Bagian 30: Hitam dan Putih

15 3 0
                                    

"Love is hope"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Love is hope"

Bagian 30: HITAM DAN PUTIH

   SEMUA rahasia telah berhasil diungkapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   SEMUA rahasia telah berhasil diungkapkan. Kasus yang telah memakan waktu selama lebih satu bulan lamanya itu telah berhasil menemukan titik terangnya juga.

   Dugaan mereka selama ini yang mengatakan jika ada keterlibatan pihak penting di sekolah dalam menyembunyikan bukti berhasil dibuktikan benar.

    Sosok busuk yang bersembunyi di balik kepintaran dan wajah polosnya.

    Pak Bastian yang merupakan guru Fisika sekolah Dawangga dinyatakan bersalah dalam kasus pemerkosaan seorang siswi dari SMA Bayangan.

   Penjelasan kronologis kejadian belum terungkap dengan pasti.

   Namun dengan adanya bukti dari beberapa orang berhasil menemukan siapa saja yang telah terlibat.

   Amaya sendiri terpaksa terseret karena kelompok belajar yang diketuainya ternyata sebagian besar anggotanya adalah korban dari Pak Bastian.

    Entah dalam hal apa mereka dapat dikatakan sebagai korban.

    Tapi menurut pengakuan Bastian langsung, hanya pada Lena ia telah bersikap bejat.

    Disertai suara saksi yang menyaksikan kejadiannya sendiri yaitu Feby yang kini tengah ditangani oleh pihak berwajib juga. Menyebabkan Bastian langsung mengakui.

    Kekuasaannya tidak ada apa-apanya lagi.

    "Lo kenapa bisa punya video itu The?"

     Althea menoleh mendengarkan tanya dari Celia, "Kebetulan aja waktu kita berdua cek rekaman bareng, gue minta lagi rekamannya biar bisa gue selidikin."

    "Mereka ngasih?"

     Althea bergerak merangkul Celia menuntunnya melangkah lebih cepat. "Bapak petugasnya lagi dalam keadaan baik waktu itu."

    Dan Celia tidak memiliki alasan untuk tidak mempercayai Althea.

    Tanpa disadarinya Althea tersenyum di sebelahnya.

    Usaha Althea tentu ada. Ia harus menyelinap di malam hari dan mengungkapkan sendiri praduga yang dicurigainya.

    Tujuannya masuk ke SMA Dawangga tidak serta merta hanya untuk menyelidiki, ia pun ingin menyelesaikan sekolah. SMA Bayangan adalah tempat seharusnya ia berada, tapi karena seseorang yang ditakutinya juga menaruh kecurigaan terhadap sepupu yang bersekolah di sana terlibat dengannya menyebabkan Althea harus mencari titik sekolah lain.

   Dan pilihannya dijatuhkan pada Dawangga, di mana sebuah tragedi telah terjadi di dalamnya.

   Penderitaan sang sepupu menyebabkan Althea menaruh simpati. Karena mereka hanya saling memiliki satu sama lain.

   Dan cepatnya proses pengungkapan yang terjadi hari ini adalah karena rencana yang dijalankan Althea jauh hari sebelumnya.

   Penyelidikannya telah lama dilakukan, mengetahui pelaku yang telah memanaskan mading Dawangga pun telah lebih dulu diketahuinya.

    Althea sudah menandai orang-orang yang terlibat, mudah baginya menunjuk siapa saja. Karena bukti telah berada di tangan

    Tinggal bagaimana saja rencana dijalankan seolah-olah tanpa adanya perencanaan apapun.

   Mengenai Feby, Althea telah menduganya jika perempuan itu akan melakukan bantahan atas tuduhan. Makanya ia memunculkan diri sebagai peringatan bagi perempuan itu sendiri.

   Bagaimana situasi berjalan, adalah sebagaimana mestinya berjalan sesuai dengan rencana Althea sendiri.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

    NAMUN masalah Althea bukanlah sepenuhnya itu semua, ada masalah yang lebih besar yang sedang dihadapi Althea. Dan seperti kata Leuis, jika ia dan Althea tak bisa bertemu secara terbuka. Karena ketatnya pengawasan bisa jadi membuat keberadaan Althea akan tertangkap.

   Althea bersembunyi, melarikan diri dan berusaha menemukan tempat teraman sebelum balasan serangan dapat dilakukan.

    Tapi ada satu hal menarik yang berhasil disadari oleh Althea sendiri. Membuatnya bersikeras kembali ketika Oberon hendak melepaskannya dari posisi targetnya yang kosong.

    Althea merencanakannya, antara dirinya dan Oberon adalah sama-sama saling mencari keuntungan. Hanya tidak ada yang menyadarinya satu sama lain.

    Althea sejak awal perkenalannya dengan Oberon, ia berhasil menyadari jika lelaki itu bukanlah sosok biasa.

    Waktu berdua pertamanya dengan Oberon, Althea yang selalu bersikap waspada menyadari pengamanan ketat terhadap lelaki itu. Diam-diam Althea selalu memperhatikan.

   Althea saat itu tidak langsung pulang ke tempatnya, ia beralasan ada urusan yang harus dilakukan di suatu tempat. Tentu saja alasannya adalah untuk menghindarkan kejadian buruk yang bisa saja terjadi.

   Althea di awasi, ia dikejar dan dicari keberadaanya untuk dilenyapkan. Itu salah satu poin penting dalam kisah ini.

    Dan kejadian selanjutnya, Althea pun langsung menyadari jika keamanannya terjamin selagi bersama Oberon.

     Kejadian yang menghebohkan di pesta kediaman keluarga Oberon beberapa pekan yang lalu, rupanya menjadi pertemuan pertamanya dengan sosok yang sangat ingin dihindari secara langsung.

    Althea hanya berpura-pura biasa, kala posisinya terus disudutkan oleh wanita bergaun merah.

     Namun nyatanya genggaman Althea yang mendadak mengerat, merupakan reaksi tubuhnya sendiri karena bertemu tatap dengan sosok mengerikan yang telah menjadi mimpi buruknya selama ini.

    Pengakuan lantang dari mama Oberon terkait dirinya, membuat Althea merasa terkejut.

   Tapi karena kejadian itu juga, Althea seakan dilindungi. Tiap kali ada Oberon di dekatnya, pengawasan seperti apapun tidak ada yang terlihat.

   Althea aman jika bersama Oberon.

   Ada pengaruh kuat yang mengelilingi lelaki bengis itu, pengaruh yang sayangnya sangat dibutuhkan Althea untuk berlindung.

   Maka saat Oberon tiba-tiba berubah pikiran ingin membatalkan kesepakatan mereka. Althea bersikeras menolak, ia harus selalu berada di dekat Oberon.

   

 

 SHE IS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang