5. Just Friend

2.1K 176 27
                                    

"Gue duluan ya, mau ke perpus, ada buku yang mau gue pinjem."

Jisung berucap. Disaat mereka baru saja menyelesaikan makan siangnya. Lelaki manis itu langsung bangkit dan pergi dari gazebo tersebut. Meninggalkan teman-temannya yang bahkan belum menjawabnya.

"Tuh, liat kan!" Jaemin berseru. Bibirnya mengerucut sedih.

Terhitung sudah seminggu Jaemin menyadari ada yang berubah dengan sikap Jisung. Lelaki manis itu menjaga jarak dengannya ketika disekolah. Meski ketika dirumah Jisung masih seperti biasanya.

Namun tetap saja, Jaemin merasa aneh dengan tingkah Jisung yang seperti itu. Terlebih sekarang. Ke perpustakaan? Jaemin tahu betul Jisung itu sangat tidak menyukai belajar. Perpustakaan adalah tempat yang tidak mungkin Jisung datangi.

Jeno, Mark dan Sungchan yang memang sudah tahu ceritanya mengangguk.  Disaat weekend yang seharusnya dihabiskan untuk mengapeli sang kekasih. Mereka kemarin justru dipaksa kumpul diapartemen Mark untuk mendengarkan curhatan Jaemin selama seharian tentang sikap Jisung.

"Gue emang sering bikin dia kesel. Tapi lo pada tahu kan dia kalo kesel paling cuma ngomel doang. Dan biasanya kalo kaya gini gue buat salah. TAPI SUMPAH! GUE INGET GUE GA NGAPA-NGAPAIN SUER!" Jaemin sedikit ngegas diakhir kalimat. Meyakinkan teman temannya bahwa ia akhir-akhir ini anteng. Tidak membuat ulah pada Jisung.

"Kayanya ada yang dia sembunyiin." Ucap Haechan yang mendapati anggukan setuju dari Renjun dan Chenle.

Ketiga lelaki manis itu juga sudah tahu. Tentu mendapat cerita dari kekasih masing-masing.

"Nanti gue coba tanya, kalo lo yang nanya pasti ga akan mau jawab."

Jaemin seketika sumringah mendengar ucapan Renjun. Ia dengan semangat mengangguk.

"Iya, iya, tanyain ya, secepatnya kalo bisa. Gue ga bisa diginiin terus, my hati is cenat cenut!" Jaemin dengan dramatis menepuk nepuk dadanya.

"APASI ANJING!" Renjun mengumpat, geli melihat tingkah dramatis Jaemin.

"Sumpah Jaem, kalo tadi gue rekam terus gue post di base sekolah kayanya rame deh. Lo alay bat anying!" Sungchan berucap. Menatap geli Jaemin.

"Jangan dong, image cool gue bisa ilang nanti." Jaemin menyugar rambutnya kebelakang dengan ekspresi tengilnya.

"Cool darimana nya anjing?!" Haechan ngegas.

"Image itu penting. Gue gini depan kalian doang. Kalo depan umum ya, harus jadi cowok dingin."

"Kayanya gue tau alesan Jisung nge jaga jarak sama lo."

"Apa?!" Jaemin berseru, dengan penasaran menatap kearah Renjun.

"Karena dia sekarang tau kalo lo pasien rumah sakit jiwa yang kabur."

"Bangsat!" Jaemin mengumpat. Sontak mengundang gelak tawa semua teman-temannya.

Bell masuk berbunyi. Membuat seluruh murid yang diluar kelas bergegas kembali ke kelas masing-masing.

Jaemin termasuk. Lelaki itu dengan lesu memasuki kelasnya. Ia mendapati Jisung yang sudah duduk anteng dikursinya dengan sebuah buku novel ditangannya.

"Lo tadi ke perpus minjem itu?" Jaemin duduk disebelah Jisung. Menatap Jisung yang fokus membaca, tidak meliriknya sama sekali.

Just Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang