takut, manik biru anak kecil itu mencoba memegang tangan Ness tapi Ness menghindar dan tak mau di sentuh
"S-siapa kamu!? Jangan Deket Deket!" Teriak Ness
"Ah.. ucapan itu yang keluar dari mulutmu setelah ku tolong?"
"H-huh?"
"Jika tidak ku pindahkan kau tadi pasti sudah mati kedinginan."
"Oh kamu yang memindahkan ku ternyata... Tunggu, siapa kau? Dan kenapa kamu lusu sekali?"
"Aku? Aku yang udh tinggal di rumah ini selama kurang lebih 3-4 tahun karena orang tua ku membuangku."
"Hmm.. begitu ya."
"Kau sendiri? Di buang juga?"
"Ng-nggak.. aku gak di buang, mungkin..." Kalimat terakhir Ness ia lirih kan agar tak terdengar di telinga anak di depannya
"Ngomong ngomong nama kamu siapa?"
"Aku.. Alexis Ness, kau?"
"Oh aku Michael kaiser."
"Salam kenal kai,"
"Salam kenal juga Ness."
Setelah keduanya berkenalan hujan berhenti dan langit senja muncul dengan warna matahari yang oranye bisa di lihat oleh kedua mata anak kecil itu, mereka berdua sama sama menyukai senja, karena itu sangat indah. Tak lama malam pun tiba Ness masih kepikiran, apa dia benar benar di buang? Kaiser hanya menenangkan Ness dan bilang mungkin besok ia akan di jemput.
To be continued..
Semoga nih book gak author hapus dan bisa lanjutin
Oke sampai jumpa di chapter selanjutnya sayonaraaVote kalau suka oke??
KAMU SEDANG MEMBACA
You don't lie Now, okay? [Kainess]
Romance⚠️WARNING⚠️ book ini mengandung kekerasan, trauma, and maybe adegan 🔞, angst, bagi homopobic silakan pergi ini bukan book yang kalian bisa baca oke? ________________________________________________________________________________ "i love you.."...