Ya sepasang mata yang satu lagi adalah mata Aly.
Aly yang baru saja tiba menuruni gondola, memang sudah melihat posisi Prilly dan Gritte Handika dimana. Tiba2 pandangan dan langkahnya terhenti saat melihat Prilly sedang ngobrol dengan seorang Pria yang tidak Aly kenal. Lalu Aly memutuskan untuk menghampiri Gritte dan Dika.
"Siapa ya itu cowok yang ngobrol sama Prilly? Kok gw gak suka gini liat nya. Kenapa sih gw?"ucap Aly dalam hati nya.
"Tte, dik, itu si Prilly sama siapa?"Tanya Aly penasaran pada 2 sahabatnya.
"Gw juga gak tau Ly, gak kenal juga. Tp sih kayaknya mereka jg baru kenal deh. Samperin Prilly gih Ly, gw takut cowok itu orang jahat yang kecentilan sama Prilly."jawab Gritte pada Aly.
"Ya udah gw samper dulu deh."ucap Aly sambil berlalu meninggalkan Gritte dan Dika.
"Buset si Aly, baru dateng bukan nyapa2 dulu sih, maen langsung nanya Prilly aja ya Yang."ucap Dika pada Gritte.
"Haha iya yah, aku makin curiga nih yang? Kayaknya ada apa2 sama Aly dan Prilly. Aly nya ngomong nya jg ga nyantai gitu kan."Gritte menyahut.
"Ya allah yang, itu mah aku yakin Aly suka deh sama Prilly. Tatapan mata nya itu loh, aku sebagai cowok tau banget itu tatapan2 orang cemburu yang."sahut Dika.
Dipinggir pantai Prilly masih asik ngobrol dengan Randy. Entah apa yang mereka obrolkan tapi sepertinya Randy orang baik.
"Eheeem ehem.. "
"Eh Aly, akhirnya dateng juga. Lama banget sih!"seru Prilly.
Aly tidak menanggapi ucapan Prilly.
Aly hanya menatap Randy dari ujung kaki hingga ujung kepala. Prilly menyadari apa yang dilakukan oleh Aly. Dan Prilly yang sedari tadi sudah tidak nyaman berada disitu memutuskan untuk pamit dari Randy dan menarik Aly menjauh."Ran, kebetulan Aly udah dateng, thanks ya udah nemenin aku. Aku harus kesana dulu. 2 sahabat aku juga nungguin disana."pamit Prilly pada Randy.
Randy hanya mengangguk dan memperhatikan Prilly walaupun Prilly sudah berjalan menjauh.
Prilly menarik tangan Aly dengan lembut dan mereka berjalan semakin menjauhi Randy. Ya Prilly saat ini dalam posisi menggandeng tangan Aly. Aly pun mulai buka suara."Dia siapa Prill?"ucap Aly dingin sambil menarik tangan Prilly sehingga membuat mereka berdua menghentikan langkah.
Prilly yang diajak bicara saat ini sudah menatap muka Aly.
"Nama nya Randy. Lo sih lama, disamperin deh gw sama dia, dia kasian gw sendirian aja dari tadi."
"What? Jadi lo baru kenal sama itu cowok?"
"Iya, lo kenapa sih Ly, nanyanya gitu amat."
"Lo lagian, jangan gitu dong, kalo ada cowok ga dikenal nyamperin gitu jangan di tanggepin napa. Kalo orang jahat gimana coba? Kalo lo diapa2in gimana?"kata Aly khawatir.
"Cie cie cie takut ya kalo gw kenapa2?"goda Prilly sambil mencolek2 pipi Aly.
"Lo ya dibilangin yang bener malah cie cie.."jawab Aly salting.
"Hahaha iya siiiihh. Tapi kayaknya dia orang nya baik kok Ly."
"Ah ya udah terserah lo aja deh. Kalo kenapa2 tanggung sendiri ya."jawab Aly kesal sambil berjalan meninggalkan Prilly.
Entah karena jawaban Prilly atau pujian Prilly pada Randy, yang pasti saat ini Aly sangat kesal. Perasaan nya campur aduk. Aly pun bingung sendiri ada apa dengan dirinya.
"Siapa sih itu cowok? Pake aku kamu pula ngobrolnya sama Prilly. Kecentilan banget nyamper2in Prilly. Pasti cowok2 ganjen deh."dumel Aly dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takut Jatuh Cinta
RomantizmCinta Series - Jilid 1 Jatuh cinta itu indah. Berdebar rasa didada. Tapi sepasang anak manusia ini takut untuk mengakui mereka sedang jatuh cinta. Akankah akhirnya mereka berani menyatakan bahwa mereka Jatuh Cinta?? [ini hanya cerita fiksi ya, bukan...