🩵12🩵

6K 302 30
                                    

Sebuah gang kecil di pinggir ibu kota menjadi saksi betapa kerasnya hidup seorang Rony Gallendra Madaharsa. Adzan subuh sudah berkumandang, masyarakat sekitar pun tampak berbondong-bondong bangun untuk pergi ke masjid, namun lain hal nya dengan Rony yang baru tiba dikediamannya setelah mengais rezeki.

"Astaghfirullah Rony, kamu tuh dari mana aja? Ditelephonin enggak di angkat, Ibu tuh khawatir, katanya cuman nganterin penumpang Pak Romli, kenapa bisa sampai subuh gini? Nganterinnya jauh?" Tanya Ibu Ani

Ani Isnayati adalah Ibu dari Rony Gallendra Madaharsa dan juga Diva Alenia Madaharsa, seorang janda yang tak ingin menikah lagi karena keinginannya berkumpul kembali di surga Allah bersama sang suami.

Menjadi seorang single parent tentu bukanlah hal yang mudah, tapi Ani Isnayati begitu bersyukur memiliki putra seperti Rony yang penuh tanggung jawab membantunya dalam hal ekonomi. Namun sebagai seorang Ibu tentu saja Ani Isnayati tetap berusaha semampu mungkin membiayai anak-anaknya dengan kemampuan yang ia punya yakni membuat kue untuk dititip di warung-warung serta menerima pesanan nasi Box.

Seperti pagi ini, membuka pintu dengan niatan hendak jalan ke warung untuk menitipkan kue buatannya, ia malah di kagetkan dengan kedatangan putranya yang tampak basah kuyup dan terlihat letih.

"Ron, ditanyain itu di jawab nak, bukan malah diam aja." Tegur Ibu Ani

"Bentar Ibuku sayang, Rony masih parkirin motor, taruh helm di tempatnya, terus peresin nih baju biar enggak netes-netes pas masuk rumah, biar enggak kotor rumahnya dan Ibu enggak capek beres-beresnya." Ujar Rony dengan penuh senyuman

"Yaudah kamu bersih diri dulu sana, ibu mau anter kue ke warung depan gang dulu, nanti aja kita bicaranya ya." Pinta Ibu Ani

"Siap Ibuku sayang." Jawab Rony

Ibu Ani pun mengulas senyum bangga pada putranya itu, ditengah wajah letihnya putranya itu masih tampak ceria tanpa mengeluh sedikitpun dihadapannya membuat ibu Ani benar-benar merasa bersyukur.

Rony yang telah tiba dikediamannya dan langsung di sambut sang Ibu, lain hal nya dengan Salma yang sedang mendapat tatapan tajam.

Datang dengan pakaian yang telah basah kuyup membuat Nabila segera mengambilkan pakaiannya agar Salma bisa berganti baju terlebih dahulu sebelum ia bertanya tentang apa yang terjadi hingga Salma seperti ini.

"Lo bisa enggak jangan ngelihatin gue kayak gitu Nab, takut tau enggak sih gue." Ujar Salma sembari mengeringkan rambutnya

"Apa yang terjadi Sal? Kenapa bisa kamu balik basah kuyup enggak karuan kayak tadi? Kamu berantem sama Kak Diman sampai hujan-hujanan?" Tanya Nabila dengan penuh penasaran

"Jangankan berantem Nab, untuk negur dia di dalam club aja gue enggak mampu." Ujar Salma sembari menatap dirinya sendiri di kaca meja rias Nabila.

Mendengar penuturan Salma membuat Nabila mengerti bahwa tampaknya perselingkuhan Diman benar adanya.

"Kamu beneran lihat Kak Diman disana Sal?" Tanya Nabila sembari berpindah tempat duduk samping Salma.

"Dia beneran ada disana sama perempuan selingkuhannya itu." Ujar Salma

"Kamu juga lihat perempuannya? Secantik apa sih selingkuhannya? Sampai-sampai Kak Diman tega selingkuhin kamu yang sempurna ini." Ujar Nabila

"Lo enggak akan percaya kalau gue kasih tau siapa perempuan selingkuhan Diman." Ujar Salma

"Emang siapa perempuan itu? Apa aku mengenalnya?" Tanya Nabila

ANANTARA  (SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang