12.

4.5K 442 15
                                    



..


Avey baru bangun tidur. Menguap dengan lebar dan mengusap air liur yang membekas di dagunya.

"Hei-"

"Anj- anak setan!"

Avey memegangi dadanya syok hingga hidungnya kembang kempis. "Siapa kamu?"

"Aku? Di beri perintah untuk membangunkanmu."

Avey mengalihkan pandangannya. Melirik ke arah meja tempat Ia menaruh hasil rampasan roti.

Memakannya dengan nikmat. Tanpa menawari siapa yang tengah memandangnya.

"Kenapa?"

"Kamu, sudah terlambat, sekarang Ms Leah akan mengajar kurang dari 10 menit."

Kunyahan di mulutnya terhenti. Avey menatap Anak itu dengan kosong. Roti dalam genggamannya terlempar dan Ia segera berlari ke kamar mandi.

"Bajingan Lo liatin gue doang ngga bangunin gue!"

Pintu di banting dengan kencang. Siswa yang di tugaskan melompat terkejut. Mengusap dadanya sebelum keluar meninggalkan kamar.

..

Ms. Leah. Terkenal dengan kelihaiannya mengendalikan angin. Maka dari itu. Avey sedikit merasa khawatir akan keterlambatan yang sudah Ia lakukan.

Ketika pintu besar itu Ia buka. Angin berhembus kencang. Avey tentu terkejut di buatnya.

"Bagaimana bisa, seorang Pangeran, mengalami keterlambatan pada hari pertama."

Avey meliriknya. "Namanya juga manusia, Bu."

Lirihan pelan itu. Terdengar bagi para murid. Membuat kekehan keluar dari mulut mereka.

Leah tak menerima komedi dalam kelasnya. Dia mendorong angin pada Avey, hingga membuat Anak itu terbatuk.

"Aduh! Anginnya jangan kenceng-kenceng! Ntar gue masuk angin."

Avey menutup mulutnya. Dia di turunkan dan mendapat perhatian dari mereka.

Handuk yang masih melilit di kepalanya menjadi perhatian dan hiburan lagi, mereka terbahak-bahak akan tingkahnya.

Avey merasa kembung. Dia benar-benar masuk angin. Berjalan menuju bangku.

"Kain kepalamu, lepas dulu."

Perintah Leah membuat Avey menoleh. "Tidak bisa, saya baru keramas. Masih basah."

Zuya duduk di sebelah Orlo yang tengah menatapnya sinis.

"Ngape muke lu begitu?"

Avey entah kenapa. Dia bingung harus apa. Duduk mengamati Leah yang tengah menerangkan pelajarannya.

"Kamu, sepertinya memang gila. Perkataanmu seperti dari dunia lain."

Avey meliriknya. "Ya mang gue dari dunia lain, mau ape?"

Bloviate.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang